Keistimewaan Jalani 3 Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah, Salah Satunya Gugurkan Dosa Tahun Lalu
Perayaan Idul Adha yang jatuh pada bulan Dzulhijjah tak luput dari beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat Islam.
TRIBUNKALTIM.CO- Perayaan Idul Adha yang jatuh pada bulan Dzulhijjah tak luput dari beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat Islam.
Pada bulan Dzulhijjah terdapat 3 puasa sunnah yang memiliki keistimewaan masing-masing.
Bahkan, keutamaan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dapat menggugurkan dosa selama setahun yang lewat.
Hari Raya Idul Adha sudah dekat. Kapan puasa Arafah?
Umat Islam, tak kurang dari 2 minggu lagi akan menggelar hari besar Idul Adha 1440 Hijriyah.
Dalam penanggalan islam, ibadah Idul Adha itu digelar pada bulan Dzulhijjah.
Hari pertama bulan Dzulhijjah akan jatuh pada 2 Agustus 2019.
Sementara perayaan Iduladha 1440 Hijriyah jatuh pada 11 Agustus 2019.
Menjelang perayaan inilah rupanya ada amalan dan keutamaan yang dapat dikerjakan umat muslim.
Ada tiga puasa sunnah yang dapat dikerjakan di bulan Dzulhijjah.
Baca juga: Kemenag Beri Kabar Terbaru Seputar SKB CPNS, Sinyal Ujian Segera Digelar? Pantau Terus Informasinya
Baca juga: Ada Apa Hagia Sophia hingga Trending Topic Twitter Hari Ini? Presiden Turki Erdogan Punya Andil
Pertama yaitu puasa Dzulhijjah, kedua puasa Tarwiyah, dan ketiga adalah puasa Arafah.
Dilansir dari zakat.or.id, puasa menjelang hari raya Idul Adha merupakan perkara yang disunnahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Puasa ini merupakan kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan keberkahan bulan Dzulhijjah.
Karenanya bulan Dzulhijjah menjadi satu di antara bulan yang dimuliakan Allah SWT untuk menyempurnakan rukun islam, yakni ibadah haji ke Baitullah dan berkurban.
Sementara bagi orang yang sedang tidak mengerjakan ibadah haji, maka dianjurkan untuk mengamalkan amalan sunnah lainnya.
Di antaranya menyembelih hewan kurban, sedekah sebanyak-banyaknya, salat dan berpuasa.
Anjuran untuk memperbanyak amal ini tercatat dalam beberapa hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dalam riwayat Ibnu Abbas dalam Sunan At-Tirmidzi disebutkan.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
Artinya : “Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR. At- Tirmidzi).
Para ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah.
Hal ini tampak dalam judul bab dalam kitab Ibnu Majah yang memberi judul Shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari).
Selain itu, Ibnu Hajar al Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari mengatakan:
واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل
Artinya : “Hadits ini menjadi dalil atas keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amalan saleh.”
Berikut ini tiga puasa istimewa dapat dikerjakan di bulan Dzulhijjah.
1. Puasa Dzulhijjah / 7 Hari di Awal Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah ini merupakan puasa yang dikerjakan 7 hari di awal bulan Dzulhijjah.
Mengutip dari sumber yang berbeda islampos.com, keistimewaan mengerjakan puasa ini memiliki keutamaan di setiap harinya, mulai hari pertama hingga hari ke tujuh.
Tanggal 1 Dzulhijjah, Allah mengampuni Nabi Adam di Arafah, maka yang berpuasa di hari inipun akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Dzulhijjah, Allah mengabulkan doa Nabi Yunus dan mengeluarkannya dari perut ikan nun.
Dikatakan orang yang berpuasa di tanggal 2 Dzulhijjah sama seperti beribadah dan berpuasa 1 tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Dzulhijjah, Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya, maka orang yang berpuasa di hari ini akan dikabulkan do’anya.
Tanggal 4 Dzulhijjah, Nabi Isa dilahirkan, dijelaskan bahwa orang yang berpuasa di hari ini akan dihilangkan kesusahan dan juga dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Tanggal 5 Dzulhijjah, Nabi Musa dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari ini akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah, Allah membukakan pintu kebaikan semua Nabi, maka orang yang berpuasa di hari ini akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Tanggal 7 Dzulhijjah, pintu neraka jahannam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah.
Diterangkan bahwa orang yang berpuasa di tanggal 7 Dzulhijjah akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan Isu Reshuffle Menteri Kabinet Jokowi hingga Alasan Dirinya Datangi KPK
Baca juga: Epidemiolog Beber Hal Mengejutkan Soal Kapan Corona Berakhir, Sebut Indonesia Kini Masuk Fase Bahaya
2. Puasa Tarwiyah
Puasa sunnah Tarwiyah dikerjakan masih berkelanjutan dengan puasa Dzulhijjah yaikni pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Keutamaan puasa Tarwiyah ini adalah dapat menghapus dosa selama satu tahun yang lalu.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Asy Syaikh dan Ibnu An Najjar dari Abdullah Ibnu Abbas secara marfu’.
“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) merupakan penghapus dosa selama setahun dan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) merupakan penghapus dosa selama dua tahun.”
3. Puasa Arafah
Bertepatan dengan ibadah wukuf di Arafah, puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Keutamaan mengerjakan puasa Arafah dapat menghapus dosa dua tahun, di tahun sebelum dan tahun sesudahnya.
Sebagaimana diriwayatkan Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ini 3 Puasa Sunnah Dapat Dikerjakan di Bulan Dzulhijjah Menjelang Hari Raya Idul Adha, https://aceh.tribunnews.com/2020/07/11/ini-3-puasa-sunnah-dapat-dikerjakan-di-bulan-dzulhijjah-menjelang-hari-raya-idul-adha?page=all.