Liga 1
Reaksi Tak Terduga Iwan Bule saat 3 Klub Termasuk Persebaya Tak Setuju Liga 1 Dilanjutkan
Reaksi tak terduga Ketua Umum PSSI Iwan Bule saat 3 klub termasuk Persebaya Surabaya tak setuju Liga 1 dilanjutkan
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Reaksi tak terduga Ketua Umum PSSI Iwan Bule saat 3 klub termasuk Persebaya Surabaya tak setuju Liga 1 dilanjutkan.
Setelah resmi mengumumkan Liga 1 2020 bergulir kembali, PSSI harus menghadapi penolakan dari 3 klub peserta.
Tiga klub yang tak sepakat Liga 1 2020 dilanjutkan Oktober, yakni Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan Barito Putera.
Reaksi ketiga klub peserta Liga 1 ini sekaligus membantah klaim Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang sempat menegaskan semua klub sepakat kompetisi dilanjutkan.
Selain itu Iwan Bule juga menegaskan semua klub tak keberatan Liga 1 dipusatkan di Pulau Jawa.
Nyatanya, 3 klub tersebut tak sepakat kompetisi dilanjutkan di tengah situasi tak menentu covid-19.
• PSSI Tegaskan Mulai 1 Oktober 2020, Liga 1 Bakal Berpusat di Jawa, Iwan Bule Beber Alasan
• Liga 1 akan Berlanjut Lagi, PSSI Buat Aturan Baru Pembayaran Gaji Pemain, Persija Berikan Sikap
• Meski Berdamai, PSSI Tetap tak Penuhi Keinginan Shin Tae-yong, Ini Alasannya
Terkait 3 klub termasuk Persebaya Surabaya yang tak sepakat dengan kebijakan PSSI, Iwan Bule bereaksi.
Reaksi Iwan Bule justru tak terduga terkait 3 klub Liga 1 yang menentang keputusan PSSI melanjutkan kompetisi.
PSSI telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53VI/2020 untuk menggulirkan kembali kompetisi pada Oktober mendatang.
Tak hanya Liga 1, PSSI juga memastikan Liga 2 dan Liga 3 akan bergulir serentak di bulan yang sama.
Dalam SK tersebut PSSI meminta klub untuk melakukan revisi kesepakatan kontrak kerja yang telah disepakati dan ditandatangani sebelumnya.
Untuk pembayaran gaji pemain dan staf pelatih dipotong sebesar 50 persen selama kompetisi berlangsung.
Selain itu, Liga 1 2020 juga akan dipusatkan digelar di Pulau Jawa.
Klub-klub di luar Pulau Jawa akan berhomebase di Yogyakarta dengan dibantu pembayaran penyewaan hotel dari PSSI.
Tak hanya itu, tidak ada degradasi untuk Liga 1 2020.
Meski begitu, tetap ada dua tim Liga 2 2020 yang promosi ke Liga 1 2021 tahun depan.
PSSI juga sudah menambahkan dana subsidi setiap bulan ke klub menjadi Rp 800 juta.
Sebelum pandemi covid-19, klub hanya mendapatkan dana sebesar Rp 520 juta.
SK PSSI mengundang komentar dari beberapa klub Liga 1 2020.
Ada yang setuju kompetisi dilanjutkan, namun ada juga yang tidak setuju meskipun akhirnya menerima SK dari PSSI.
• Liga 1 akan Berlanjut Lagi, PSSI Buat Aturan Baru Pembayaran Gaji Pemain, Persija Berikan Sikap
Barito Putera
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, mengatakan pihaknya tidak setuju Liga 1 2020 dilanjutkan kembali.
Alasan Hasnuryadi karena Virus Corona yang belum menunjukan penurunan di Indonesia.
Menurut Hasnuryadi, setiap harinya ada banyak kasus positif covid-19 yang terjadi di Tanah Air.
Setidaknya sampai 1 Juli 2020, ada 57.770 orang positif, 25.595 dinyatakan sembuh, dan 2.934 meninggal dunia.
Barito Putera merasakan dampak covid-19 di Indonesia.
Salah satu asisten pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, sempat dinyatakan positif covid-19 dan harus dirawat selama satu bulan.
"Kami merasakan betapa sulit dan sakitnya anggota keluarga kami saat harus melawan pandemi ini," kata Hasnuryadi.
"Prinsip kami mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena resiko cukup besar, kami memilih untuk bersikap hati-hati demi keselamatan ke depan."
"Kami menghormati putusan PSSI tetapi kami mempunyai pertimnbangan dan pandangan lain dalam mencintai bangsa ini ketika menghadapi pandemi virus corona yang tengah melanda dunia, termasuk di dalamnya mencintai dunia sepak bola nasional," kata Hasnuryadi.
Persebaya Surabaya
Sama dengan Barito Putera, Persebaya Surabaya juga tidak setuju Liga 1 2020 dilanjutkan.
Presiden Persebaya, Azrul Ananda, menghormati keputusan PSSI terkait kelanjutan Liga 1 2020.
Menurut Azrul, di tengah situasi covid-19 sekarang ini, Bajul Ijo mau tidak mau menyatakan sikap tidak setuju untuk dilanjutkan.
Alasan utamanya karena PSSI belum memberikan panduan teknis yang jelas dan detail pada klub apabila kompetisi dilanjutkan.
• PSSI Tegaskan Mulai 1 Oktober 2020, Liga 1 Bakal Berpusat di Jawa, Iwan Bule Beber Alasan
Padahal itu sangat diperlukan untuk memberikan kepastian kepada semua stakeholder sepak bola.
Kata Azrul Ananda, keputusan untuk melanjutkan Liga 1 di tengah situasi yang serba tidak pasti justru akan menambah resiko dan beban bagi klub.
"Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi covid-19. Belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir," kata Azrul Ananda.
"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan."
"Pertimbangan-pertimbangan teknis terkait ketidaksetujuan ini sudah pernah kami sampaikan. Terima kasih," tutup Azrul Ananda
Persik Kediri
Persik Kediri juga memiliki sikap yang sama dengan Persebaya Surabaya dan Barito Putera.
Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafaqih, mengatakan keputusan melanjutkan Liga 1 di tengah pandemi covid-19 sangat beresiko.
Menurutnya, penghentian Liga 1 2020 adalah keputusan yang terbaik.
Hal tersebut karena kurva pasien positif covid-19 di Indonesia terus meningkat setiap harinya.
• Akhirnya PSSI Resmi Umumkan Liga 1 Bergulir 1 Oktober 2020, Ini Penjelasan Lengkap Iwan Bule
Abdul Hakim Bafaqih tidak menutup mata atas kerja keras yang sudah diupayakan PSSI agar Liga 1 musim ini dilanjutkan.
Oleh karena itu, ia berharap PSSI bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan dalam lanjutan Liga 1 2020.
"Kompetisi di tengah pandemi sangat beresiko. Apalagi pandemi covid-19 di Indonesia belum tampak melandai. Jangkan melandai, titik puncaknya saja belum selesai," kata Abdul Hakim Bafaqih.
Reaksi Iwan Bule
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, angkat bicara terkait sikap tiga klub Liga 1 2020 yang tidak ingin kompetisi dilanjutkan.
Ketiga klub Liga 1 2020 itu adalah Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan Barito Putera.
Para petinggi ketiga klub tersebut bersuara bahwa jika Liga 1 2020 dilanjutkan maka akan menambah masalah.
Sebab, pandemi covid-19 di Indonesia masih tinggi dan belum juga melandai.
Meski begitu, ketiga klub tersebut terpaksa menerima keputusan PSSI yang telah menerbitkan SKEP 53/VI/2020 untuk melanjutkan kompetisi pada Oktober mendatang.
Tak hanya Liga 1, PSSI juga akan melanjutkan kembali Liga 2 dan menggulirkan Liga 3 musim ini.
Seperti BolaSport.com kutip dari laman resmi PSSI, Iwan Bule sapaan akrab Mochamad Iriawan mengatakan akan berbicara dengan ketiga klub tersebut.
Ia yakin ketiga klub tersebut setuju dan akan tampil di Liga 1 2020.
"Saya menghormati apa yang disampaikan Persebaya Surabaya, Barito Putera dan Persik Kediri. Semua kawan kita."
"Nanti kita akan diskusi dengan mereka, termasuk bagaimana opsi-opsinya,” ucap Iwan Bule.
PSSI memang sudah merancang beberapa opsi jika Liga 1 2020 kembali bergulir.
Federasi sepak bola Indonesia itu akan membuat protokol kesehatan yang ketat saat Liga 1 2020 dimainkan.
PSSI juga akan membantu pembiayaan sewa hotel kepada klub di luar Pulau Jawa untuk berhomebase di Yogyakarta ataupun Solo.
"Yang pasti kita berharap situasi Corona sudah melandai pada Oktober mendatang," kata Iwan Bule.
(*)