Di Tengah Pandemi Covid-19, Bungkil Sawit Asal Kalimantan Timur Kini Mendunia

Pada masa new normal, roda perekonomian kembali berputar, aktivitas ekspor dan impor antar negara kembali bergairah.

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER D
Petugas Karantina Pertanian melakukan pemeriksaan terhadap 2.200 ton bungkil sawit yang siap dikirim menuju Vietnam dengan menggunakan kapal Hai Phuong Asia di pelabuhan Samarinda, Jalan Yos Sudarso Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pada masa new normal, roda perekonomian kembali berputar, aktivitas ekspor dan impor antar negara kembali bergairah.

Di masa saat ini semua pihak bahu membahu mengangkat ekonomi negara. Salah satunya adalah ekspor pada sektor pertanian yang mulai bangkit di tengah pandemi Corona atau covid-19.

Produk samping sawit berupa bungkil sawit asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang sudah memenuhi pasar domestik, kini mendunia.

Demikian disampaikan oleh Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono kepada TribunKaltim.co di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur

Baca Juga: Terima 18 Hasil Swab, Skrining Satu Pedagang Pasar Pandasari Balikpapan Positif Covid-19

Baca Juga: Hasil Swab Pedagang di Pandansari Positif Covid-19, Walikota Balikpapan Bimbang Tutup Pasar

Dia jelaskan, bungkil sawit merupakan sisa hasil pengolahan sawit yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, belakangan ini memenuhi pasar domestik.

Di Pelabuhan sungai Samarinda, petugas Karantina Pertanian melakukan pemeriksaan terhadap 2.200 ton bungkil sawit yang siap dikirim menuju Vietnam dengan menggunakan kapal Hai Phuong Asia.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan IQFAST, ekspor bungkil sawit di tahun 2020 sebanyak 2.200 ton dengan nilai mencapai Rp 9,9 Miliar. Sementara pada periode sama di tahun 2019 hanya mencapai 1.244 ton dengan nilai Rp 5,6 Miliar, terdapat peningkatan yang cukup signifikan hampir dua kali lipat.

Baca Juga: Melahirkan Bayi Sang Ibu di Balikpapan Positif Covid-19, Nasib Si Balita Kini Tidak Dapat ASI

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, 4 Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat, Kadinkes Beberkan Kondisinya

"Jumlah produksinya besar, kebutuhan pasar domestik tercukupi dan kini mengembangkan ke pasar ekspor baru, Vietnam," ungkap Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono, Rabu (8/7/2020).

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengapresiasi peningkatan volume ekspor dan tujuan negara baru untuk bungkil sawit asal Kaltim.

Jamil mengungkapkan hal ini sejalan dengan tugas perkarantinaan dan arahan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo untuk mengawal Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor produk pertanian) selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional.

Baca Juga: Lengkapi Ibu Kota Negara, Landasan Udara di PPU Nantinya jadi 3 Bandara Terbesar di Kaltim

Saat ini, secara bertahap layanan terpadu satu pintu kepabeanan dan karantina mulai diterapkan.

"Kedepan tidak ada lagi replikasi dan duplikasi, pemeriksaan makin cepat, tepat dan daya saing produk makin tinggi," tutup Jamil.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved