Virus Corona
Pakar Epidemiologi Blak-blakan Ungkap Kesalahan Pemerintah soal New Normal, Membingungkan Publik
Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia blak-blakan menyebutkan kesalahan Pemerintah terkait new normal sehingga membingungkan publik.
"Nah ini yang menurut saya adalah kita belajar dari pengalaman ini supaya tidak membingungkan publik."
Lantas, Pandu menyinggung persepsi publik yang kerap bertentangan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah.
"Yang disampaikan harus yang sudah matang, yang menjadikan keputusan."
"Jadi yang disampaikan hanya keputusan-keputusan saja, bukan yang masih menjadi bahan diskusi atau akan dilempar ke publik agar tahu bagaimana meresponsnya."
"Karena persepsi akan berbeda," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-13.12:
Di sisi lain, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau kesiapan fasilitas kesehatan jelang penerapan new normal di tengah pandemi virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, new normal akan diterapkan setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Jakarta.
Seperti yang diketahui, PSBB tahap ketiga di Jakarta akan berakir pada 4 Juni 2020 mendatang.
Jelang masa transisi menuju new normal, Anies Baswedan mengunjungi Puskesmas Kramat Jati, Jumat (29/5/2020).
Tidak sendirian, Anies Baswedan ditemani Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria.
Dalam tayangan Youtube KompasTV, Anies Baswedan mengatakan nantinya ketika memasuki kehidupan new normal, masyarakat sudah bisa mulai beraktivitas kembali.
Meski begitu, Anies menegaskan tetap akan ada beberapa pembatasan-pembatasan sesuai dengan protokol kesehatan.
Mantan Menteri pendidikan dan Kebudayaan itu sudah memahami konsekuensi yang akan ditimbulkan nantinya.
Yakni risiko penyebaran virus Corona menjadi lebih tinggi lantaran interaksi meningkat.