Tanggapan Jubir Menhan Prabowo soal Klaim AS, Indonesia Pesan 8 Pesawat Angkut Militer MV-22 Osprey
Tanggapan Juru Bicara Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto soal klaim AS yang menyebutkan Indonesia pesan 8 pesawat angkut militer MV-22 Osprey
Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Tanggapan Juru Bicara Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto soal klaim AS yang menyebutkan Indonesia pesan 8 pesawat angkut militer MV-22 Osprey
Amerika Serikat ( AS ) menyebut Indonesia memesan sebanyak 8 pesawat angkut militer MV-22 Osprey.
Bagaimana tanggapan Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto terhadap klaim AS tersebut?
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat disebut telah menyetujui rencana penjualan Pesawat Tiltrotor MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia.
Berdasarkan siaran pers Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS ( Defense Security Cooperation Agency/DSCA) pada Rabu (7/7/2020) WIB, persetujuan rencana penjualan Pesawat tersebut karena Indonesia dianggap penting sebagai penjaga stabilitas politik dan kekuatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.
"Vital bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kapabilitas pertahanan diri yang kuat dan efektif," demikian bunyi pernyataan resmi DSCA, dikutip dari Kompas.id, Rabu (7/7/2020).
Dari siaran pers tersebut disebutkan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengajukan pembelian delapan pesawat MV-22 Osprey Block C beberapa waktu lalu dengan biaya mencapai 2 miliar dolar AS atau setara Rp 28,9 triliun.
• Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Dampingi Menhan Prabowo Kunjungan Kerja ke Akademi Militer
• Bukan Senjata Api, Pemukul Jarak Dekat Militer China Buat Puluhan Tentara dan Kolonel India Tewas
• Prabowo Hanya Ucapkan Satu Kata saat Disinggung soal Reshuffle Menteri Kabinet Jokowi
• Kunjungi Akmil, Perlakuan Tak Terduga Menhan Prabowo Saat Lihat Kerah Enzo Zenz Allie yang Tak Rapi
Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji menyebutkan, Amerika Serikat melakukan klaim sepihak dalam rencana penjualan delapan pesawat MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia.
"Berkaitan dengan informasi dari AS ini kan hanya sepihak," ujar Agus dalam diskusi virtual Jakarta Defence Studies, Selasa (7/7/2020).
Agus mengungkapkan, konsep perencanaan pengadaan alat utama sistem pertahanan ( alutsista ) tak semata-mata langsung melakukan pembelian.
Dia mengungkapkan bahwa keputusan perencanaan pengadaan alutsista ada di tangan Menteri Pertahanan.
Setidaknya, ada tiga aspek yang menjadi pertimbangan, meliputi pembangunan kekuatan, pengguna kekuatan dalam hal ini Mabes TNI, dan pembinaan kekuatan.
"Adapun (klaim) AS itu barangkali itu adalah peran infromasi dan lain-lain.
Tapi, dari Kementerian Pertahanan, pengadaan sesuatu alutsista tidak semata tiba-tiba jadi, prosesnya panjang," kata dia.
Sementara itu, Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang turut hadir dalam diskusi tersebut belum bisa memberikan respons berkaitan dengan informasi pembelian delapan pesawat angkut militer tersebut.
• Berita Terbaru Gaji 13 PNS Pensiunan TNI Polri, Sri Mulyani Akhirnya Beri Kepastian, Cek Besarannya
• Kemenkeu Pastikan Gaji Ke-13 PNS akan Cair, Kini ASN Keluhkan Tabungan Rumah yang tak Bisa Cair
Negara Ketiga
Jika rencana pembelian ini berjalan mulus, maka Indonesia akan menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan pesawat tersebut, selain AS dan Jepang.
Dalam paket pembelian delapan pesawat angkut militer tersebut dilengkapi pula dengan sejumlah perangkat.
Antara lain:
- 20 senapan mesin 7,64 mm M-240-D, dan
- 20 senapan mesin GAU-21,
- 24 mesin Rolls Royce AE 1107C,
- 20 radar FLIR (forward looking infra red) AN/AAQ-27,
- 20 AN/ARN-153 tactical airborne navigation systems, dan
- 20 traffic collision avoidance systems (TCAS II).
- 20 sistem peringatan rudal AN/AAR-47,
- 20 AN/ALE-47 countermeasure dispenser systems,
- 20 AN/APX-117 identification friend or foe systems (IFF),
- 20 AN/APN-194 radar altimeters, dan
- 20 penerima peringatan radar (radar warning receivers) AN/APR-39.
- 20 AN/APN-194 radar altimeters,
- 20 AN/ARN-147 VHF omnidirectional range (VOR) instrument landing system (ILS) beacon navigation systems,
• OTT Bupati Kutim Ismunandar, Daftar Kantor di Kutai Timur yang Digeledah KPK Hari Ini, Ada Lagi?
• Ibu di Batam Lolos Percobaan Pemerkosaan Gara-gara Ucap Kalimat Singkat Ini, Sederhana Tapi Dahsyat!
- 40 ARC-210 629F-23 multi-band radios (Non-COMSEC), hingga
- 20 AN/ASN-163 miniature airborne global positioning system (GPS) receivers (MAGR).
Spesifikasi MV-22 Osprey Block C
MV-22 Osprey Block C merupakan pesawat yang dikembangkan oleh Bell-Boeing, perusahaan patungan (joint venture) antara Boeing dan Bell Helicopter.
Di Negeri Paman Sam, pesawat tersebut digunakan oleh korps Marinir untuk mendukung misi operasi mereka.
Dilansir dari Naval Technology, pesawat ini dapat mengangkut 24 personel, serta kargo internal seberat 9 ton atau 6,8 ton kargo eksternal.
Varian terbaru dari Block C ini juga dilengkapi dengan sistem radar cuaca yang dapat meningkatkan kemampuan navigassi dalam cuaca buruk, serta sistem pengkondisian lingkungan yang dirancang ulang untuk meningkatkan kenyamanan awak pesawat.
Dilansir dari Boeing, kapasitas dan efektivitas yang diperluas dibangun ke dalam sistem Electronic Warfare, termasuk dispenser sekam atau suar tambahan, untuk meningkatkan kemampuan pesawat ini dalam menghalau setiap ancaman, baik yang datang dari udara maupun dari darat.
Pesawat ini menerapkan teknologi gabungan, yaitu pesawat tempur multirole yang menggunakan teknologi tiltrotor untuk menggabungkan kinerja vertikal helikopter dengan kecepatan jangakauan pesawat sayap tetap.
Dengan nasel dan rotor di posisi vertikal, pesawat ini dapat lepat landas, mendarat, dan melayang seperti helikopter.
Namun, setelah mengudara, nasel tersebut dapat diputar untuk mentransisikan menjadi pesawat turboprop yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi.
Spesifikasi :
- Mesin : Two Rolls-Royce AE1107C, 6,150 shp (4,586 kW) each
- Panjang : Fuselage: 57.3 ft. (17.48.20 m); Stowed: 63.0 ft. (19.20 m)
- Width : Rotors turning: 84.6 ft. (25.78 m); Stowed: 18.4 ft. (5.61 m)
- Lebar : Nacelles vertical: 22.1 ft. (6.73 m); Stabilizer: 17.9 ft. (5.46 m)
- Diameter rotor : 38,1 ft (11,6 m)
- Vertical Takeoff Max Gross Weight : 52.600 lbs. (23.859 kg)
- Kecepatan terbang : 270 kts (500 km/h) SL
- Radius misi : 428 nm – MV-22 Blk C with 24 troops, ramp mounted weapon system, SL STD, 20 min loiter time
- Cockpit : 2 MV / 3 CV
• Detik-detik Suami Lindungi dan Peluk Istri yang Hamil 7 Bulan Saat Ditodong Begal dengan Senjata Api
• 1,6 Juta PNS yang tak Produktif Terancam Diberhentikan, Penjelasan Tjahjo Kumolo dan Peraturan BKN
• Jelang Deadline Jokowi, Jenderal Anak Buah Idham Aziz di Jatim Siapkan Plan A, B, C, D, Apa Saja?
• Kini Resmi Ditahan, Deretan Kontroversi Vicky Prasetyo, Batal Nikahi Zaskia Gotik hingga Vickynisasi
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Spesifikasi Pesawat Osprey yang Dipesan Indonesia dari AS",
"Eks Sekjend Kemhan Sebut AS Klaim Sepihak dalam Penjualan MV-22 Osprey Block C" dan "AS Setujui Penjualan 8 Pesawat Tiltrotor MV-22 Osprey Block C ke Indonesia"