PDIP Ungkap Alasan Sebenarnya Copot Rieke Diah Pitaloka dari Baleg DPR di Tengah Polemik RUU HIP
PDIP ungkap alasan sebenarnya copot Rieke Diah Pitaloka dari pimpinan Baleg DPR di tengah polemik RUU HIP dan Omnibus Law
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya PDIP ungkap alasan sebenarnya copot Rieke Diah Pitaloka dari pimpinan Baleg DPR di tengah polemik RUU HIP dan Omnibus Law.
Partai pimpinan Megawati, PDIP mendadak jadi sorotan setelah mencopot Rieke Diah Pitaloka dari posisi Wakil Ketua Badan Legislasi ( Baleg ), Rabu (8/7/2020).
Pencopotan Rieke Diah Pitaloka dari Baleg DPR langsung mencuri perhatian, lantaran dilakukan PDIP di tengah polemik RUU HIP dan RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang sedang digodok DPR.
Terkait pencopotan tersebut, PDIP akhirnya buka suara.
• Jenderal Purn M Nurdin yang Ganti Rieke Diah Pitaloka di Baleg DPR, Rekam Jejak Jabatan Menterengnya
• Soal Ancaman Jokowi Bubarkan Lembaga Negara, Dapat Dukungan dari Menteri Anak Buah Megawati di PDIP
• Profil Biodata Teten Masduki, Gagal Berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka, Kini jadi Menteri Jokowi
Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, tak menampik partai pimpinan Megawati ini mencopot Rieke Diah Pitaloka dari Wakil Baleg DPR.
Namun ia menegaskan pencopotan Rieke Diah Pitaloka bukan karena ada polemik terkait RUU Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP ).
"Jadi kita memasang the right man in the right place atas dasar penugasan politik sebagai partai pendukung pemerintah.
Kita ingin fokus lagi dalam demokrasi," kata Bambang di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2020), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Adapun terkait polemik RUU HIP, Bambang mengatakan, saat ini, bola ada di pihak pemerintah.
DPR, kata dia, sudah menyetujui RUU tersebut sebagai RUU inisiatif DPR.
"Jadi kita tunggu pemerintah, kalau pemerintah bilang enggak mau bahas, selesai pula ini barang, tapi mekanismenya ada, dan di DPR ini mekanisme yang paling penting, persepsi menjadi paling penting, semua proses melalui prosedur sesuai dengan kesepakatan bersama," ujarnya.
Bambang menegaskan, pergantian jabatan Rieke Diah Pitaloka sebagai pimpinan Baleg bukan karena ada kesalahan.
"Jadi jangan pernah ada pikiran Mbak Rieke salah, dicopot, itu salah," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, Rieke akan ditugaskan fraksi untuk fokus mengawal Komisi VI DPR yang membidangi industri, investasi dan persaingan usaha.
• Bahas RUU PKS, Najwa Shihab Sindir Kinerja DPR, Tugas DPR yang Sesungguhnya, tapi tak Dilaksanakan
"Mbak Rieke yang begitu fokus, sudah pernah dibuktikan di lapangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto mengatakan, alasan pergantian pimpinan Baleg perwakilan partai dari Rieke Diah Pitaloka ke Muhammad Nurdin adalah soal beban kerja ke depan yang semakin berat.
"Kalau kita lihat, omnibus law sudah mendekati titik yang krusial.
Selain omnibus law, tentu saja RUU Haluan Ideologi Pancasila," kata Utut.
PDIP pun membutuhkan sosok yang lebih menguasai banyak bidang.
Sebab, Omnibus Law contohnya, adalah produk legislasi yang memiliki cakupan bidang luas.
Tidak hanya soal investasi, namun juga UMKM, ekonomi makro dan lingkungan hidup.
Meski demikian, Utut menyebut, pergantian itu tentu tanpa mengesampingkan kemampuan sosok Rieke Diah Pitaloka.
Rekam jejak Rieke Diah Pitaloka
Sosok Rieke Diah Pitaloka memang tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Sebab sebelum masuk Senayan, Rieke Diah Pitaloka adalah artis yang terkenal lewat perannya sebagai Oneng di sinetron komedi (sitkom) Bajaj Bajuri.
Rieke Diah Pitaloka juga cukup vokal untuk sejumlah kasus atau persoalan sosial.
Selain itu, ia pernah mencoba peruntungan di Pilkada Jawa Barat pada 2013 bersama Teten Masduki, walau gagal.
Berikut rekam jejak Rieke Diah Pitaloka mulai dari artis lalu terjun ke politik dan kini dicopot dari pimpinan Baleg DPR.
• Terkuak Hal Baru Kasus Bendera PDIP Dibakar, Korlap Akui Ada Sosok Ucap Habis Ini Kita Bakar Bendera
1. Pemeran Oneng di Bajaj Bajuri
Nama Rieke Diah Pitaloka dikenal awam sebagai tokoh yang memerankan Oneng dalam Sitkom Bajaj Bajuri.
Di Bajaj Bajuri, tokoh Oneng digambarkan sebagai sosok ibu rumah tangga yang sangat lugu dan dan berpendidikan rendah.
Ia adalah perempuan yang berpikiran lambat, selalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan bukan wanita karier.
Selain sitkom, Rieke Diah Pitaloka juga pernah menjajal dunia film.
Wanita asal Garut, Jawa Barat itu memulai debutnya di layar lebar sebagai Dwi, perempuan yang dipoligami dalam film Berbagi Suami.
Selain sebagai pemeran sinetron dan film, Rieke Diah Pitaloka juga dikenal sebagai pembawa acara Good Morning.
2. Bertolak Belakang
Peran Rieke Diah Pitaloka di sitkom Bajaj Bajuri rupanya sangat bertolak belakang dari kehidupan sebenarnya.
Rieke Diah Pitaloka adalah wanita dengan pendidikan tinggi.
Ia lulusan sarjana di Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) serta Sarjana Filsafat di STF Driyakara, Jakarta.
Lulus dari pendidikan S1, Rieke melanjutkan pendidikan di jurusan Filsafat UI di tengah kariernya sebagai artis.
Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat diterbitkan oleh Galang Press.
Selain di bidang akademis, Rieke Diah Pitaloka juga menunjukkan eksistensinya di isu-isu sosial dan politik.
Rieke Diah Pitaloka juga dikenal sebagai seorang aktivis yang vokal menyuarakan beragam keresahan masyarakat.
3. Jadi anggota DPR tiga kali
Rieke Diah Pitaloka lantas mencoba terjun di dunia politik.
Sebelum bergabung dengan PDIP, Rieke Diah Pitaloka sempat masuk ke PKB dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB pimpinan Muhaimin Iskandar.
Namun, Rieke Diah Pitaloka memutuskan untuk bergabung ke PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Diusung PDIP, Rieke Diah Pitaloka lantas maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II.
Untuk kali pertama, Rieke Diah Pitaloka langsung lolos ke Senayan dan masuk ke Komisi IX dengan lingkup tugas bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.
Ia merupakan salah satu anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang BPJS yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Pada Pileg 2014-2019, Rieke Diah Pitaloka kembali maju dan lolos ke Senayan untuk kedua kali.
Maju dari dapil Jawa Barat VII, Rieke Diah Pitaloka menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 255.044 suara.
Pun saat di Pileg 2019-2024, Rieke Diah Pitaloka kembali bertarung untuk memperebutkan kursi di Senayan.
Ia masih maju mewakili dapil Jawa Barat VII dan sukses mendulang 169.729 suara.
Di sela-sela menjadi anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka mencoba peruntungan sebagai calon kepala daerah.
Bersama koleganya di PDIP, Teten Masduki, Rieke Diah Pitaloka maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar pada 2013.
Hasilnya, pasangan nomor urut 5 itu meraih suara terbanyak kedua setelah Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki meraup 5.714.997 suara atau 28,41 persen.
(*)