Virus Corona

Singgung Reaksi Wali Kota Surabaya Risma Sujud di Kaki Dokter, Pengamat Komunikasi Anggap Lebay

Pengamat Komunikasi singgung reaksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma sujud di kaki Dokter, anggap lebay

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Surya.co.id
Aksi Risma saat sujud di kaki dokter dianggap lebay oleh pengamat komunikasi 

Tetapi dengan apa yang sudah dilakukan oleh Risma, maka fokus dari masyarakat justru terhadap hal lainnya yang menyangkut gestur dari Wali Kota Petahana tersebut.

"Sebetulnya hal itu jauh lebih baik dilakukan daripada kemudian membuat masyarakat berbicara tentang poin lain," terangnya.

"Bukan poin inti dari permasalahan penanganan di Surabaya," imbuhnya.

"Akhirnya sekarang kita berbincang tentang perilaku, tentang gestur, tentang komunikasi yang dilakukan oleh Bu Risma," jelas Hendri.

Terlebih gestur yang ditunjukkan oleh Risma dihubung-hubungkan dengan adanya perbedaan kebijakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dirinya kemudian beranggapan bahwa ketika pada saat itu Risma melakukan tindakan yang lebih bijak maka masyarakat tidak akan berbicara tentang hal itu.

"Tapi kalau misalnya pada saat disampaikan dia langsung mengatakan bahwa dia akan segera memperbaiki prosedur yang ada di Surabaya sehingga penanganan Covid di Surabaya lebih baik,"

"Pasti masyarakat tidak berbicara ke arah sana," pungkasnya.

Risma Sujud di Kaki Dokter, Blak-blakan Ungkap Tak Pantas Jadi Wali Kota Surabaya

Alasan Risma Bersujud dan Menangis di Kaki Dokter

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sampai sujud dan menangis di kaki seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.

Hal itu terjadi saat menggelar pertemuan dengan Ikatakan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, kejadian itu berawal ketika Risma mendengar banyak keluhan yang disampaikan oleh para dokter terkait penanganan Virus Corona di Surabaya.

Keluhan tersebut di antaranya adalah kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya sudah melebihi batas, artinya sudah tidak bisa lagi menampung pasien Virus Corona.

Keluhan bahwa rumah sakit di Surabaya sudah overload itu disampaikan oleh Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono.

Mendengar hal itu, Risma lantas berdiri dari kursinya dan menghampiri peserta rapat.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved