Virus Corona

Ini Cara Adaptasi Hadapi New Normal dan Berdamai dengan Virus Corona yang Sempat Disinggung Jokowi

cara adaptasi hadapi new normal dan berdamai dengan Virus Corona alias covid-19 yang sempat disinggung Presiden Jokowi

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Ini Cara Adaptasi Hadapi New Normal dan Berdamai dengan Virus Corona yang Sempat Disinggung Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini cara adaptasi hadapi new normal dan berdamai dengan Virus Corona alias covid-19 yang sempat disinggung Presiden Jokowi.

Masyarakat harus siap menghadapi tantangan di tengah pandemi covid-19 dengan pola hidup baru.

Bahkan Presiden Jokowi sempat menyinggung soal keadaan new normal dan hidup berdamai dengan Virus Corona.

Menurut data yang diperoleh dari badan kesehatan dunia atau WHO, Virus Corona bisa menjadi virus endemik yang akan tetap ada.

Jusuf Kalla Klaim Tak Bisa Berdamai dengan Virus Corona, Sebut Pernyataan Jokowi Kurang Tepat

Seusai Rapat dengan Jokowi Hari Ini, Mahfud MD: Shalat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan Dilarang

Istana Panik Ekonomi Bangkrut, Rocky Gerung Berani Minta Jokowi Lempar Handuk Tangani Covid-19

Masyarakat harus bisa beradaptasi menghadapi new normal dan hidup berdamai dengan covid-19.

Berikut ini kami sajikan cara adaptasi menghadapi new normal dan hidup berdamai dengan Virus Corona.

Presiden, Joko Widodo ( Jokowi ) bahkan mengimbau segenap masyarakat dapat berkompromi dan hidup berdampingan dengan Virus Corona.

Ia mengajak agar masyarakat bisa tetap produktif di tengah pandemi yang melanda, namun tetap sesuai dengan protokol kesehatan.

Mengutip YouTube KompasTV, Minggu (17/5/2020), Jokowi memberikan imbauan agar masyarakat dapat hidup bersama-sama dengan virus tersebut.

"Kita memang harus berkompromi dengan Covid, bisa hidup berdampingan dengan Covid," kata Jokowi.

Ia menyinggung kembali yang diucapkannya sebelumnya bahwa masyarakat harus bisa berdamai dengan Virus Corona.

"Kemarin saya bilang kita harus berdamai dengan Covid, karena informasi terakhir dari WHO yang saya terima, bahwa meskipun kurvanya agak melandai, atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang," kata Jokowi.

Masyarakat diharapkan tidak terlalu terfokus mengenai kapan pandemi Virus Corona ini berakhir.

Pasalnya, menurut pembeberan WHO, ada kemungkinan virus ini tidak akan hilang dari tengah masyarakat.

Virus Corona ini bisa menjadi virus endemik seperti virus Flu ataupun HIV yang hingga saat ini masih menyebar di masyarakat.

Oleh karenanya, dengan melihat fakta yang ada, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk membiasakan diri dengan virus baru ini.

Perintah Baru Jokowi ke Panglima TNI dan Kapolri Idham Azis Soal Virus Corona, Sampai Usai Lebaran

Bahkan ada sebutan "new normal" atau standar normal yang baru dalam kehidupan sehari-hari pasca-adanya pandemi Virus Corona ini.

Meski nantinya grafik Virus Corona telah menurun atau tidak banyak orang yang terjangkit, namun virus ini bisa jadi masih berada di sekitar kita.

Sehingga masyarakat akan tetap berkegiatan dengan melaksanakan protokol kesehatan.

Hal ini tentu akan merubah drastis keseharian masyarakat setelah terkena pandemi Virus Corona dibandingkan dengan saat belum terkena pandemi.

Pandemi ini akan mengubah tatanan hidup masyarakat yang akan selalu waspada dan terus menerapkan aturan kesehatan, demi menjami keselamatan sebanyak-banyaknya orang ketika virus tidak bisa benar-benar hilang.

Cara adaptasi menghadapi new normal

Pandemi virus corona menyebabkan masyarakat harus melakukan kebiasaan baru untuk mencegah penularannya.

Diperkirakan, setelah pandemi selesai manusia tidak bisa menjalankan rutinitas seperti biasanya.

Akan ada rutinitas baru yang harus dijalankan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan.

Ini bisa menjadi tantangan besar untuk banyak orang,s ebab proses adaptasi tentunya tidak semudah yang dibayangkan.

Jusuf Kalla Klaim Tak Bisa Berdamai dengan Virus Corona, Sebut Pernyataan Jokowi Kurang Tepat

Bahkan, proses adaptasi ini bisa menimbulkan gangguan psikologis yang serius bagi beberapa orang.

Lalu, bagaimana cara beradaptasi dengan kebiasaan baru atau 'new normal' setelah pandemi usai.

Dilansir dari Cleveland, ada empat hal yang harus dilakukan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Berikut adalah empat hal yang harus dilakukan untuk beradaptasi dengan kebiasan baru tersebut.

Berdamai dengan keadaan

Menurut psikolog klinis Adam Borland, salah satu hal yang paling penting untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru adalah menerima kenyataan bahwa semua orang juga sedang beradaptasi.

Rasa kecewa dan frustasi pasri akan muncul, Borland menyatankan untuk tetap berusaha melewati proses adaptasi dengan mempertahankan rutinitas harian.

"Ada banyak hal di luar kendali namun kita tetap harus bisa mepertahankan rutinitas harian, seperti mengerjakan tugas-tugas yang bisa kita selesaikan untuk mendapatkan pencapaian nyata," ucapnya.

Menjaga komunikasi dengan orang lain

Rasa kecewa dan frustasi adalah hal yang biasa terjadi di tengah situasi yang genting seperti sekarang ini.

Oleh karenanya, Borland menyarankan agar kita tetap menjaga komunikasi dan terhubung dengan orang lain.

"Kita bisa dengan mudah terbawa emosi negatif, terutama perasaan terisolasi dan kesepian," katanya.

Untuk mengatasinya, Borland menyarankan untuk mengkomunikasikan apa yang kita rasakan kepada teman atau keluarga.

Cara ini akan membantu agar diri kita tidak merasa sendiri.

Hal ini juga berlaku dalam dunia kerja.

Agar pekerjaan tetap lancar, kita harus memiliki komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan.

Dengan cara ini, kita bisa mendiskusikan dan mencari solusi dari hambatan dari pekerjaan yang kita alami.

Menjaga keseimbangan emosi

Menyeimbangkan emosi saat sedang beradaptasi memang bukan hal yang mudah dilakukan.

Akan tetapi, keseimbangan emosi diperkukan agar kita tetap tenang di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

Selain itu, keseimbangan emosi juga bisa menentukan kesehatan fisik dan mental.

Untuk mencapai keseimbangan emosi, yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi perasaan tanpa melakukan penghakiman.

"Tak masalah jika kita merasa sedih, kecewa dan marah. Yang perlu kita lakukan adalah menerima perasaan itu tanpa ada penyesalan atau menyalahkan diri sendiri," ucap Borland.

Berdamai dengan Virus Corona, Jokowi Sebut Bukan Berarti Menyerah, Merujuk Pernyataan WHO

Fokus pada masa kini

Situasi pandemi membuat kita selalu membayangkan hal buruk yang belum atau tidak akan terjadi di masa depan, dan meyesali apa yang sudah dilakukan di masa lalu.

"Sangat sulit untuk berfokus pada masa kini karena banyak orang memiliki spekulasi dan ketakutan tentang apa yang akan terjadi di hari esok," ucap Borland.

Menurutnya, hal tersebut hanya akan membuat diri kita sulit beradaptasi dengan keadaan dan membuat kita tidak bisa fokus pada hal-hal yang harus dikerjakan di masa kini.

"Biarkan segala sesuatunya terjadi. Hal yang perlu kita lakukan dalah fokus pada masa kini dan mengerjakan apa yang harus kita selesaikan," tambah Borland.

(*)

Ikuti >>> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tips Agar Sukses Beradaptasi dengan "new normal" Menurut Psikolog", https://health.kompas.com/read/2020/05/15/200000268/4-tips-agar-sukses-beradaptasi-dengan-new-normal-menurut-psikolog?page=all#page2.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved