Fakta dan Sejarah Kawasan Citra Niaga, Sempat Tenar Sampai ke Asia, Kini Kondisinya Meredup
Kawasan Citra Niaga Samarinda pernah menjadi pusat perdagangan, bahkan jadi ajang nostalgia bagi para orang tua yang tinggal di kota tepian ini
Fakta dan Sejarah Kawasan Citra Niaga Samarinda

Citra Niaga merupakan kawasan pusat perdagangan di kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Citra Niaga dibangun pada tanggal 27 Agustus 1987.
Dulunya lokasi ini adalah taman hiburan yang bernama Taman Hiburan Gelora, namun tempat tersebut terbakar.
Tahun 1980an Samarinda masih tergolong sepi, sebagai sebuah Ibukota Provinsi jumlah penduduk yang hanya kurang lebih 300.000 jiwa menyisakan ruang yang cukup luas bagi masyarakat menikmati keadaan Samarinda kala itu.
Mengingat potensi tambang dan hasil alam yang dimiliki Kalimantan Timur, Kota Samarinda perlahan menjadi ramai dan penuh dengan orang-orang yang mengadu nasib.
Dari situ, tercetus lah ide untuk membangun komplek hiburan dan perbelanjaan terlengkap bagi masyarakat, sebuah tempat yang akan menjadi pusat tujuan untuk memenuhi segala jenis kebutuhan masyarakat Kota Samarinda.
Pada tahun 1987, tepatnya pada tanggal 27 Agustus 1987, dibangunlah sebuah komplek perbelanjaan dengan luas mencapai 2,7 Hektar yang diberi nama “Citra Niaga”.
Bangunan-bangunan di Komplek Citra Niaga didominasi oleh bahan kayu termasuk atapnya menggunakan sirap, bahan atap yang terbuat dari kayu.
Pernah Menyabet Penghargaan Internasional
Ir Antonio Ismael adalah arsitek yang merancang pusat perbelanjaan Citra Niaga.
Berkat tangan dinginnya, penataan dan juga arsitektur bangunan mampu menarik hati masyarakat untuk berkunjung ke wilayah ini.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 1989, Citra Niaga menyabet penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA).
Saat itu Citra Niaga bersaing dengan kandidat Bandara Soekarno-Hatta dan akhirnya Citra Niaga-lah yang terpilih menerima penghargaan tersebut.
Untuk diketahui, Aga Khan Award diberikan kepada karya-karya profesional di bidang arsitektur yang bernafaskan budaya Islam dan konsepsi bangunan yang identik kebutuhan penduduk muslim, melalui penyajian arsitektur yang menarik.