Virus Corona

Dokter dan Perawat Surabaya Tumbang Karena Covid-19, Risma Janji Bakal Lakukan Ini di Rumah Sakit

Virus Corona bikin Dokter dan perawat di Surabaya meninggal dunia Tri Rismaharini alias Risma siapkan fasilitas bilik sterilisasi di rumah sakit

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Pertemuan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama dengan IDI Surabaya dan Persi Jatim di Balai Kota Surabaya, Senin (11/5/2020) Pertemuan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama dengan IDI Surabaya dan Persi Jatim di Balai Kota Surabaya, Senin (11/5/2020) 

Selain itu umurnya sudah lebih dari 60 tahun," kata Sutrisno, saat dikonfirmasi Rabu pagi (20/5/2020).

Kabar duka ini ditambah kondisi istri Dokter Boedhi yang juga seorang Dokter, Theresia Muktiwidjojo dikabarkan ikut tertular covid-19.

Informasinya, kini Theresia sedang menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit Surabaya karena kondisinya yang tengah kritis.

"Ya memang istrinya juga positif kena ( covid-19 )," ucapnya.

Namun saat ditanya, dirawat di rumah sakit mana, Sutrisno enggan bisa menjelaskan lebih detail.

"Saya gak bisa buka. Pokoknya di sebuah rumah sakit Surabaya," pungkasnya.

Perlu diketahui, dr Boedhi, sudah tak aktif lagi melakukan praktik setelah sadar menderita sakit.

Sedangkan dr Theresia merupakan Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang bertugas di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya.

Kabar Duka, Perawat Surabaya Meninggal sedang Hamil, Status PDP, dr Tirta Hormat Setinggi-tingginya

Reaksi Risma

Gugurnya Dokter dan tenaga medis di Surabaya di tengah pandemi covid-19 mendapat perhatian khusus dan duka mendalam Pemkot Surabaya, terutama Wali Kota Tri Rismaharini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya tengah memikirkan rencana pengembangan bilik sterilisasi khusus di rumah sakit dalam penanganan covid-19 di Surabaya.

Nantinya, bilik ini dapat digunakan ketika tenaga medis melepaskan pakaian APD agar tak terpapar virus corona.

"Bahwa kita pingin seperti itu, supaya amannya itu paripurna, bukan hanya saat dia lakukan (proses penanganan), tapi kemudian waktu dia lepas (APD)," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (20/5/2020).

Menurut wali Kota Risma, diharapkan potensi penularan virus Corona terhadap tenaga medis dapat terus ditekan.

Tenaga medis yang menggunakan APD dalam bekerja juga perlu didukung fasilitas ketika harus melepaskan alat pelindung diri itu.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved