Virus Corona
IDI Khawatir jika Teori Herd Immunity Dikembangkan dalam New Normal, Kita Terlalu Cepat Mengatakan
Ikatan Dokter Indonesia atau IDI merespons pola hidup new normal yang didengungkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, baru-baru ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Ikatan Dokter Indonesia atau IDI merespons pola hidup new normal yang didengungkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, baru-baru ini.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Terpilih Pengurus Besar IDI, dr Moh Adib Khumaidi dalam program AIMAN Kompas TV yang bertajuk "Sinyal Pelonggaran PSBB?".
Dalam program tersebut, hadir pula Menteri Jokowi, Suharso Monoarfa yang menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Adib Khumaidi menyebut pemerintah terlalu cepat dalam menyampaikan kemungkinan kehidupan baru tersebut di tengah wabah Virus Corona.
Menurutnya, pandemi Virus Corona memang tidak mungkin berakhir dalam waktu dekat.
Tidak hanya secara nasional, melainkan juga secara dunia.
• Benarkah Perokok Lebih Rentan Tertular Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter
• Mall Ramai Warga Berjubel Beli Baju Lebaran, Tangis Kartika Putri Pecah Masyarakat tak Peduli Corona
• Unggahan Terakhir Ari, Perawat yang Meninggal Kondisi Hamil Banjir Ucapan Duka, Statusnya PDP Corona
Dirinya juga tidak menampik soal akan menghadapi new normal dengan cara hidup berdampingan di tengah Corona.
"Jadi memang kita akan dihadapkan nanti pada sebuah kondisi yang seperti itu," ujar Adib Khumaidi.
"Artinya bahkan tidak mungkin satu tahun ke depan, kita akan berhadapan atau di dalam sebuah kehidupan yang seperti itu," jelasnya.
Meski begitu, kemungkinan tersebut seharusnya belum dikatakan pada saat sekarang.
Karena saat ini semuanya sedang berjuang untuk melawan Virus Corona.
"Tetapi kalau sekarang, kita terlalu cepat kalau mengatakan bahwa kita harus masuk ke new normal," kata Adib Khumaidi.
"Karena ini yang sangat berbahaya, kemudian kalau ada teori herd immunity yang kemudian dikembangkan di dalam new normal ini," tegasnya.
Maka dari itu, tugas pemerintah yang harusnya dilakukan pada saat ini adalah memikirkan bagaimana langkah bijak yang harus dilakukan.
Memastikan setiap langkah yang dilakukan mampu memberikan dampak efektif untuk mencegah penularangan Virus Corona.