Breaking News

Asteroid 2016 HP6 Mendekati Bumi Jumat 8 Mei 2020, Catat Jamnya, Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang?

Apakah momen Asteroid 2016 HP6 mendekati bumi pada hari ini Jumat 8 Mei 2020 bisa dilihat dari langit Indonesia? berikut faktanya

Editor: Doan Pardede
ctfassets.net
ASTEROID MENDEKATI BUMI - ILUSTRASI asteroid mendekati Bumi. Asteroid 2016 HP6 akan dekati bumi pada Jumat, 8 Mei pukul 04.48 WIB, apakah bisa dilihat di Indonesia? 

Asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimum sebesar 0,0053817 SA atau 805 ribu kilometer terhadap orbit bumi.

Jarak ini jauh lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer, tapi magnitudo absolutnya lebih besar daripada +22.

Dengan 'kriteria' ini, Andi Pangerang menegaskan, Asteroid 2016 HP6 tidak dapat dikategorikan sebagai obyek berpotensi bahaya bagi bumi.

Terkait Asteroid 2016 HP6 yang tidak berbahaya bagi bumi, juga diaminkan Observatorium Bosscha milik Institut Teknologi Bandung (ITB).

Lewat akun Instagram-nya, Observatorium Bosscha juga membantah kabar Asteroid 2016 HP6 akan 'menabrak' bumi.

Menurut pihak Observatorium Bosscha, kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

Meskipun jarak potong orbitnya dengan bumi kurang dari 7.5 juta km, tapi Asteroid 2016 HP6 tidak tergolong Potentially Hazardous Asteroids atau asteroid yang berpotensi membahayakan karena magnitudonya yang tinggi (25.3).

Lebih lanjut Observatorium Bosscha menerangkan, ada sejumlah cara untuk dapat mengetahui apakah sebuah Near Earth Object (NEO) memiliki potensi bahaya yang nyata bagi bumi.

NEO tersebut harus selalu dimonitor dan dipantau posisi serta jalur orbitnya karena trayektori obyek dapat terus berubah.

Inilah yang menjadi obyektif beberapa proyek survey pengamatan astronomi di dunia, yaitu menemukan dan memonitor obyek-obyek yang dapat memberikan potensi bahaya ke bumi

Sebenarnya, jatuhnya asteroid adalah proses alami yang terjadi terus-menerus.

Setiap harinya, material 80 hingga 100 ton asteroid jatuh ke bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil (pecahan asteroid yang hancur di atmosfer bumi).

Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar pemerintah AS telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer bumi sehingga menciptakan bolide atau fireball/bola api.

Bolide adalah meteor yang sangat terang, terutama yang meledak di atmosfer.

Para ahli memperkirakan, benda jatuh alami yang besarnya sama dengan pecahan meteorit di Chelyabinsk terjadi sekali atau dua kali dalam 100 tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved