Kim Jong Un Tertangkap Kamera Lempar Senyum Lebar, Muncul Pimpin Rapat Partai Buruh Korea Utara
Akhirnya pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un tertangkap kamera melempar senyum lebar, muncul saat pimpin rapat politbiro Partai Buruh
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
Selama hampir tiga pekan absen itu, rumor mengenai kondisi kesehatan suami Ri Sol Ju mulai mengemuka, di mana Kim Jong Un disebutkan sempat parah.
Media yang dikelola pembelot Korea Utara menyatakan, Kim Jong Un mengalami kondisi parah setelah menjalani operasi kardiovaskular (jantung).
Kemudian, ada juga laporan yang menyatakan dia telah meninggal, dengan Kim Yo Jong, adik sekaligus penasihatnya, berpeluang menjadi penerusnya.
• Media Jepang Ungkap Fakta Baru Seputar Kim Jong Un: Sesuatu Terjadi Gara-gara Dokter Gugup & Gemetar
Kin Jong Un Tak Tidur
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut bekerja keras sepanjang tahun, di mana dia tidak berlibur, istirahat, atau bahkan tidur.
Klaim itu disampaikan media pemerintah, yang dipaparkan oleh media berbasis di Korea Selatan dan dikelola sejumlah pembelot Korut, NK News.
"Dari awal, kalender revolusioner dari pemimpin kami tidak punya hari khusus, liburan, atau bahkan perayaan ulang tahun," ulas Rodong Sinmun.
Harian resmi Komite Pusat Partai Buruh mendedikasikan seluruh halaman pertama dengan foto delapan tahun kepemimpinan Kim Jong Un.
Dalam laporan Rodong Sinmun, Partai Buruh sudah menyusun dan menerapkan segala kebijakan yang bertujuan bagi kemakmuran rakyat.
"Kami tanpa ampun menebas siapa pun yang melanggar keuntungan rakyat dengan menyalahgunakan kekuasaan, birokratisme, dan korupsi," papar Rodong Sinmun.
Dalam ulasannya, harian pemerintah Korea Utara itu menekankan Kim Jong Un sebagai "kamerad pemimpin tertinggi yang tidak tidur dan beristirahat dengan jadwal intens".
Artikel itu memfokuskan kapda kebijakan Kim yang "mengedepankan" rakyat, di mana dia tak ragu emnghukum mereka yang menyalahgunakan posisi.
Dia diyakini memerintahkan kepada militer untuk bersih-bersih siapa saja perwira yang terindikasi terlibat dalam kegiatan rasuah.
Artikel itu juga memuji Kim yang mencintai rakyatnya, yang mengagungkan kepemimpinannya meski di tengah "situasi sulit dan parah".
Harian itu mengecam adanya tekanan yang dilakukan negara asing, makin meningkat sejak Kim berkuasa menggantikan ayahnya, Kim Jong Il.