Virus Corona

1.262 Orang di Secapa AD Positif Covid-19 Mayoritas Tanpa Gejala, Klaster Baru Wilayah Ridwan Kamil

Sebanyak 1.262 orang di Secapa AD positif covid-19, mayoritas tanpa gejala, inilah klaster baru Jawa Barat, yang belum diketahui asal penularan

Editor: Amalia Husnul A
canva/tribunkaltim
Ilustrasi. Sebanyak 1.262 orang di Secapa AD positif covid-19, mayoritas tanpa gejala, inilah klaster baru Jawa Barat, yang belum diketahui asal penularan. 

 Kabar Terbaru Covid-19 Jatim Usai Deadline Jokowi Lewat, Khofifah Tak Respon, Emil Dardak Bersuara

Sedangkan 1.245 orang dalam kondisi tanpa keluhan apa pun, sehingga dilakukan karantina mandiri.

Secapa AD dijaga ketat

Merujuk perkembangan terbaru ini, Yurianto menyebut Kompleks Secapa AD sedang menjalani karantina dan isolasi.

"Seluruh kompleks pendidikan perwira AD di Bandung kita lakukan isolasi, karantina," tuturnya.

Ia juga menjamin tidak ada aktivitas orang keluar masuk di Kompleks Pendidikan Perwira AD tersebut.

"Dan kita larang ada pergerakan orang masuk atau keluar kompleks.

Pengawasan dilakukan dengan ketat oleh unsur kesehatan Kodam III Siliwangi yang memantau terus-menerus sepanjang hari," ujar Yurianto.

Dengan melakukan sejumlah langkah antisipasi itu, Yurianto menyatakan, pemerintah ingin memastikan tidak terjadi penularan covid-19 hingga keluar kompleks Secapa AD.

"Kami memastikan tidak akan terjadi penularan keluar kompleks karena kami menjaga secara ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan dilakukan secara maksimal," ujar dia.

Masyarakat dan orangtua diminta tidak panik

Dalam upaya karantina dan isolasi itu, Yurianto menyebut pelaksanaannya diawasi secara ketat dengan pantauan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan unsur kesehatan Kodam III Siliwangi setiap hari.

Oleh sebab itu, Kodam III Siliwangi memastikan tidak akan terjadi penularan hingga keluar kompleks Secapa AD.

Oleh karenanya, masyarakat sekitar diimbau tidak perlu khawatir.

"Kami mohon masyarakat untuk tenang, tidak perlu panik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved