PD IBI Kaltim Akui Terjadi Lonjakan Kehamilan dan Kelahiran Selama Pandemi. Berikut Penyebabnya
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Kaltim menggelar konferensi pers terkait persiapan Hari Keluarga Nasional atau Harganas
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Kaltim menggelar konferensi pers terkait persiapan Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni mendatang. Konferensi pers dilakukan di ruang rapat BKKBN Kaltim, Jalan MT Haryono Kota Samarinda, Jumat (19/6/2020).
Dalam kesempatan tersebut ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia atau IBI Kaltim Sri Handayani mengatakan selama pandemi Covid-19 jumlah angka kehamilan maupun kelahiran meningkat. Ia mencatat selama tiga bulan terakhir ini khususnya selama fase lockdown terjadi peningkatan kelahiran sebesar 35 persen di Kaltim.
Angka yang sama terjadi pada angka kehamilan yaitu peningkatan sebesar 35 persen. "Karena memang terjadi kebobolan. Karena memang kegiatan selama Covid-19 dilakukan di rumah sehingga peningkatan kehamilan meningkat," katanya.
Meskipun begitu ia mengimbau kepada para suami untuk menjaga kehamilan istri. Jangan sampai angka keguguran atau lahir cacat pun meningkat di tengah pandemi.
Baca juga; Kadinkes Kukar Minta Masyarakat tak Beranggapan Tes Covid-19 Sebagai Ladang Bisnis
Baca juga; Kumpulkan Camat, KPU Bulungan Sosialisasi PKPU Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Tahapan Pilkada Serentak
"Kalau memang terjadi kehamilan kami tetap berikan pelayanan supaya kehamilan tetap sehat dan bayi lahir dengan sehat," ucap Sri Handayani.
Sebelumnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Kalimantan Timur merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 tanggal 29 Juni mendatang. Dalam perayaan Harganas ini BKKBN bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menggelar sejuta aseptor serentak seluruh Indonesia.
"Ini dilakukan serentak seluruh Indonesia," ucap kepala BKKBN provinsi Kalimantan Timur Muhammad Edi Muin dalam konferensi pers bersama awak media, Jumat (19/6/2020).
Baca juga; Dirawat Delapan Hari, Satu Pekerja Migas di Balikpapan Sembuh dari Covid-19
Baca juga; Dexamethasone Dijuluki Obat Dewa dan Disebut Bisa Sembuhkan Corona, Awas Efek Samping yang Timbul
Pelayanan sejuta aseptor ini dilakukan di 386 klinik, puskesmas dan fasilitas kesehatan (Faskes). Selama satu hari para peserta KB bisa melayani program KB secara gratis.
"Kita berikan pelayanan KB baru, bulanan atau peserta ganti cara Dari pil menjadi spiral," ucap Muhammad Edi Muin.
Di Kaltim maupun Kalimantan Utara (Kaltara) sendiri diberi jatah sekitar 20 ribu aseptor. Untuk Kaltim diberi jatah sekitar 17.303. Sementara Kaltara diberi jatah sekitar 2.697 aseptor.
Rencananya kegiatan digelar tanggal 29 Juni mulai pukul 08.00 wita sampai 15.00 wita. "Sejuta aseptor ini adalah rencana sekaligus memecah rekor muri sejuta serentak seluruh Indonesia tanggal 29 Juni pukul 08.00 sampai 15.00. Pelayanan KBPP dimulai pukul 00.00 sampai 15.00 wita," ujarnya. (jnp)