Selama Pandemi Covid-19, Petani di Balikpapan Keluhkan Sayuran tak Laku Banyak Rumah Makan Tutup
Para petani menjadi ujung tombak dalam pemenuhan ketahanan pangan di negeri ini, termasuk wilayah Balikpapan. Pasalnya, selama pandemi covid-19 ini s
Sehingga pihaknya selalu memberikan dukungan dan imbauan agar tetap nyaman menjalankan aktivitas di tengah pandemi.
Ia berharap para petani tidak trauma. Kenapa dikatakan trauma? Karena bulan-bulan kemarin hasil produksinya, terutama sayuran itu banyak yang tidak laku. Harganya malah turun.
"Hal ini karena rumah makan yang mereka pasok sudah jarang. Banyak yang tutup. Katering juga demikian," katanya.
Para petani pun mengharapkan kebutuhan dari rumah tangga. Namun, harapan itu buyar pada awal-awal pandemi.
Sebab di rumah tangga, ibu-ibu lebih memilih di rumah saja, tidak ke pasar.
Heria menyebut kondisi itu hanya terjadi pada awal pandemi covid-19. Saat ini, pemasaran sudah mulai membaik. Hal ini lantaran adanya penggunaan digital, yakni belanja via online.
"Kalau dulu baru-baru, banyak yang makan apa yang ada saja. Sekarang pemasaran mulai bagus, produksi tidak masalah," ucapnya. (*)