Badminton Indonesia

Setelah Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad, Satu Lagi Mantan Pemain Bulutangkis Beri Kritik PBSI

Setelah Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad, satu lagi mantan pemain Badminton Indonesia beri kritik untuk Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia / PBSI

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI-Wartakota/Feri Setiawan
Taufik Hidayat - Tontowi Ahmad. Setelah Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad, satu lagi mantan pemain Badminton Indonesia beri kritik Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ( PBSI ) 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad, satu lagi mantan pemain Badminton Indonesia beri kritik Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ( PBSI )

Dalam sebuah video interview dengan Deddy Corbuzier, Taufik Hidayat sempat mengungkap sejumlah borok PBSI

Hanya berselang seminggu dari video interview Taufik Hidayat tersebut, Tontowi Ahmad memutuskan mundur dan mengungkap rasa kecewanya terhadap PBSI.

Menanggapi soal mundurnya Tontowi Ahmad dan kekecewaannya terhadap PBSI, mantan pemain Badminton Indonesia, Sony Dwi Kuncoro juga beri kritik untuk PBSI.

Dikutip dari kompas.com, satu per satu keburukan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ( PBSI ) seakan mulai terkuak.

Berawal dari perbincangan legenda bulu tangkis Tanah Air, Taufik Hidayat, dengan pembawa acara ternama, Deddy Corbuzier, di YouTube.

Peraih Medali Emas Olimpiade Diberi SK Magang, Ini Penjelasan Susy Susanti soal Status Tontowi Ahmad

Blak-blakan, Taufik Hidayat Ungkap Cara ASN Bisa Korupsi Rp 1,5 M, Begini Jawaban Kemenpora

Kesaksian Mantan Atlet Bulutangkis Taufik Hidayat soal Korupsi di Kemenpora Diberitakan Media Asing

Mundur dari PBSI, Apa Rencana Tontowi Ahmad? Salah Satunya Bawa Keluarga ke Swedia, Kampung Istri

Dalam dialog tersebut, Taufik Hidayat membeberkan borok PBSI ketika dia menjadi atlet dan pengurus.

Pria 38 tahun itu menyebutkan, banyak kepentingan politik yang ada di dalam PBSI dan membuat organisasi itu kusut.

"Kamu kira di PBSI itu semua tahu tentang bulu tangkis?" kata Taufik di akun YouTube Deddy Corbuzier.

"Awalnya, sebelum mereka jadi pengurus di sana, mereka bisa-bisanya minta ketemu gue setiap hari, minta masukan. Begitu masuk jadi pengurus, gue ditendang."

"Gue masuk ke PBSI saja, mereka takut. Gue orang bulutangkis juga loh. Gue enggak diterima di sana. Banyak yang takut gue ada di situ ( PBSI ). Makanya bagaimana caranya gue dimatiin, enggak bisa gerak," ungkapnya.

Dia juga menegaskan, selama politik ada dalam olahraga, selama itu pula takkan membuahkan prestasi.

Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengatakan, dia menganggap pernyataan Taufik Hidayatseperti angin lalu dan memilih fokus melakukan pembinaan prestasi.

"Biar nanti sejarah dan fakta yang berbicara," kata Achmad Budiharto.

Ini video interview Deddy Corbuzier dengan Taufik Hidayat:

Seminggu berselang unggahan di akun YouTube Deddy Corbuzier tersebut, secara tidak langsung membuat pebulu tangkis lain buka suara soal borok PBSI.

Seperti halnya Tontowi Ahmad mengundurkan diri dari pelatnas dan memilih gantung raket pada Senin (18/5/2020).

Selain pensiun, Tontowi juga membuka borok PBSI yang tak menghargai atlet.

Status magang di Pelatnas yang diterima Tontowi Ahmad menjadi salah satu alasan dirinya pensiun. Dia merasa tak dihargai dengan status tersebut.

Padahal, prestasinya di kancah internasional bukan remeh-temeh.

"Saya keberatan karena status magang biasanya untuk pemain junior yang mau masuk ke pelatnas," kata Tontowi Ahmad.

"Tahun lalu saya baru dicoba dengan satu pasangan (Winny). Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi Ahmad.

"Saya sebenarnya tidak mau membahas ini lagi. Saya juga tidak dendam.

Seharusnya, PBSI bisa lebih menghargai pemain," jelasnya.

Tak lama kemudian, pemain bulutangkis lain, Sony Dwi Kuncoro, turut buka suara soal borok PBSI, khususnya dalam menghargai atletnya.

Sony Dwi Kuncoro menceritakan pengalamannya ketika didegradasi dari Pelatnas pada 2014.

Menurut Sony Dwi Kuncoro, dia merasa tidak dihargai dengan sikap PBSI kepadanya saat itu.

"Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tutur Sony Dwi Kuncoro melalui akun Instagram pribadinya.

Sony Dwi Kuncoro
Sony Dwi Kuncoro (kompas.com)

"Tahun 2014 saya meninggalkan pelatnas PBSI dengan cara (mereka) yang menurut saya kurang menghargai saya yang sudah 13 tahun di Pelatnas. Pada waktu itu (saya masih) ranking 15 dunia."

"Bagaimana tidak? Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus."

"Akhirnya saya menanyakan surat keluar agar saya mendapat kepastian. Surat keluar, saya dapat. Itu pun surat diberikan oleh karyawan (bukan pengurus)," tambahnya.

Sony Dwi Kuncoro lantas memberi masukan.

Sony Dwi Kuncoro meminta PBSI untuk membenahi sistem degradasi.

Selain itu, dia juga berharap agar mantan atlet Pelatnas mendapat kenang-kenangan ketika keluar dari Cipayung.

"Apa pun prestasinya, selama dia membawa nama Indonesia di dadanya, sebaiknya PBSI memberi penghargaan apa pun bentuknya (piagam atau sertifikat) yang berguna dan menjadi kebanggaan untuk masa depan atlet," ujarnya meneruskan.

Ikuti >>> Update Badminton Indonesia

Biodata Sarah Keihl yang Lelang Keperawanan Demi Covid-19, Bukan Orang Biasa, Nilainya Tak Main-main

Lebaran Sabtu atau Minggu? Ini Tanggal Idul Fitri 2020 Versi Kalender, Pemerintah dan Muhammadiyah

Raffi Ahmad Jujur Ingin Menikah Lagi, Nagita Slavina Akui Tak Keberatan, tapi Beri Satu Syarat

Dituduh Donald Trump Soal Pembunuhan Massal Pakai covid-19, China Beri Reaksi, Jujur dan Masuk Akal

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berawal dari Taufik Hidayat, Atlet Lain Mulai Bersuara soal Borok PBSI" dan bolasport.com dengan judul Tanggapi Berita Tontowi Ahmad Pensiun, Sony Dwi Kuncoro Beri Kritik kepada PBSI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved