Virus Corona

Pesan Pria Ini 1 Hari Sebelum Meninggal 'Membuka Mata' Banyak Orang Soal Corona, Terkuak Penyesalan

Pria tersebut memberikan gambaran betapa pentingnya himbauan dan peringatan terkiat mengantisipasi terinfeksi virus Corona.

Editor: Doan Pardede
Surya/Ahmad Zaimul Haq
(Ilustrasi) Sejumlah petugas memakamkan jenazah pasien positif terinfeksi virus Corona atau covid-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan menggunakan alat berat di TPU Keputih, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/4/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah pesan dari seorang pria pasien virus Corona atau covid-19 sebelum meninggal dunia menghentak banyak orang.

Pria ini telah membuka mata banyak orang terkait dengan bagaimana bahayanya virus Corona.

Pesan itu ia tulis sebelum ia kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat virus tersebut.

Apa yang ditulis pria tersebut memberikan gambaran betapa pentingnya himbauan dan peringatan terkiat mengantisipasi terinfeksi virus Corona.

 WHO Turun Investigasi, China Akhirnya Mengaku virus Corona Bukan dari Wuhan, Tapi dari Benua Ini

 Kabar Buruk virus Corona Serang Anak Buah Risma, 2 Kepala Dinas di Surabaya Positif covid-19

 Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Diberlakukan Meski Corona Berakhir, Mendikbud : Akan Jadi Permanen

 Kabar Terbaru, Mendikbud Nadiem Makarim Patenkan Pembelajaran Jarak Jauh Meski virus Corona Usai

Hal yang kemudian menjadi peringatan bagi banyak orang di dunia.

Pesan tersebut dituliskan oleh seorang pria di California, AS.

Ia mengirim pesan bernada peringatan sehari sebelum dia meninggal karena terkena covid-19.

Tommy Macias mulai menderita gejala virus Corona sepekan setelah menghadiri pesta di Lake Elsinore pada awal Juni, dilaporkan NBC News.

Pada 20 Juni, dia menulis pesan di Facebook yang mengungkapkan penyesalannya tidak mengikuti protokol social distancing atau memakai masker.

"Karena kebodohan saya, ibu, adik, dan kesehatan keluarga saya dalam bahaya. Ini adalah pengalaman yang paling menyakitkan," ujar Macias.

"Ini bukanlah lelucon. Jika Anda pergi keluar, pakailah masker dan patuhilah social distancing," ujar pria berusia 51 tahun itu.

Diwartakan New York Post Rabu (1/7/2020), Macias menuturkan dia berharap dengan berkat Tuhan, dia akan sembuh dari covid-19.

Sayangnya, seorang pejabat dari Kantor Catatan Viral Riverside County menyatakan, Macias diketahui meninggal karena wabah itu keesokan harinya.

• Akhirnya Ada Angin Segar Pencairan Gaji ke-13 PNS, Berikut Besarannya Sesuai Peraturan Pemerintah

• Arief Poyuono Dapat Bocoran WhatsApp Nama Menteri Baru Jokowi, Ada yang Singgung Nama Ahok dan AHY

Gutavo Lopez, saudara iparnya mengungkapkan, pada akhir Maret hingga awal Juni Macias sudah berdiam di rumah karena dia juga menderita diabetes.

Namun, dia kemudian memutuskan untuk mendatangi sebuah pesta setelah Gubernur Gavin Newsom menandatangani pelonggaran karantina wilayah.

Setelah pesta tersebut, salah seorang teman Macias menghubungi dan mengatakan bahwa dia positif menderita virus Corona.

Kepada Yahoo News, Lopez menuturkan teman saudara iparnya itu tahu terinfeksi SARS-Cov-2 karena menghadiri pesta tersebut.

Tetapi, temannya salah mengira bahwa jika dia tidak menderita gejala apa pun dari covid-19, dia tidak akan menularkannya ke orang lain.

Lopez menerangkan, begitu mengetahui dirinya terpapar, Macias sangat kecewa.

Tapi, dia menerima dengan mengunggah pengakuannya di Facebook.

Sebelum dites dan positif, Macias sempat mengunjungi Lopez dan Veronica, yang merupakan adiknya pada 11 Juni. Lopez mengingat kondisi iparnya itu sudah tidak baik.

• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?

• Komentari OTT KPK, Ketua Nasdem Kaltim: Kurang Apa Lagi Coba jadi Bupati, Istri Ketua DPRD Kutim

"Dia tidak terlihat sehat karena berkeringat," jelasnya. Dia kemudian dites pada 16 Juni dan menerima kepastian dua hari kemudian.

Kemudian pada 21 Juni pukul 11.00 waktu setempat, dia segera dilarikan ke rumah sakit.

Dia sempat dipasangi ventilator sebelum meninggal pukul 21.00.

"Saya pikir dia ingin semua tahu betapa berbahayanya penyakit ini. Ini adalah hal serius dan bisa membunuh Anda," pungkas Lopez.

Update virus Corona di Dunia 4 Juli: 11,1 Juta Orang Terinfeksi, WHO Minta Negara-negara Serius

Penyebaran virus Corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Sabtu (4/7/2020) pagi, total kasus covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 11.179.255 (11,1 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.266.504 (6,2 juta) pasien telah sembuh, dan 528.367 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 4.384.386 dengan rincian 4.325.562 pasien dengan kondisi ringan dan 58.824 dalam kondisi serius.

Berikut update 10 negara dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak:

1. Amerika Serikat, 2.890.388 kasus, 132,101 orang meninggal, total sembuh 1.210.792

2. Brasil, 1.543.341 kasus, 63.254 orang meninggal, total sembuh 945.915

3. Rusia, 667.883 kasus, 9.859 orang meninggal, total sembuh 437.893

4. India, 649.889 kasus dan 18.669 orang meninggal, total sembuh 394.319

5.Spanyol, 297.625 kasus dan 28.385 orang meninggal

6. Peru, 295.599 kasus, 10.226 orang meninggal, total sembuh 185.852

7. Cile, 288.089 kasus, 6.051 orang meninggal, total sembuh 253.343

8. Inggris, 284.276 kasus dan 44.131 orang meninggal

9. Italia, 241.184 kasus, 34.833 orang meninggal, total sembuh 191.467

10. Meksiko, 238.511 kasus, 29.189 orang meninggal, total sembuh 142.593

Indonesia

Kasus virus Corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Jumat (3/7/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif covid-19 bertambah sebanyak 1.301.

Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 60.695 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 901 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 27.568 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 49 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 3.036 orang.

Brasil Presiden Brasil Jair Bolsonaro mempermudah undang-undang yang mengharuskan pemakaian masker di tempat-tempat umum.

Dikutip dari Al Jazeera, Jumat (3/7/2020), hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Negeri Samba, Brasil.

Penggunaan masker sudah wajib di beberapa negara, seperti Sao Paulo dan Rio de Janeiro, tetapi ini adalah hukum pertama di tingkat nasional.

Seperti diketahui, Brasil telah mengonfirmasi lebih dari 1,5 juta kasus virus Corona.

Pembukaan kembali bar, restoran, dan pusat kebugaran memicu kekhawatiran tersendiri peningkatan infeski covid-19.

Spanyol Masih dari sumber yang sama, Spanyol pada hari Jumat (3/7/2020) mencatat 17 kematian baru akibat virus Corona.

Hal itu sekaligus menjadikannya sebagai yang tertinggi sejak 19 Juni 2020 yang lalu.

Diketahui, beberapa orang di Spanyol kini telah bersiap untuk pergi berlibur dan negara tersebut tengah bersiap untuk membuka kembali perbatasannya pada Sabtu ini untuk para pelancong dari 12 negara lain dari luar Uni Eropa.

WHO Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara yang dilanda pandemi virus Corona serius menghentikan penyebaran virus.

WHO mendesak negara yang diterpa Corona untuk 'bangun' melihat kenyataan di lapangan alih-alih bertengkar.

"Orang-orang perlu bangun. Data tidak bohong. Situasi di lapangan tidak bohong," kata Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan.

virus Corona telah menyentuh hampir setiap negara di dunia sejak kemunculannya di Cina akhir tahun lalu.

virus Corona telah menginfeksi setidaknya 10,8 juta orang dan menewaskan 521.000 di seluruh dunia.

IKUTI >>> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sehari Sebelum Meninggal karena covid-19, Pria Ini Tulis Pesan Penyesalan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved