Virus Corona
Kelemahan Virus Corona Akhirnya Ditemukan, Rahasia Kenapa Bisa Begitu Cepat Menyebar Juga Terjawab
Para ahli kini telah mengungkap rahasia besar kenapa virus Corona atau covid019 bisa begitu mudah menyebar.
Lantas, mengapa virus Corona yang baru ditemukan ini dapat menginfeksi lebih banyak manusia atau kenapa virus ini secara cepat menyebar?
Menurut hasil penelitian studi terbaru, protein yang terkandung dalam virus Corona SARS-CoV-2 memiliki "daerah khusus" atau ridge yang lebih padat.
Hal ini membuatnya lebih mudah menempel pada sel manusia dibanding virus Corona jenis lainnya.
Saat virus mudah menempel ke sel manusia, ini memungkinkan virus Corona SARS-CoV-2 memiliki kemampuan menginfeksi dengan lebih baik dan mampu menyebar lebih cepat.
Dikutip dari Kompas.com, virus Corona baru SARS-CoV-2 menempel pada sel manusia melalui apa yang disebut spike protein.
Ketike spike protein menempel atau terikat pada reseptor sel manusia - protein pada permukaan sel.
Itu yang berfungsi sebagai pintu masuk sel -membran virus akan bergabung dengan sel manusia.
Hal ini memungkinkan genom virus untuk masuk ke dalam sel manusia.
Semua jenis virus Corona, termasuk yang menyebabkan penyakit SARS dan MERS, menempel pada sel manusia melalui spike protein.
Namun, setiap jenis virus Corona memiliki struktur spike protein yang berbeda.
Pada Februari 2020, sekelompok peneliti dari Universitas Texas di Austin dan National Institutes of Health memetakan struktur molekul spike protein pada virus Corona baru SARS-CoV-2.
Terbaru, sekelompok peneliti lain dari University of Minnesota mengeksplorasi lebih lanjut spike protein virus Corona baru dan keterikatannya dengan reseptor sel manusia menggunakan sinar-X.
Tujuan mereka adalah untuk memahami mengapa spike protein virus Corona baru sangat ahli dalam menginfeksi sel manusia dibanding dengan virus Corona lain, terutama virus SARS-CoV.
Baik SARS-CoV (penyebab wabah SARS pada 2003) dan SARS-CoV-2 (virus Corona penyebab pandemi covid-19 saat ini).
Mengikat reseptor manusia yang sama, yang dikenal sebagai ACE2.