Virus Corona

Kurva Covid-19 Indonesia Disebut Melandai, Ada Salah Data? Ahli Biostatistika: Bukan Kurva Standar

Kurva kasus covid-19 diklaim telah melandai, adakah data yang salah? Ahli Biostatistika sebut bukan kurva sesuai standar ilmu.

Editor: Amalia Husnul A
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di sempat menyebut laju kurva covid-19 di Indonesia khususnya Jakarta melandai, benarkah demikian, ada data yang salah? Ahli Biostatistika sebut kurva tak sesuai standar ilmu 

TRIBUNKALTIM.CO - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di sempat menyebut laju Kurva covid-19 di Indonesia khususnya Jakarta melandai, benarkah demikian, ada data yang salah?

Menurut ahli Biostatiska, Kurva yang disampaikan Pemerintah setiap hari kepada publik bukanlah Kurva epidemi yang sesuai Standar ilmu.

Dengan demikian sulit untuk mengetahui perkembangan kasus yang sesungguhnya di dalam negeri.

Pernyataan ini disampaikan Ahli Biostatistik Eijkman Oxford Clinical Research Unit, Iqbal Elyazar seperti dikutip dari kompas.com.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Kurva epidemi yang sesuai Standar terdiri sumbu Y (vertikal) yang menunjukkan jumlah kasus baru, dan sumbu X (horisontal) yang mengindikasikan patokan waktu analisis yang terkait dengan jumlah kasus baru.

Sementara pada Kurva yang dimiliki pemerintah, sumbu X menunjukkan angka pertambahan kasus covid-19 yang terlapor setiap harinya.

DATA CORONA TERBARU - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Coorna atau covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jumat (29/3/2020)
DATA CORONA TERBARU - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona atau covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jumat (29/3/2020) (Dok. BNPB)

"Seharusnya bukan angka yang terlapor, karena bisa saja angkanya lebih besar namun test kit tidak mencukupi, atau angka yang dilaporkan hari itu berdasarkan kapasitas laboratorium," tutur Iqbal dalam diskusi online "Mengenal Kurva Epidemi covid-19", Sabtu (10/5/2020).

Contoh kurva epidemi yang dikeluarkan pemerintah China
Contoh kurva epidemi yang dikeluarkan pemerintah China (IQBAL ELYAZAR)

Berkaca pada Kurva epidemi covid-19 Pemerintah China, di sana terdiri dari sumbu Y mengenai jumlah kasus dan sumbu X mengenai tanggal mulai bergejala.

Kurva itu juga menunjukkan 4 kelompok kasus yakni konfirmasi, suspek, diagnosis secara klinis, dan asimptomatis (orang tanpa gejala).

Di samping itu, Pemerintah China juga menunjukkan Kurva epidemi khusus pada kasus yang positif covid-19.

Terdiri dari sumbu Y jumlah kasus dan sumbu X dengan patokan tanggal mulai bergejala dan tanggal diagnosis.

"Jadi dari Kurva ini bisa bercerita banyak, terlihat pola kenaikan dan turunnya (jumlah kasus baru), puncak wabah, juga bisa lihat yang positif, bergejala, hingga suspek," ujar Iqbal.

Sementara di Indonesia hanya menampilkan Kurva harian kasus covid-19.

Terdiri dari sumbu Y tentang jumlah kasus konfirmasi tambahan, sedangkan sumbu X adalah tanggal pelaporan kasus.

"Bukan tanggal mulai bergejala, atau tanggal periksa. Kurva ini tak sesuai Standar ilmu epidemiologi," jelas Iqbal.

Kurva perkembangan kasus terkonfirmasi Covid-19 per hari.
Kurva perkembangan kasus terkonfirmasi Covid-19 per hari. (IQBAL ELYAZAR)
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved