Virus Corona
Ilmuwan Temukan Gejala Baru dari Virus Corona, Hati-hati Jika Alami Kesemutan
Fakta terbaru berdasarkan hasil penelitian ada gejala-gejala tak biasa yang dirasakan oleh pasien virus Corona
Konjungtivitis adalah gejala yang jarang terjadi pada kasus Covid-19, dengan partikel virus ditemukan dalam air mata.
Menurut Royal College of Ophthalmologists dan College of Optometrists di Inggris, infeksi saluran pernapasan atas dapat meyebabkan konjungtivitis virus sebagai komplikasi sekunder, dan kondisi ini juga terjadi pada Covid-19.
Namun, tidak mungkin bahwa seseorang muncul dengan konjungtivitis virus sekunder untuk Covid-19 tanpa gejala demam atau batuk terus-menerus.
Sebab, gejala konjungtivitis tampaknya merupakan kondisi yang terlambat muncul.
3. Livedo atau nekrosis
Sebuah studi Spanyol peer-review, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada pekan lalu, menemukan bahwa 6 persen dari 375 kasus virus corona yang diperiksa melibatkan nekrosis yaitu matinya jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah, atau livo, dan perubahan warna kulit.
Pada kondisi ini, kulit dapat menjadi belang-belang dan memiliki bagian berwarna ungu atau merah, yang mungkin muncul dalam pola seperti renda.
Menurut studi tersebut, kasus ini ditemukan pada pasien yang lebih tua dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.
Namun, temuan ini tidak konsisten dan nekrosis juga ditemukan pada beberapa orang dengan gejala virus corona yang tidak memerlukan rawat inap.
• PSBB Surabaya Hari ke-10, Wilayah Risma Paling Disorot, Kasus Covid-19 Terus Bertambah
• Presiden Jokowi Bagikan Paket Sembako, Bisa Bantu Warga yang Terdampak Covid-19
4. Pusing /sakit kepala
Sebuah penelitian terhadap 214 pasien di China, yang diterbitkan dalam Jama Neurology, April 2020, menemukan bahwa lebih dari sepertiga kasus pasien positif virus corona mengalami gejala neurologis seperti pusing atau sakit kepala.
Gejala ini meningkat menjadi 45,5 persen pada pasien parah infeksi virus corona.
Merespons temuan itu, profesor virologi Prof Ian Jones mengatakan, kondisi ini umumnya bukan disebabkan oleh virus corona.
Saat ini, komplikasi neurologis mungkin dianggap sebagai konsekuensi dari keparahan penyakit Covid-19 ketimbang masalah baru lainnya.
5. Sensasi kesemutan