Virus Corona
Setelah Dapat Ultimatum dari Presiden Jokowi, Ini Upaya Risma Hadapi Virus Corona di Surabaya
Setelah dapat ultimatum dari Presiden Jokowi, ini upaya Tri Rismaharini alias Risma hadapi Virus Corona di Surabaya
Oleh karena itu saya minta Gugus Tugas Nasional, Menteri Kesehatan, kirim masker sebanyak-banyaknya, sebanyak-banyaknya, ke Surabaya, ke Jawa Timur,” tegas Presiden Joko Widodo dalam rakor virtual dengan gugus tugas covid-19 se Jatim di Gedung Negara Grahadi, Kamis (25/6/2020).
Ia secara khusus juga meminta agar semua mengajak masyarakat dan tokoh agama, tokoh masyarakat menyosialisasikan protokol kesehatan.
Tentang pentingnya menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan berulang ulang.
Ia mengaku kaget dengan dara yang dipaparkan oleh Gubernur Jawa Timur tentang kepatuhan warga Surabaya Raya yang disurvei secara saintifik banyak yang tidak patuh protokol kesehatan.
Berdasarkan data per 23 Juni 2020, masyarakat di tempat ibadah sebanyak 70 persen tidak menggunakan masker, dan 86 persen tidak physical distancing.
• Temukan Akar Masalah Tingginya Penyebaran Covid-19 di Jatim, Jokowi akan Beri Ini ke Warga Khofifah
Kemudian di pasar tradisional 84,1 persen tidak patuh menggunakan masker dan 89,3 persen tidak menjaga jarak.
Begitu juga masyarakat di tempat cangkrukan seperti warkop, cafe dan sejenisnya yang tidak mengenakan masker ada sebanyak 88,2 persen, dan 89 persen tidak physical distancing.
“Yang pertama saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya agar kita haus memiliki sebuah perasaan yang sama bahwa kita ini sedang menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi.
Perasaan harus sama jangan sampai ada yang masih memiliki perasaan kita normal-normal saja.
Ini sangat berbahaya dan ini tidak hanya negara kita di Indonesia tapi juga di 215 negara dunia yang lain juga mengalami hal yang sama,” tegas Presiden Joko Widodo.
Jadi ia mengajak masyarakat juga memiliki perasaan yang sama bahwa kita masih memiliki sebuah masalah yaitu urusan covid-19.
“Jangan sampai ada masyarakat yang memiliki perasaan yang normal saja sehingga kemana-mana tidak memakai masker lupa setelah berkegiatan tidak cuci tangan, masih berkerumun yang tidak perlu, ini yang terus harus kita ingatkan,” kata Presiden.
(*)