Unggahan Menyakitkan Dialamatkan kepada Dokter dan Perawat, PPNI Lapor Polisi

Unggahan menyedihkan dialamatkan kepada tenaga medis yang saat ini berdiri di garis terdepan membela pasien yang terancam nyawanya

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, FACHMI RACHMAN
Perawat Covid-19 yang memakai alat pelindung diri di Rumah Sakit Tentara Hardjanto, Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, PROBOLINGGO - Unggahan menyedihkan dialamatkan kepada tenaga medis yang saat ini berdiri di garis terdepan membela pasien yang terancam nyawanya.

Mestinya kita mendukung sepenuh hati perjuangan yang melelahkan itu. Mereka tidak pulang ke rumahnya berhari-hari atau berminggu-minggu. 

Mereka mengorbankan waktu, tenaga, perasaan, kebersamaan dengan keluarga, bahkan nyawapun siap mereka serahkan.

Namun di balik itu, usaha mereka dicemooh, dilecehkan bahkan didoakan agar mereka mati karena virus itu.

Wakil Ketua Bidang Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI Probolinggo, Sugianto, melaporkan seorang warganet ke Polres Probolinggo Kota, Rabu (20/5/2020).

Sebab, kata Sugianto, pihak perawat merasa dilecehkan dan menilai unggahan warganet tersebut mengandung ujaran kebencian. Sugianto menambahkan, unggahan tersebut ditulis oleh akun @cong gion di media sosial Facebook.

"Dia menulis dan menyebut perawat atau dokter yang menangani pasien Covid-19 sok-sokan dan goblok. Unggahan itu juga menyebut, perawat goblok tak berperikemanusiaan dan didoakan dimatikan oleh wabah ini," kata Sugianto, saat dihubungi Kompas.com.

Dia mengatakan, unggahan itu membuat para perawat tersinggung yang saat ini berada di garda terdepan menanggulangi pandemi corona. Dirinya mengetahui unggahan itu Selasa (19/5/2020) malam dan langsung dibahas di kalangan internal PPNI.

Baca juga; Pakar Kesehatan Sebut Tak Bisa Salahkan Pemerintah soal Covid-19: Indonesia Hukum dan Disiplin Lemah

Baca juga; Bacaan Doa yang Bisa Diamalkan saat Malam-malam Terakhir Puasa Suci Ramadhan

Baca juga; Sosok Suami Tante Ernie Tante Pemersatu Bangsa, Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Jabatannya Dirut

"Kami memiliki risiko tinggi. Sudah ada 15 perawat yang meninggal dunia menjalankan profesinya dalam penanganan Covid-19. Kami juga masuk dalam tim gugus tugas penanganan wabah. Kami tidak ingin dihargai muluk-muluk, tapi mari saling menghargai," tukas Sugianto.

Pemilik akun yang mengunggah ujaran kebencian itu, lanjut Sugianto, sebelumnya menjalani pemeriksaan oleh tenaga medis. Ia baru pulang dari daerah zona merah Sidoarjo. Beberapa saat lalu, pemilik akun meminta maaf atas unggahan tersebut dan juga viral di media sosial.

Sugianto menyebut secara kemanusiaan pihaknya memaafkan. Namun, pihaknya menyerahkan kasus tersebut pada proses hukum. Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Heri Sugiono membenarkan laporan tersebut. Tak butuh waktu lama, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku. "Kami sedang memburu pelaku. Bisa diproses UU ITE," kata Heri.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved