Surabaya Sumbang Angka Tinggi Kasus Covid-19 di Jatim, Keluarga TNI AD Minta Risma tak Cuma Teriak
Angka kasus positif covid-19 di Jawa Timur terus menanjak hingga total mencapai 11.170 kasus per 27 Juni 2020, bahkan sudah menyalip DKI Jakarta.
Ketua DPD HIPAKAD Jatim Priyo Effendy menyarankan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberlakukan sanksi tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.
Menurut Priyo, penyebab utama penularan covid-19 di Jatim sulit ditekan lantaran masyarakat kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Di sisi lain, petugas juga tidak tegas terhadap warga yang tidak disiplin.
Priyo menilai jika Pemkot Surabaya sebatas mengeluarkan imbauan dan teriak-teriak mengenai disiplin protokol kesehatan, bakal dianggap warga hanya angin lalu.
Untuk itu perlu ada sanksi tegas.
"Harusnya aparat ini bisa luwes dan bisa juga tegas sehingga peraturan dan rambu itu bisa ditegakkan secara efektif dan maksimal.
Kalau Bu Risma hanya mengimbau dan teriak-teriak saja pasti dikesampingkan. Harus ada sanksi tegas," ujar Priyo, Sabtu (27/6/2020).
Lebih lanjut, Priyo menilai dengan adanya sanksi tegas, masyarakat akan lebih patuh terhadap protokol kesehatan dan ujungnya bisa menekan angka penularan covid-19.
HIPAKAD Jatim masif melakukan kegiatan sosial untuk membantu menekan penularan covid-19.
Salah satunya adalah melakukan penyemprotan disinfektan pada lebih kurang 14 ribu rumah dan membagikan ribuan sembako ke masyarakat terdampak.
"Secara maraton selama dua belas hari kita melakukan penyemprotan, pagi hingga malam hari," ujar Priyo.
Waktu akhir pekan, dimanfaatkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk berkeliling Surabaya dan membagikan masker secara gratis, Minggu (28/6/2020).
Banyak lokasi yang disasar Risma, terutama pusat keramaian, tempat jujugan warga Surabaya.
Kebetulan, acara bagi-bagi masker ini juga digelar bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jatim.
"Pakai masker, maskernya dipakai,” kata Risma, melalui pengeras suara yang ia gunakan sembari mengelilingi beberapa kawasan di Surabaya.