19 Anggota Ormas Kesultanan Kutai Ajukan Praperadilan, Terlibat Bentrok Dengan Pihak Perusahaan
Sebanyak 19 anggota organisasi masyarakat (Ormas) Remaong Koetai Berjaya Kesultanan Kutai Ing Martadipura, dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) y
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Sebanyak 19 anggota organisasi masyarakat (Ormas) Remaong Koetai Berjaya Kesultanan Kutai Ing Martadipura, dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang ditetapkan sebagai tersangka, akan mengajukan upaya banding praperadilan oleh kuasa hukumnya.
Hal tersebut diungkapkan Dony Setio Budi, kuasa hukum Remaong Koetai Berjaya, saat dijumpai di Mako Polresta Samarinda, Minggu (10/5/2020)
Dony mengatakan sebelumnya pihaknya berterima kasih karena anggota Remaong Koetai Berjaya lainnya yang tidak terbukti telah dipulangkan dan hanya sebagai saksi.
Dony juga menjelaskan jika 19 orang yang ditetapkan sebagai tersangka ini nantinya akan dikaji terlebih dahulu untuk upaya praperadilan.
"Yang jelas kami akan mempelajarinya terlebih dulu dan akan tetap melakukan upaya banding," tutur Dony.
Selain itu, menurut Dony, pihaknya merasa sedikit kecewa lantaran dalam proses penyidikan, petugas sempat melayangkan pertanyaan yang di luar dari konteks keributan yang terjadi
"Ada pertanyaan mengenai fee tambang di kawasan Sebulu, itu jelas jauh dari konteks. Ada apa dikaitkan ke sana? yang jelas kami akan (tempuh) upaya hukum nanti," ucapnya.
Dony mengaku bingung dan terkejut kenapa ada pertanyaan itu
"Kami nggak tahu dari mana kami bingung, mungkin dikonfirmasi aja langsung ke kepolisian" tuturnya.
Lebih jauh, dia mengatakan, keributan di lapangan kemarin itu karena persoalan hutang piutang.
Pihaknya menuntut upah pembayaran atas sebuah proyek pengecatan gedung perpustakaan di Kalimantan Utara yang telah selesai 4 bulan lalu.
"Total Rp 69 juta. Ada negosiasi mau membayar Rp 25 juta, namun dari klien kami maunya di Rp 69 juta," katanya.
Sedangkan untuk kejadian keributan kemarin, dirinya mengaku hal tersebut berada di luar sepengetahuan pihaknya.
• Bukan PSBB, Strategi Efektif Bali Kendalikan Kasus Corona, Tingkat Kesembuhan di Atas 50 Persen
• Virus Corona Serang Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump dan Wapres Pance Dites Saban Hari
Karena sesaat sebelum keributan terjadi antara pihak perusahaan dengan ketua ormas tersebut tengah berada di dalam kantor untuk proses mediasi.
"Tiba-tiba di luar terjadi keributan. Karena ada sedikit miskomunikasi, anggota di luar dipukul, akhirnya ketua melawan dan coba melindungi anggotanya," katanya.
"Alhasil masuk dalam perkara sajam. Padahal ketua ke sana itu nggak ada niat mau begitu, dia mau ke Sebulu membawa parang di mobil untuk berkebun," ucanya. (*)