Virus Corona
Kabar Terbaru, 6 Tips LIPI untuk Berdamai dengan Covid-19, WHO Rilis Kapan Vaksin Virus Corona Ada
Simak kabar terbaru, 6 tips LIPI untuk berdamai dengan covid-19, WHO rilis kapan vaksin Virus Corona ada
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Simak kabar terbaru, 6 tips LIPI untuk berdamai dengan covid-19, WHO rilis kapan vaksin Virus Corona ada.
Di masa pandemi Virus Corona atau covid-19, kehadiran vaksin merupakan hal yang paling dinantikan dunia.
Diketahui, saat ini ilmuwan diberbagai negara sedang berlomba menemukan vaksin dan obat ampuh Virus Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pun memberikan keterangan resmi kapan vaksin bisa disuntikkan ke masyarakat.
LIPI beri rekomendasi untuk beradaptasi dengan situasi pandemi covid-19, sembari menunggu vaksin.
Berdamai dengan covid-19, marak didengungkan berbagai pihak.
• Blak-blakan Di ILC, Sudjiwo Tedjo Geram dengan 2 Kerumunan Besar di Masa PSBB, Karni Ilyas Bereaksi
• Jawab Blak-blakan Sandiaga Soal Pilih Duet Anies atau AHY di Pilpres 2024, Siap Lawan Prabowo-Puan?
• Kembali Masuk Penjara, Habib Bahar bin Smith Dipindah ke Lapas Nusakambangan, Penjelasan Ditjen PAS
Pasalnya belum dapat diketahui pastinya kapan pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia ini akan berakhir.
Berdasarkan data global hingga Rabu (20/5/2020) pagi, ada 213 negara yang sudah terjangkit covid-19, rinciannya total infeksi 4.985.825 kasus.
Sementara du Indonesia, hingga Selasa (19/5/2020), jumlah kasus terkonfirmasi adalah 18.496, sejak kasus pertama covid-19 di Tanah Air, yakni 2 Maret 2020.
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) pun telah mengeluarkan keterangan bahwa kemungkinan besar vaksin dapat didistribusikan secara massal kepada masyarakat pada akhir tahun 2021.
Dengan demikian, butuh waktu sekitar 1,5 tahun hingga vaksin benar-benar tersedia dan dapat digunakan untuk mencegah paparan Virus Corona SARS-CoV-2.
Melihat kondisi ini, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) Laksana Tri Handoko, menyebutkan pentingnya melakukan mitigasi berbasis data untuk dapat bertahan dan beradaptasi dengan covid-19 ini.
"Sampai vaksin ditemukan dan imunisasi massal dilakukan, adaptasi masyarakat dengan covid-19 harus melalui mitigasi yang terkontrol dan berbasis data," kata Handoko.
• Di ILC, Anies Baswedan Beber Alasan Perpanjang Lagi PSBB Jakarta, Penentu Putus Rantai Virus Corona
Berikut 6 rekomendasi LIPI agar kita bisa hidup berdamai dan beradaptasi dengan covid-19.
1. Kontrol dan mitigasi terukur
Menurut Handoko, kontrol dan mitigasi yang terukur ini dapat berperan untuk menyeimbangkan dilakukannya pengaktifan kembali aktivitas ekonomi masyarakat.
Dalam hal ini, kata dia, mitigasi yang bisa dilakukan bisa berfokus pada skrining massal di simpul mobilitas publik berbasis Rapid Diagnostic Test (RDT) dan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) di lokasi kerumunan permanen seperti di rumah sakit, sekolah, kampus dan perkantoran serta industri.
2. Data akurat PDP dan ODP
Sebagai bentuk mitigasi beradaptasi dengan covid-19 ini, Handoko menyebutkan bahwa penanganan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) memerlukan data yang akurat, masif, dan terukur.
"Pasien positif dan keluarganya dikenakan masa isolasi dan karantina. Untuk pasien positif dari masyarakat berpenghasilan rendah, keluarganya ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial," ujar dia.
Selain itu juga diperlukan disinfeksi menyeluruh di lokasi dengan kasus konfirmasi positif covid-19 berdasarkan tes laboratorium atau PCR.
3. Perketat protokol penanganan covid-19
Jumlah kasus konfirmasi positif terinfeksi covid-19 semakin meningkat, dan tidak ada yang tahu pasti kapan berakhir.
Oleh sebab itu, kata Handoko, pengetatan pelaksanaan protokol utama penanganan covid-19 masih perlu dilakukan.
Pengetatan protokol penanganan covid-19 antara lain seperti kewajiban memakai masker di semua lokasi dan kondisi, jaga jarak di semua aktivitas, serta menjaga kebersihan dan sterilisasi area di mana berada.
"Bila perlu dilakukan dengan mekanisms pemberian denda bagi yang melanggar," kata dia.
• Ketegangan Baru Amerika, China dan WHO. Donald Trump Beri Ancaman Serius ke Organisasi Naungan PBB
4. Pengerahan infrastruktur dan SDM
Tes secara massal sudah digaungkan sejak awal Virus Corona SARS-CoV-2 teridentifikasi di Indonesia, Maret lalu.
Infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang kurang disebut menjadi tantangan dalam tes massal covid-19 di Tanah Air.
Pengerahan seluruh infrastruktur dan SDM ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas uji berbasis RDT dan PCR.
Dengan melakukan pengadaan nasional untuk RDT dan test kit PCR dari sumber teruji serta rekrutmen SDM untuk operator swan, ekstraksi sampel dan analisis hasil uji.
"Alat PCR yang ada di seluruh instansi dan kampus dikelola secara terpadu sehingga distribusi sampel dapat diatur dengan baik dan hasil cepat keluar,” ujar Handoko.
5. Pembentukan tim pakar
Pandemi covid-19 ini menghantam semua sektor dalam kehidupan setiap negara.
Oleh sebab itu, membentuk tim pakar dari setiap sektor yang bersangkutan, akan lebih baik untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi teknis lebih lanjut secara berkala.
Tim pakar ini bisa terdiri dari praktisi dan ilmuwan di sektor terkait dan ahli epidemiologi.
“Sehingga rekomendasinya berbasis data dan perkembangan sains dengan didukung rekayasa teknologi untuk mendukung implementasi,” jelas dia.
6. Penguatan ketahanan
Penguatan ketahanan dalam mitigasi beradaptasi dengan covid-19 ini, bisa dilakukan dengan mempercepat riset terkait konten lokal.
• Akhirnya Presiden Xi Jinping Menyerah, Persilakan Penyelidikan Asal Virus Corona, Syaratnya Ada WHO
Rekomendasi penguatan ketahanan ini meliputi berbagai hal sebagai berikut:
- Pengembangan suplemen penguat imunitas tubuh dari bahan alam lokal
- Karateristik biologi virus SARS-CoV-2
- Pembuatan bahan dan test kit uji PCR lokal
- Metode baru uji virus secara molekular sehingga lebih murah dan mudah dilakukan di berbagai fasilitas
- Pengembangan Rapid Diagnostic Test lokal
- Pengembangan alat sterilisasi barang berbasis disinfektan untuk area publik.
“Juga penciptaan model bisnis baru untuk UMKM melalui teknologi tepat guna berbasis riset, sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas dengan daya tahan lebih lama,” kata Handoko.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki berjudul https://www.tribunnewswiki.com/2020/05/20/who-sebut-vaksin-didistribusikan-2021-lipi-rekomendasikan-cara-bertahan-di-pandemi-covid-19?page=all