Virus Corona

Temukan Kombinasi Obat Pasien Positif Virus Corona, Begini Penjelasan Rektor Unair Surabaya

Ada kabar gembira seputar penelitian obat covid-19 yang dilakukan Indonesia, pertanyaan apakah obat Corona sudah ditemukan perlahan terjawab

Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
OBAT CORONA - (ilustrasi) Baru-baru ini Badan Intelijen Negara (BIN) dan tim peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengklaim telah menemukan obat yang mampu menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus Corona atau covid-19. 

Saat ini, lanjutnya, pemerintah sedang proses uji klinik di rumah sakit di Indonesia atas kandidat obat covid-19 dengan bukan kategori sintesis melalui resep dokter.

"Memang bukan yang sintetis, sintetis nanti kan harus pakai resep dokter.

Mohon maaf kalau bisa misalkan seperti Panadol yang bisa dibeli di warung, di toko-toko, dan tidak perlu pakai resep," kata Rudiantara.

Kendati demikian, meski obat Corona nantinya sudah ada juga tidak menghilangkan kemungkinan orang terkena virus tersebut, kecuali sudah ada vaksin.

"Kecuali sudah ada vaksin dan waktunya dikatakan tahun 2021, itupun kemudian akhir tahun.

Artinya apa? Selama rentang waktu yang kosong itu, cari cara lain ini," pungkasnya.

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan virus Corona (covid-19) tidak akan pernah punah atau hilang dan penduduk dunia harus belajar untuk berdamai dengannya.

"Virus ini kemungkinan hanya menjadi endemi dalam masyarakat kita, dan virus ini kemungkinan tidak akan pernah hilang," ujar Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan.

"Layaknya HIV belum juga hilang--tapi kita telah menerima dan berdamai dengan virus itu," ucap Ryan.

Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu dan hingga kini telah menjangkiti lebih dari 4.200.000 orang dan memakan korban jiwa hampir 300.000 orang di seluruh dunia.

"Kita memiliki virus baru memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu, sangat sulit untuk memprediksi kapan kita akan menaklukannya," kata Ryan.

Sejumlah negara mulai secara bertahap melonggarkan pembatasan lockdown yang diterapkan guna membatasi penyebaran covid-19.

Namun WHO memperingatkan, virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang seluruhnya.

WHO menegaskan, tidak ada cara untuk menjamin melonggarkan pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi virus Corona.

"Banyak negara yang ingin keluar dengan berbagai langkah," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved