Virus Corona
Pemerintah Mengaku Salah Soal New Normal, Bakal Dihapus dan Diganti dengan Istilah Baru
Istilah new normal yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu bakal dihapuskan.
Selain itu, pemerintah juga diminta untuk membuat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang baru.
"Perlu protokol pencegahan baru, karena WHO menyebut Covid-19 sudah bisa menular lewat udara. Protokol yang lama tentu harus berubah. Pemerintah perlu mengencangkan kembali aturan, sebab kebijakan pemerintah untuk pencegahan penularan ini semakin tidak jelas," kata Mufida dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia meminta pemerintah untuk memberikan fasilitas kesehatan untuk warga yang terindikasi Covid-19.
Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan kinerja laboratorium dalam percepatan hasil tes Swab.
"Setelah kampanye new normal dengan hasil lonjakan kasus rata-rata naik lebih dari 1.000 per hari, semakin banyak ditemukan kasus Orang Tanpa Gejala, sehingga protokol kesehatan baru harus segera dibuat, disosialisasikan dan disiplin diterapkan dengan pengawasan ketat," ujar dia.
• Direkam dan Viral! Mobil Dinas Wakil Presiden Maruf Amin Isi Bensin Eceran di Jalan, Istana Bantah
• Punya Suami Pengusaha Kaya, Zaskia Gotik Makan di Warung Pinggir Jalan Bersama Sirajuddin Mahmud
• Juventus vs Atalanta Siapa Paling Kuat? Ajang Adu Bukti di Liga Italia, Prediksi dan Susunan Pemain
Mufida juga meminta masyarakat untuk tidak antusias dengan pemberlakuan New Normal.
Hal ini lantaran pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berhasil dikendalikan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jubir Pemerintah Akui Diksi New Normal Salah, Ganti dengan Adaptasi Kebiasaan Baru