Tak Sembarangan, Begal Sadis yang Ditembak Mati Polisi Pernah Tewaskan Prajurit TNI, Pakai Jimat
Tak sembarangan, begal sadis yang ditembak mati polisi pernah tewaskan prajurit TNI, pakai Jimat
TRIBUNKALTIM.CO - Tak sembarangan, begal sadis yang ditembak mati polisi pernah tewaskan prajurit TNI, pakai Jumat.
Tindakan tegas diambil polisi terhadap begal sadis di Jawa Timur.
Begal yang sudah beraksi puluhan kali ini pernah menewaskan prajurit TNI.
Setelah sekian lama menjadi target polisi, begal sadis inipun terpaksa ditembak mati karena membahayakan petugas saat hendak ditangkap.
Polisi menembak mati HK dan SH, dua perampok di dua lokasi berbeda di Jawa Timur.
Keduanya merupakan kawanan perampok dan begal kendaraan bermotor yang sudah sejak lama diburu polisi.
• Tak Main-Main, Idham Azis Angkat Bicara Penangkapan John Kei, Negara Tak Boleh Kalah dengan Preman
• Andai Bertemu John Kei, Nus Kei akan Ambil Posisi Ini, Beber Filsafat Suku Kei Maluku Satu Kesatuan
• Jajaran Idham Azis Beber John Kei Terancam Hukuman Mati, Godfather Jakarta Kena Pasal Berlapis Ini
• Polisi Bongkar Peran John Kei di Rencana Pembunuhan Nus Kei, Hukuman Mati Jerat Godfather Jakarta
HK dan SH tercatat pernah bersama-sama melakukan kejahatan di sejumlah daerah seperti Probolinggo, Pasuruan, dan Mojokerto.
"Ada 29 laporan polisi tentang kejahatan keduanya sejak 2019. Selain perampokan dan pencurian kendaraan bermotor dengan tindak kekerasan, juga perampokan dan pencurian di dalam rumah," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jawa Timur, Senin (22/6/2020).
Keduanya juga pernah terlibat penganiayaan berujung tewasnya seorang anggota Kodim Probolinggo pada 2019.
HK diamankan di sekitar tempat tinggalnya di Desa Batuan, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan Kamis pekan lalu.
Saat coba ditangkap, HK melawan dan berupaya merebut pistol polisi.
Karena membahayakan, HK ditembak mati.
Sementara SH diamankan pada Jumat malam di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Dia ditembak mati karena berusaha menyerang polisi dengan bom ikan atau bondet saat hendak ditangkap di tengah jalan.
Dari tubuh keduanya polisi menemukan Jumat berbentuk sabuk, keris, dan ekor binatang.
Trunoyudo tidak mengetahui kaitan benda-benda tersebut dengan aksi kejahatan yang dilakukan kedua pelaku.
"Sebagian orang meyakini benda-benda itu membawa keselamatan bagi pembawanya," ujar Trunoyudo.
Kronologi Aksi
Heru Kustiawan (25) dan Samsul Huda (20), komplotan penjahat di Jawa Timur itu berhasil ditembak mati Polda Jatim.
Dua penjahat itu juga merupakan pelaku pembacokan anggota TNI di Probolinggo pada September 2019 silam.
Sertu Bambang Irawan (52) adalah nama anggota TNI bernasib nahas itu. Ia tercatat sebagai anggota Koramil 0820-04 Bantaran di Kota Probolinggo, Jatim.
Sekira pukul 02.30 WIB, Selasa (24/9/2019) itu, ia berjibaku melawan aksi perampokan yang menyatroni kediaman tetangganya, di Gang Priksan, Angguran, Kelurahan Kebonsari Kulon, Probolinggo.
Para pelaku; Samsul dan Huda, berupaya mencuri motor Kawasaki Ninja 250 cc bernopol P-3898-GJ milik Bagas Setiawan (21) warga Sumber, Probolinggo.
• Anies Baswedan Sebut Angka Reproduksi Covid-19 Menurun di Jakarta, PSBB Transisi Bakal Diperpanjang?
Lantaran tak ingin kecolongan karena ada komplotan penjahat meresahkan warga pemukimannya, Bambang sekuat tenaga menghajar dua sekondan itu menggunakan tangan kosong.
Namun nahas, Bambang malah tumbang terkapar seusai disabet senjata tajam jenis celurit oleh Samsul Cs, pada bagian perut dan tangan.
• KPK Bekuk Nurhadi, Bambang Widjijanto Puji Novel Baswedan, BW: Matanya Dirampok Penjahat Dilindungi
Luka sobek yang terlanjur menganga parah membuat Bambang tak bisa bertahan cukup lama.
Meski telah memperoleh perawatan medis intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Husada, Kota Probolinggo, saat itu juga. Nyawa Bambang tetap tak tertolong.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan dua orang penjahat itu merupakan pelaku pembacokan seorang anggota Babinsa di Probolinggo pada Selasa (24/9/2019) silam.
"Laporan Polisi sejak tahun 2019-2020 ada 24 TKP. Salah satunya laporan polisi sekira tahun 2019, September, korbannya anggota TNI," ujarnya di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (22/6/2020).
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menerangkan bahwa eksekutor pembacokan anggota TNI itu adalah Heru, sedangkan Samsul bertindak sebagai joki motor sarana aksi yang mereka lakukan.
"Pada kasus Babinsa, Samsul yang bonceng, Si Heru yang bacok," ujarnya saat ditemui awak media di depan ruang kerja Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.
Sebelumnya, Anggota Subdit III Jatanran Ditreskrimum Polda Jatim menembak mati dua penjahat spesialis pencuri motor antara kota.
Saat beraksi mereka kerap membawa celurit dan senjata peledak low explosive; bom ikan atau bondet.
Pelaku bernama Heru Kustiawan (25) warga Nguling, Pasuruan, dilumpuhkan paksa oleh petugas di kediamannya Nguling, Pasuruan, Jumat (19/6/2020) kemarin.
Sedangkan, pelaku Samsul Huda (20) warga Grati, Pasuruan.
Pria bertubuh tambun itu, terpaksa dilumpuhkan petugas pada saat diringkus di Mojokerto, pada Senin (22/6/2020) dini hari.
Punya Jumat
Dua orang komplotan penjahat pencuri motor yang bersenjatakan celurit dan bom low explosive; bom ikan alias bondet, ternyata menggunakan Jumat setiap beraksi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, setelah dilakukan penggeledahan terhadap barang bawaan para tersangka yang telah dilumpuhkan, ditemukan sebuah benda yang diyakini sebagai Jumat.
Benda itu menyerupai kemoceng, alat pembersih debu yang terbuat dari bulu ayam berenda.
Terdapat tangkai sebagai pegangan terbuat dari kayu, entah apa jenisnya.
Lalu pada salah satu ujung atau pangkalnya terdapat bulu warna hitam yang menyerupai ekor hewan lembu.
"Ini satu benda diyakini tersangka dapat menghindari hal yang dianggap menghalangi," ujarnya seraya menunjukkan benda Jumat itu di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (22/6/2020).
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Oki Ahadian Purwono menerangkan, Jumat itu ditemukan pada bagian sabuk dari para pelaku.
Temuan benda-benda yang dianggap Jumat disinyalir memiliki kekuatan magis untuk melancarkan aksi kejahatan itu, lazim ditemukan pada setiap pelaku kejahatan.
• Insiden Polisi di Palembang Ditusuk saat Tidur, Jajaran Idham Azis Turunkan Pasukan Gabungan
Meski tak semua pelaku memakai hal 'begituan', beberapa kasus kejahatan didapati para pelaku mengantongi Jumat.
"Iya Jumatnya dipakai. Nah itu ada sabuk, ada barang lainnya," ujarnya saat ditemui awak media di depan kantornya Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.
Oki mengaku enggan berspekulasi mengenai bahan baku, jenis atau di dapat dari mana Jumat-Jumat tersebut.
Namun endingnya Oki bisa menduga bahwa Jumat tersebut tidak mempan mengahalau upaya petugas membekuk mereka dan menegakkan hukum.
"Mungkin untuk keselamatan dia. Saya enggak mau berspekulasi soal itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menembak mati dua penjahat spesialis pencuri motor antara kota.
Saat beraksi mereka kerap membawa celurit dan senjata peledak low explosive; bom ikan atau bondet.
Pelaku bernama Heru Kustiawan (25) warga Nguling, Pasuruan, dilumpuhkan paksa oleh petugas di kediamannya Nguling, Pasuruan, Jumat (19/6/2020) kemarin.
Sedangkan, pelaku Samsul Huda (20) warga Grati, Pasuruan. Pria bertubuh tambun itu, terpaksa dilumpuhkan petugas pada saat diringkus di Mojokerto, pada Senin (22/6/2020) dini hari.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Perampok Ditembak Mati, Ternyata Pernah Bunuh Anggota TNI", https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/05170021/2-perampok-ditembak-mati-ternyata-pernah-bunuh-anggota-tni?page=2.