Virus Corona
Nasib Sekolah Era New Normal Masih Dibahas Kemendikbud, Khofifah Duluan Ambil Sikap di Jawa Timur
sekolah era new normal masih dibahas Kemendikbud dan Muhadjir Effendy sesuai arahan Jokowi, Khofifah duluan ambil sikap belajar online di Jawa Timur
TRIBUNKALTIM.CO - Nasib sekolah era new normal masih dibahas Kemendikbud dan Muhadjir Effendy sesuai arahan Jokowi, Khofifah duluan ambil sikap belajar online di Jawa Timur.
Hingga kini Pemerintah belum resmi menetapkan kelanjutan sekolah selama fase new normal.
Namun Presiden Jokowi sudah meminta persoalan kapan masuk sekolah, agar dibahas secara mendalam di Kemendikbud.
Nasib pendidikan era new normal masih dibahas Kemendikbud dan Menko PMK MUhadjir Effendy.
• New Normal di Indonesia, Waspada Lonjakan Kasus Corona, Becermin dari Korsel Setelah Sekolah Dibuka
• Sekolah Menerapkan New Normal Life, 3 Skenario Tahun Ajaran Baru, Termasuk Dimulai Januari 2021
• Kabar Terbaru, Jokowi Tunda Masuk Sekolah? Muhadjir dan Kemendikbud Bahas Pendidikan Era New Normal
• Sempat Jadi Polemik Risma dan Khofifah di Surabaya, Tim Mobil PCR Lelah Lakukan Swab Test
Kendati demikian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sudah lebih dulu bersikap menerapkan belajar online di wilayahnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan tanggapan terkait rencana penerapan new normal, khususnya di sektor pendidikan.
Muhadjir Effendy menyampaikan saran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk benar-benar menggodok secara matang untuk penerapan new normal di lingkup sekolah.
Hal ini disampaikan Muhadjir Effendy dalam tayangan Youtube KompasTV, Jumat (29/5/2020).
Dirinya mengatakan Presiden Jokowi tidak ingin penerapan new normal di sekolah diterapkan secara grusa-grusu.
"Untuk pengurangan pembatasan di sektor pendidikan akan kita godok dulu semateng mungkin," ujar Muhadjir Effendy.
"Jadi Pak Presiden wanti-wanti untuk tidak grusa-grusu," imbuhnya.
Sependapat dengan saran presiden, Muhadjir Effendy menilai untuk sektor pendidikan memang harus mendapatkan perhatian khusus.
Ia menilai untuk penerapan new normal di sekolah masih sangat berisiko jika dilakukan dalam waktu dekat.
Menurutnya, protokol keselamatan di sekolah berbeda kondisinya dengan sektor umum lainnya.
Terlebih yang dihadapi adalah anak-anak.
"Risikonya terlalu besar untuk sektor pendidikan," jelasnya.
Maka dari itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko tersebut, pemerintah bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masih terus mengkaji kemungkinan tersebut.
Karena seperti yang diketahui jika mengacu pada kalender pendidikan Indonesia, sekolah akan memasuki ajaran baru pada 13 Juli 2020.
Dirinya tidak ingin, sekolah justru menjadi klaster baru penyebaran Virus Corona.
Selain berdampak buruk pada siswa, pemerintah juga akan mendapatkan sorotan buruk.
"Dan kalau nanti salah kelola itu bisa menjadi klaster baru dan kalau menjadi klaster baru nanti citranya nanti kurang bagus atau bahkan membahayakan karena ini menyangkut anak-anak," pungkasnya.
• Risma Marah-marah soal Mobil Lab PCR, Khofifah Blak-blakan: yang Kasihan Itu yang di Luar Surabaya
Sikap Khofifah di Jawa Timur
Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap memberlakukan pembelajaran secara online atau daring selama fase new normal.
Meskipun, sejumlah pusat perbelanjaan dan wisata sudah dibuka lantaran hendak memasuki fase new normal.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, proses belajar mengajar bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan dimulai lagi pada tanggal 2 Juni 2020 mendatang.
Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur pada Tanggal 19 April, proses belajar mengajar tetap dilakukan secara online.
"2 Juni mereka akan memulai proses belajar mengajar tetapi mereka belajar di rumah," kata Khofifah dalam rapat koordinasi di Bakorwil III Malang, Minggu (31/5/2020).
Kemudian Khofifah mengatakan, siswa akan tetap belajar dari rumah secara online sampai ada keputusan berikutnya.
"Mereka belajar di rumah sampai ada penjelasan berikutnya.
Sehingga para guru juga tetap akan melanjutkan kurikulum masing-masing sesuai dengan proses belajar di rumah," jelasnya.
Sementara itu, penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK akan dibuka pada 8 Juni.
Proses penerimaan siswa didik baru itu akan dilakukan secara online.
"PPDB tetap akan dibuka mulai 8 Juni secara online," ungkapnya.
Gubernur Khofifah menyediakan kuota sebanyak 1 persen untuk anak tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien covid-19.
Dengan demikian, anak tenaga kesehatan itu mendapatkan prioritas dalam proses penerimaan peserta didik baru.
"Untuk PPDB SMA SMK kami menyediakan 1 persen untuk keluarga tenaga kesehatan.
Apakah putra putri dokter, putra putri perawat, sampai dengan putra putri petugas ambulance yang mengantar pasien covid-19.
Putra putri mereka akan mendapatkam prioritas kuota PPDB yang akan kita mulai tanggal 8 Juni ini," jelasnya.
• Alasan Jokowi Terapkan New Normal, Ngabalin Sebut Tak Mau Rakyat Kelaparan hingga Vaksin Belum Siap
Wali Kota Malang siapkan skema buka sekolah
Sementara itu di sisi lain, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, siswa tetap akan belajar dari rumah secara online.
Meskipun pihaknya sudah menyiapkan skema untuk membuka lagi gedung sekolah.
"Tanggal 2 Juni masuk tapi tetap belajar dari dari rumah.
Kami mendapat masukan tetap belajar dari rumah," ungkapnya.
Bupati Malang, Sanusi juga mengungkapkan hal yang sama.
Siswa tetap menjalankan proses belajar mengajar dari rumah.
"Sekolah daring diperpanjang sampai 14 Juni. Setelah itu kita nanti separuh-separuh (sekolah dibuka dengan skema separuh siswa yang masuk secara bergantian)," jelasnya.
(*)
Ikuti >>> Update Virus Corona