Nekat Pulang ke Rumah Nenek saat Lebaran, Rumahnya Justru Sudah Dijual, Warga Jakarta Ini Terlantar
pulang ke Rumah nenek di Tasikmalaya saat lebaran Idul Fitri, Rumahnya justru sudah dijual, Warga Jakarta ini bernasib sial dan terlantar
TRIBUNKALTIM.CO - Nekat pulang ke Rumah nenek di Tasikmalaya saat lebaran Idul Fitri, Rumahnya justru sudah dijual, Warga Jakarta ini bernasib sial dan terlantar.
Nasib sial menghampiri warga Jakarta yang nekat pulang ke Rumah nenek menjelang lebaran Idul Fitri.
Akibatnya kini warga Jakarta tersebut terlantar di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sudah 2 malam tidur di emperan toko, Tasikmalaya.
• Mulai 3 Juni 2020 Rencana Skenario The New Normal Covid-19, Akankah Larangan Mudik Diperpanjang?
• Kabar Gembira Bagi Anda yang Ingin Mudik Naik Kapal Laut, Pelni Siapkan Skenario New Normal Life
• Pulang Mudik dari Balikpapan, 4 Warga Kutim Langsung Dikarantina di Hotel Selama 14 Hari
Dw (40) tak menyangka niatnya pulang ke Rumah nenek di Jalan Selakaso, Kota Tasikmalaya, berujung nestapa.
Rumah sang nenek ternyata telah dijual dan tidak diketahui pindah ke mana.
Dw bersama istri dan kedua anaknya yang masih kecil, yang bungsu malah masih batita, terpaksa hidup menggelandang selama tiga hari di Jalan Selakaso.
Seorang warga sekitar, Aris Kurniawan, menuturkan, ia yang pertama kali menemukan keluarga terlantar itu.
"Pas saya mau pulang lihat mereka," ujarnya, Sabtu (23/5/2020) melansir Tribun Jabar.
Merasa penasaran dan kasihan, Aris kemudian mendekati mereka dan bertanya kenapa menggelandang seperti itu.
"Dari situ saya tahu bahwa mereka bermaksud pulang ke Rumah neneknya di sini (Jalan Selakaso).
Tapi ternyata rumahnya sudah dijual," ujar Aris.
Dw lahir di Jakarta dan tinggal di sekitar Pulogadung.
"Ia mengaku sempat mencari neneknya hingga Pasar Cikurubuk.
Tapi neneknya tidak ditemukan," kata Aris.
Diduga sudah tidak punya bekal cukup, satu kelurga itu akhirnya hidup menggelandang di depan toko Jalan Selakaso.
"Saat saya mendekat, istri dan kedua anaknya tengah tertidur beralaskan seadanya. Sedangkan Dw masih terduduk dengan mimik muka yang kebingungan," ujar Aris.
Ia mengaku bersyukur aparat cepat tanggap saat dia melapor.
Satu keluarga asal Jakarta ini kini sudah ditangani Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim medis berpakaian APD lengkap mengevakuasi satu keluarga di Jalan Selakaso.
Setelah menjalani rapid test hasilnya negatif, tim medis membawa mereka ke Dinas Sosial untuk ditangani lebih lanjut.
Dokter rayakan lebaran di Wisma Atlet, rindu keluarga
Suasana Hari Raya Idul Fitri 1441 H terasa amat berbeda bagi seluruh umat muslim di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta yang menjadi episentrum penyebaran covid-19.
Hal ini pun dirasakan oleh para tenaga medis yang berada di garis terdepan penanganan penyakit yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2) ini.
Seolah tak ada kata libur, mereka pun tetap harus bekerja melayani pasien covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat lebaran.
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Fauzi Rasyidi, dokter TNI yang turut menangani pasien covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kamayoran.
Anggota TNI berpangkat Letnan Dua (Letda) ini menuturkan, sampai saat ini pasien covid-19 masih terus berdatangan ke RSDC dari beberapa fasilitas kesehatan yang berada di sekitar ibu kota.
"Walaupun lebaran penanganan tetap kami lakukan seperti biasa, hari raya ini tidak mempengaruhi sama sekali. Kami tetap totalitas untuk pasien," ucapnya, Minggu (24/5/2020).
Kepada TribunJakarta lewat sambungan telepon Ibnu bercerita, perbedaan suana lebaran sudah terasa sejak pagi tadi, dimana para tenaga medis diimbau tidak menjalankan Salat Idul Fitri secara berjemaah.
"Selepas menangani pasien, kami langsung melakukan sterilisasi dan kembali ke ruangan masing-masing. Di ruangan itu kami baru bisa menjalankan salat," ujarnya.
"Salat tadi pagi kami diminta untuk tidak berkumpul, jadi salat sendiri-sendiri," sambungnya.
• Malam Lebaran Idul Fitri, Rumah Warga Samarinda Masih Tergenang Banjir, Berikut Lokasi yang Terdata
Bila sebelumnya Ibnu selalu berkumpul bersama keluarga tercinta selepas salat id, kini hal tersebut tak bisa dilakukan.
Sebab, dirinya dan tenaga medis lainnya tidak mendapat jatah libur atau cuti lebaran.
"Meski saya anggota TNI dan sudah setahun ini tidak pulang, tapi setiap lebaran biasanya dapat jatah cuti. Tahun ini berbeda, kami tidak diizinkan mengambil cuti," kata Ibnu.
Rasa rindu dan kangen berkumpul bersama keluarga di hari lebaran tentu sangat dirasakan oleh Ibnu.
Terlebih, sebagai anggota TNI, dirinya hanya diberi kesempatan berkumpul bersama keluarga saat lebaran.
Guna mengusir rasa rindu itu, kini Ibnu hanya bisa bertemu kedua orang tuanya secara virtual lewat sambungan telepon.
"Tadi pagi sudah telepon orang tua, setelah selesai salat saya langsung video call orang tua di kampung," tuturnya.
Ia pun berharap, pandemi covid-19 bisa cepat berlalu agar dirinya dan para tenaga medis lainnya dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
Sebab, sejak covid-19 mewabah di ibu kota, para tenaga medis, baik itu dokter maupun perawat tak bisa berkumpul bersama keluarga.
(*)