Virus Corona
China Akhirnya Akui Tudingan Amerika Serikat Soal Sampel Virus Corona dan Laboratorium Tak Resmi
China akhirnya akui Tudingan Amerika Serikat soal sampel Virus Corona dan Laboratorium tak resmi
Ketegangan meningkat antara Beijing dan Washington ketika mereka saling melempar tuduhan mengenai asal virus itu, yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.
Dan China sendiri kini berada di bawah tekanan internasional untuk memungkinkan penyelidikan atas penanganan pandemi tersebut.
Menurut pemberitahuan komisi kesehatan provinsi yang dikeluarkan pada bulan Februari, mereka yang menangani sampel virus diperintahkan untuk tidak memberikannya ke lembaga atau laboratorium mana pun tanpa persetujuan.
Laboratorium tidak resmi yang memperoleh sampel pada tahap awal wabah harus menghancurkannya atau mengirimnya ke pusat kota untuk pengendalian penyakit dan pencegahan untuk penyimpanan.
Majalah Cina Caixin melaporkan pada bulan Februari bahwa beberapa rumah sakit telah mengirim sampel ke perusahaan sekuensing gen swasta untuk mengidentifikasi virus misterius di awal wabah.
Beberapa hasil itu kembali pada 27 Desember dan diidentifikasi berasal dari keluarga coronavirus yang sama dengan Sars, kata laporan itu.
Satu perusahaan telah diperintahkan untuk memusnahkan semua sampel virus, menurut laporan itu.
Komisi Kesehatan Nasional mulai menyelidiki virus pada 31 Desember dan memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia tentang wabah itu pada hari yang sama.
• Fakta 10 Pasien Corona Kabur Saat Dikarantina di Ternate, Bosan dan Manfaatkan Jam Istirahat Pegawai
• Anjuran dari BPOM saat Membeli Makanan Jadi di Warung Untuk Menghindari Tertular Virus Corona
Pada 3 Januari 2020, ia mengesampingkan bahwa virus itu adalah patogen yang diketahui menyebabkan penyakit pernapasan, dan pada 9 Januari, dikatakan bahwa penyakit itu disebabkan oleh Virus Corona baru.
Itu kemudian bernama Sars-CoV-2, dan penyakit itu menyebabkan covid-19.
Presiden AS Donald Trump dan Mike Pompeo sama-sam menuduh China telah menutup-nutupi awal dari wabah tersebut.
Mereka juga disebut telah salah langkah dalam penanganan pada awal wabah.
Selain itu, Pompeo mengatakan Beijing menahan sampel awal yang bisa digunakan untuk mengembangkan vaksin.
Terkait hal tersebut, Liu mengatakan China berbagi informasi tentang jenis virus infkuenza di masa lalu dan terbuka untuk berbagi sampel Sars-CoV-2.
Komisi kesehatan juga menolak klaim yang diberikan pejabat AS yaang mengatakan bahwa China menolak permintaan WHO untuk mengunjungi Institut Virologi Wuhan yang sangat aman.