Wasekjen Partai Demokrat Angkat Bicara Soal Isu AHY Masuk Kabinet Jokowi, Jansen Sitindaon: Aduh!
Sejumlah nama pun diisukan muncul untuk masuk menggantikan menteri tersebut kedalam kabinet Indonesia Maju, salah satunya AHY.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Wacana seputar reshuffle kabinet yang dilontarkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) masih menjadi perbinncangan hangat.
Diberitakan, Presiden Jokowi telah membuka opsi melakukan reshuffle kabinet ke para Menteri yang dinilai kinerjanya tak meningkat selama menghadapi krisis karena pandemi akibat virus Corona atau covid-19.
Sejumlah nama pun diisukan muncul untuk masuk menggantikan Menteri tersebut kedalam kabinet Indonesia Maju.
Salah satunya yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
• Prediksi Menteri yang tak Kena Reshuffle, Ada Erick Thohir, Retno Marsudi, Bagaimana dengan Prabowo?
• Politisi PKB Soroti Peran Menteri Pendidikan, Kesehatan, Agama, Singgung Reshuffle Kabinet Jokowi
• Partai Koalisi Jokowi Minta 3 Menteri Dicopot Pantas Menjadi Kiai Malah Jadi Menteri
• Survei Ini Rilis Siapa Menteri Paling Layak Dicopot Jokowi, Bukan Erick Thohir, Luhut, Atau Nadiem
Memanggapi isu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk kabinet Jokowi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat bicara.
Menurutnya, isu munculnya nama AHY tidak perlu ditanggapi dengan serius.
Terlebih, nama-nama itu dari sumber yang tidak diketahui dengan jelas.
"Aduhh.., kita tidak tahu menahu soal beredarnya daftar nama-nama itu ya. Rasanya tidak perlulah kita menanggapi hal-hal yang sumbernya tidak jelas gitu ya. Apalagi soal reshufle itu kan sepenuhnya kembali kepada Presiden," kata Jansen Sitindaon kepada Tribunnews.com, Minggu (5/7/2020).
Jansen menilai, Partai Demokrat tak ambil soal isu reshuffle.

Menurutnya, hal terpenting yang dilakukan pemerintah yakni melalukan kerja maksimal dalam menghadapi krisis akibat pandemi Corona.
"Bagi kami Demokrat, mau ada reshufle atau tidak, yang penting penanganan soal covid ini diseriusi oleh Pemerintah. Itu yang jauh lebih penting saat ini dibanding soal gonjang ganjing politik terkait reshufle ini," jelas Jansen.