Korea Utara Ancam Amerika Serikat, Jangan Ikut Campur Urusan AntarKorea Jika Ingin Pilpres Lancar

Pyongyang memperingatkan Washington agar tidak ikut campur dalam hubungan Korea Utara - Korea Selatan jika ingin Pemilu Presiden AS berjalan lancar.

AFP/KCNA VIA KNS/STR/ Instagram realdonaldtrump
Donald Trump dan Kim Jong Un 

"Seperti yang kami lakukan dalam tanggapan kami terhadap Virus Corona, jika kami dengan bijak menyelesaikan berbagai masalah sejalan dengan kepentingan nasional kami, berdasarkan pada demokrasi, partisipasi masyarakat, hak asasi manusia, dan keterbukaan, saya percaya kami akan bisa meningkatkan ruang diplomatik kami di masalah internasional utama," kata Lee.

Undangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT G7 atau Kelompok Tujuh yang diperluas adalah contohnya.

Presiden Donald Trump mengundang Korea Selatan, Australia, India, dan Rusia ke KTT G7.

"Itu mencerminkan perubahan paradigma dalam tatanan dunia," ujarnya.

"Jika KTT G11 atau G12 diwujudkan, itu akan menjadi titik balik penting bagi tatanan baru di era pasca-corona".

Dilaporkan bahwa Korea Selatan telah menerima undangan untuk mengambil bagian dalam membentuk dan mengelola tatanan dunia baru itu.

Terkait Semenanjung Korea, Lee menyebutkan, Korea Selatan dan Amerika Serikat terus berkomunikasi mengenai pembagian beban dan masalah di wilayah tersebut.

"Terutama ketika menyangkut Korea Utara atau program nuklirnya, Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan diskusi yang bermakna untuk memastikan kami dapat menanggapi situasi apa pun," katanya.

KTT G7 Ditunda

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menunda KTT G7 yang semula akan digelar akhir Juni dan memperluas daftar negara-negara yang diundang dalam pertemuan ini, termasuk Australia, Rusia, Korea Selatan dan India.

Mengutip Reuters, Minggu (31/5/2020), berbicara kepada wartawan di Air Force One saat kembali ke Washington dari Cape Canaveral di Florida, Donald Trump mengatakan G7 dalam format yang ada saat ini sudah ketinggalan zaman.

"Saya menunda ( KTT G7 ) karena saya merasa bahwa sebagai G7 itu tidak benar-benar mewakili apa yang terjadi di dunia," ujar Donald Trump seperti dikutip Reuters.

Tak jelas apakah keinginan Donald Trump untuk mengundang negara-negara di luar G7 adalah upaya untuk memperluas anggota G7 secara permanen atau tidak.

Namun, pada beberapa kesempatan sebelumnya, ia menyarankan agar Rusia dimasukkan dalam anggota negara G7 mengingat kepentingan strategis global Moskow.

Juru bicara Gedung Putih Alyssa Farah mengatakan Trump ingin membahas China di KTT G7.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved