Banyak Pekerja dari Luar Kaltim Terinfeksi Corona, Dinkes Minta Perusahaan Lakukan 'Contact Tracing'

Banyaknya pekerja dari luar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terdeteksi mengidap covid-19 atau Virus Corona, menjadikan persoalan tersendiri saat me

TRIBUNKALTIM.CO/M PURNOMO SUSANTO
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak minta perusahaan melakukan contact tracing bagi karyawannya yang terinfeksi covid-19. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Banyaknya pekerja dari luar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terdeteksi mengidap covid-19 atau Virus Corona, menjadikan persoalan tersendiri saat memasuki fase tatanan kenormalan baru atau new normal.

Apabila terlanjur tidak dapat melakukan pemeriksaan karyawan saat masih di daerah asal, pihak perusahaan wajib melakukan contact tracing kepada pekerjanya yang terkonfirmasi positif covid-19.

Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak. Ia menyatakan, pemilik perusahaan seharusnya bertanggung jawab terhadap seluruh karyawannya.

“Kalau sudah terlanjur seperti ini, maka pihak perusahaan harus segera melakukan contact tracing,” ujarnya saat diwawancara awak TribunKaltim.co di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, pada Senin (6/7/2020).

Baca juga: Nur Asia Ungkap Masa Lalu Sandiaga Uno saat Bangkrut, Hampir Pingsan Ketika Tahu Istri Hamil Lagi

Baca juga: Rapihkan Kerah Enzo Allie, Prabowo Tanya Soal Orangtua Taruna Keturunan Perancis: Selamat Berjuang

“Kepada seluruh kontak erat karyawan yang dinyatakan positif Corona, harus dideteksi oleh perusahaan bekerja sama dengan gugus tugas di daerahnya masing-masing. Agar tindakan dapat segera diambil,” tuturnya.

Ini dilakukan, kata Andi, mencegah terjadinya transmisi lokal atau penularan seseorang oleh covid-19 yang bukan pelaku perjalanan luar daerah karena terjadinya kontak erat dengan kasus terkonfirmasi positif covid-19.

“Sebab kecenderungan penambahan kasus saat ini berasal dari kelompok orang tanpa gejala. Sehingga, ketika datang orang tersebut merasa baik-baik saja. Padahal orang tersebut membawa virus,” tuturnya.

Baca juga: 18 Tahun Lepas dari Indonesia, Timor Leste Kini Diterpa Kabar Buruk, 2020 Ada Andil Virus Corona

Baca juga: Sempat Terhenti karena Pandemik, Pemerintah akan Lanjutkan Rehab Rumah 190 KK Lewat BSPS

Beberapa pekan ini, ujar Andi, penambahan kasus positif Virus Corona berasal dari OTG. Bahkan, penambahan sebanyak 30 kasus, pada Minggu (5/7/2020) banyak berasal dari OTG.

“Penambahan kasus kemarin itu, masing-masing satu dari kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sisanya, 28 kasus itu dari OTG. Begitupula penambahan di hari sebelumnya, didominasi oleh kelompok OTG,” ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved