Virus Corona

Penelitian Dokter Italia Temukan Virus Corona Sudah Sangat Melemah Bisa Hilang Sendiri Tanpa Vaksin

hasil penelitian dokter di Italia menyebut virus Corona bisa menghilang sendiri tanpa vaksin.

Freepik.com
Ilustrasi Penelitian Dokter Italia Temukan Virus Corona Sudah Sangat Melemah Bisa Hilang Sendiri Tanpa Vaksin 

Bahkan pasien lanjut usia, berusia 80 atau 90 tahun, sekarang duduk di atas tempat tidur dan mereka bernapas tanpa bantuan.

Italia adalah salah satu negara yang paling terpukul di dunia selama tahap awal pandemi ini, dan sekarang telah mencatat lebih dari 238.000 kasus positif dan 34.000 kematian.

Para ilmuwan mengatakan populasi lanjut usia di sana, virus yang menyebar di daerah pedesaan dan tiba-tiba wabah berkontribusi pada tingginya angka kematian negara itu.

Profesor Bassetti berpendapat bahwa salah satu alasan virus itu menyebabkan penyakit yang kurang serius adalah mutasi genetik yang membuatnya tidak terlalu merusak paru-paru manusia.

Atau, katanya, orang mungkin hanya menerima jumlah yang lebih kecil ketika mereka terinfeksi, karena aturan jarak dan penguncian sosial, membuat mereka kurang sakit.

Teori ini tergantung pada tingkat keparahan penyakit seseorang yang dipengaruhi oleh 'viral load' mereka - jumlah virus yang masuk ke tubuh seseorang ketika mereka pertama kali terkena olehnya.

Profesor Bassetti berkata: 'Kesan klinis yang saya miliki adalah bahwa virus ini berubah dalam tingkat keparahan.

“Pada bulan Maret dan awal April polanya sama sekali berbeda. Orang-orang datang ke unit gawat darurat dengan penyakit yang sangat sulit untuk dikelola dan mereka membutuhkan oksigen dan ventilasi, beberapa pneumonia berkembang.

“Sekarang, dalam empat minggu terakhir, gambar telah benar-benar berubah dalam hal pola.

“Mungkin ada viral load yang lebih rendah di saluran pernapasan, mungkin karena mutasi genetik pada virus yang belum ditunjukkan secara ilmiah.”

Dokter penyakit menular telah membuat klaim serupa di masa lalu tetapi memicu kritik karena terlalu optimis.

Dia mengatakan pada awal Juni: "Kekuatan virus itu dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimiliki hari ini."

Komentar Ilmuwan Lain

Tetapi ilmuwan lain tidak menyambut gagasan itu dan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim Profesor Bassetti.

Dr Gideon Meyerowitz-Katz, dari University of Wollongong di Australia, mengatakan kepada MailOnline bahwa gagasan virus itu telah menghilang 'tampaknya meragukan'.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved