Virus Corona

Sebuah Video Diputar di Mata Najwa, Perawat Pasien Corona Ini Menangis Dengar Suara Mendiang Istri

Di acara Mata Najwa tadi malam, sang perawat tak kuasa menahan air mata dan menangis saat pembawa acara Najwa Shihab memutar sebuah video.

Editor: Doan Pardede
facebook/@OfficialTRANS7
PERAWAT MENANGIS - Perawat pasien virus Corona atau covid-19 Adithya Tegar Pambudhi menangis saat acara Mata Najwa menampilkan video terakhir yang dibuat oleh mendiang istrinya, Rabu (6/5/2020). 

Adithya lanjut bercerita bahwa dirinya sebenarnya sempat berpikiran untuk berhenti jadi perawat setelah kepergian istrinya.

"Awal beberapa hari memang saya sangat down," kata dia,

"Sempat saya menenangkan diri dulu di pesantren, karena memang keadaan saya waktu itu sangat turun sekali."

PERAWAT MENANGIS - Perawat pasien virus Corona atau covid-19 Adithya Tegar Pambudhi harus merelakan kepergian istrinya di tengah perjuangannya di garda terdepan.
PERAWAT MENANGIS - Perawat pasien virus Corona atau covid-19 Adithya Tegar Pambudhi harus merelakan kepergian istrinya di tengah perjuangannya di garda terdepan. (Instagram/@adhityatp)

Alih-alih berhenti, tekad Adithya justru semakin kuat saat membaca pesan-pesan istrinya.

"Ada pikiran sebenarnya untuk berhenti tapi semakin ke sini dengar pesan dia, chat dia sama sebelumnya itu yang membuat saya kuat, dan terus melanjutkan ini sampai selesai," paparnya

Kini Adithya bertekad untuk berjuang hingga pandemi covid-19 berakhir.

"Saya memang sudah bulat untuk terus berjuang untuk menyelesaikan ini semua," ucapnya.

"Saya ingin ini (berjuang) sampai selesai, enggak mau putus di tengah jalan," lanjut Adithya.

Pada segmen sebelumnya Adhitya menceritakan bahwa ia telah menjaga jarak dengan keluarganya yakni anak dan istrinya sejak tanggal 23 Maret lalu.

Ia mengakui saat itu telah berdiskusi dengan istrinya untuk menjaga jarak demi kemanan kesehatan mereka.

"Karena di situ cukup mengkhawatirkan keadaannya, saya sudah ngobrol sama istri untuk izin berpisah dulu sampai keadaan lebih baik," katanya.

Adithya khawatir dirinya terjangkit covid-19 sebab mobilitas orang di Sukabumi tergolong tinggi.

"Saya cukup curiga dengan banyaknya orang mobilitas orang ke Sukabumi itu cukup banyak sekali," ujarnya.

Ia mengatakan dirinya sempat kembali bertemu istrinya di saat pindah ke tempat karantina yang disediakan oleh pemerintah daerah.

Adithya bercerita dirinya kaget mendengar kepergian istrinya yang mendadak.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved