Virus Corona
Bupati Tak Ambil Pusing, Nasib 109 Tenaga Medis Usai Mogok & Ogah Urus Corona, Ada 33 ASN & 11 Honor
Sebanyak 109 tenaga medis tersebut awalnya melakukan mogok kerja dan menolak saat diminta untuk menangani pasien Corona atau covid-19
Karena itu, ia tidak ingin mengambil pusing.
• Jadikan Virus Corona Bahan Candaan, Klarifikasi Sarah Keihl Soal Sarkasme Lelang Keperawanan Rp 2 M
• Video Sarah Keihl Lelang Keperawanan untuk Donasi covid-19 Telanjur Viral, Ini Permintaan Maafnya
Dan para tenaga medis yang melakukan aksi protes dengan cara mogok kerja itu langsung dipecat secara tidak hormat.
“Ya sudah diberhentikan, saya yang menandatangani surat pemberhentiannya,” kata Ilyas.
Ia mengatakan, dari total 109 tenaga medis yang dipecat tersebut terdapat 14 Dokter spesialis, delapan Dokter umum, 33 perawat berstatus aparatur sipil negara (ASN), dan 11 tenaga honorer di RSUD Ogan Ilir.
Bantahan RSUD
Direktur RSUD Ogan Ilir Roretta Arta Guna Riama membantah tudingan yang disampaikan para tenaga medis yang melakukan mogok kerja.
Menurutnya, tuntutan para tenaga medis terkait dengan rumah singgah dan insentif tambahan bagi yang menangani pasien corona sudah disediakan.
Karena itu, tudingan yang disampaikan itu hanya mengada-ada karena ketakutan semata.
“Mereka lari ketakutan saat melihat ada pasien yang positif covid-19," jelas Roretta
• Kapan Lebaran? Sidang Isbat Jumat 22 Mei 2020, Penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H Live di TVRI
• Cara Cek Dapat Bantuan Tunai Rp 600 Ribu dan Bansos Lainnya atau Tidak, cekbansos.siks.kemsos.go.id
“Tidak ada tenaga dokter, mereka para tenaga medis seperti perawat dan sopir ambulans, mereka itu takut menangani pasien positif covid-19, itu saja, bukan karena soal lain,” tambah Roretta.
DPRD turun tangan