Cuaca Lebih Dingin di Beberapa Daerah di Indonesia, Bukan Karena Aphelion, Ini Penjelasan Ahli

Andi Pangerang, peneliti dari Pusat Sains Antartika Lembaga Penerbangan dan Antariksa ( Lapan), mengatakan, Aphelion tidak memengaruhi kondisi cuaca

Kolase WFLA
Cuaca Lebih Dingin di Beberapa Daerah di Indonesia, Bukan Karena Aphelion, Ini Penjelasan Ahli 

Ini karena, radiasi dari Matahari terdistribusi secara merata di seluruh permukaan Bumi.

Ilustrasi. Saat ini, Bumi berada di titik Aphelion, apakah itu dan bagaimana dampaknya untuk Indonesia, simak fakta dan penjelasan lengkapnya.
Ilustrasi. Saat ini, Bumi berada di titik Aphelion, apakah itu dan bagaimana dampaknya untuk Indonesia, simak fakta dan penjelasan lengkapnya. (canva/tribunkaltim)

"Sehingga jarak Bumi ke Matahari tidak terlalu signifikan memengaruhi tingkat radiasi yang mengenai permukaan Bumi," terang Andi.

"Jadi dampak signifikan dari Aphelion tidak ada, tapi cuaca yang belakangan ini lebih dingin lebih disebabkan oleh Angin muson tenggara yang bertiup dari Australia ke Asia," papar Andi.

Dia menjelaskan, distribusi yang paling signifikan memengaruhi cuaca Bumi disebabkan oleh pola Angin.

Mengingat saat ini Angin bertiup dari arah Selatan yang tengah mengalami musim dingin, maka Indonesia akan merasakan suhu yang lebih dingin.

Menurut dia suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau.

Sehingga bukan disebabkan karena fenomena Aphelion.

Sabtu Ini Bulan Terlihat di Siang Hari, Sejajar dengan Planet Mars, Apa Arti Fenomena Alam Ini?

Tahukah Anda, Inilah Fenomena-fenomena Langit Bulan Juni 2020, 6 Juni Gerhana Bulan Penumbra

Fenomena Bulan Purnama Strawberry Akan Terjadi di Bulan Juni, Catat Tanggal dan Simak Keunikannya

4 Fenomena Langit Langka Terjadi Saat Pandemi Virus Corona, Salah satunya Berada di Atas Kota Mekkah

Selain itu, kemungkinan suhu dingin ini akan berlangsung hingga Agustus mendatang.

"Karena tutupan awan yang sedikit, jadi tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan," jelas Andi.

Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah jika dibandingkan belahan Selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karena itu, kata Andi, Angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara.

"Saat ini Angin yang bertiup itu dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin," jelas Andi.

Dampak yang ditimbulkan yakni efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi.

(Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebagian Indonesia Lebih Dingin Bukan karena Aphelion, tapi Pola Angin", https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/06/092028123/sebagian-indonesia-lebih-dingin-bukan-karena-aphelion-tapi-pola-angin?page=all.
Penulis : Gloria Setyvani Putri

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved