Minta Tolong Diantar Cari Kerja, Gadis di Pasuruan Malah Jadi Korban Pemerkosaan di Persawahan
Gadis Madiun berinisial WA, usia 24 tahun, diperkosa temannya di area sawah di wilayah Pasuruan.
TRIBUNKALTIM.CO-Berniat ingin mencari pekerjaan malah mengalami nasib yang memprihatinkan
Ia menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan temannya sendiri.
Padahal awalnya, korban meminta pelaku untuk mengantarkan untuk mencari lowongan pekerjaan.
Gadis Madiun berinisial WA, usia 24 tahun, diperkosa temannya di area sawah di wilayah Pasuruan.
Cewek asal Madiun yang inde kos di Surabaya ini awalnya berniat mencari kerja, tapi justru insiden pahit yang ditelannya.
Kasus pemerkosaan ini diungkap Satreskrim Polres Pasuruan Kota.
Baca Juga
Guru SD Tewas Mengenaskan Usai Dicekik dan Diperkosa Mantan Muridnya, Jasad Ditemukan tanpa Busana
Miris! Bocah 2 Tahun Diduga Diperkosa Saat Karantina Corona di Afsel, Ketahuan Saat Ibu Ganti Popok
WA diperkosa temannya yang bernama Amin Tohari (35) warga Dusun Krajan, Desa Kedawung, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
Kasubaghumas Polres Pasuruan Kota AKP Endy menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan dari korban.
Saat itu, korban melaporkan tersangka atas dugaan pemerkosaan.
Laporan itu langsung ditindaklanjuti dan tak lama, pihaknya mengamankan tersangka.
"Sekarang tersangka dalam pemeriksaan lebih lanjut di Polres Pasuruan Kota," kata AKP Endy saat dihubungi, Minggu (12/7/2020).
Endy menjelaskan, kejadian itu terjadi Sabtu (11/7/2020) kemarin.
Korban bersama pelaku berangkat dari Surabaya mengendarai sepeda motor.
Tujuan korban ke Pasuruan untuk mencari pekerjaan dengan harapan dibantu tersangka ini.
"Sesampainya di simpang empat Sedarum, sepeda motor dibelokkan ke kiri arah utara."
"Sampai ke area persawahan yang ada di Desa Kedawang," sambung dia.
Di sawah itu, kata dia, korban dipaksa untuk melakukan hubungan intim.
Tersangka membungkam mulut, dan melepas celana dalam korban.
Tersangka membabi buta menyalurkan hasratnya ke korban.
"Korban tak bisa melawan," urai dia.
Selanjutnya, nasib sial kembali dialami korban.
Setelah tersangka puas melakukan aksinya, tersangka membonceng korban ke SPBU Watestani.
Tersangka menyuruh korban untuk menunggu, karena yang bersangkutan akan pergi ke rumah temannya.
"Faktanya, korban ditinggal oleh tersangka."
"Selanjutnya korban ditolong orang dan diantarkan untuk melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Nguling," tambah dia.
Gadis Pasuruan Diperkosa, Perhiasan Dirampas, Lalu Dibunuh
Pasangan suami istri (Pasutri) di Pasuruan, Moch Tohir (27) dan Ifa Maulaya (19), diciduk polisi terkait dugaan pemerkosaan, pembunuhan, dan perampasan perhiasan.
Korban dalam kasus ini adalah gadis belia berinisial RR yang masih berusia 5 tahun.
Dalam aksinya, Moch Tohir dan Ifa Maulaya memiliki peran masing-masing.
Awalnya Moch Tohir berperan membujuk korban untuk mau ke rumahnya.
Saat itu korban sedang bermain dengan teman-temannya di dekat rumah tersangka.
"Tersangka membawa es krim. Kemungkinan es krim ini untuk membujuk agar korban mau ikut ke rumah tersangka," kata AKBP Rofiq Ripto Himawan, Kapolres Pasuruan kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (8/7/2020).
Karena tertarik, korban ikut tersangka ke rumahnya.
"Tersangka dua kali memperkosa korban di dalam rumah itu," sambung Rofiq.
Lalu Moch Tohir keluar rumah untuk mencari istrinya.
Baca Juga
Urus Pendaftaran Anak di Sekolah, Seorang Ibu Nyaris Diperkosa, Berhasil Kabur Usai Kelabui Pelaku
Niat Urus PPDB, Orangtua Murid Jadi Korban Pelecehan di Batam, Nyaris Diperkosa Petugas Sekolah
"Peran tersangka Ifa Maulaya adalah mengambil perhiasan korban, yakni lima gelang emas, dan satu kalung emas lengkap dengan liontin-nya."
"Lalu Ifa meletakkan perhiasan itu di lemari," urainya.
Selesai melucuti perhiasaan korban, Moch Tohir minta istrinya untuk mencarikan kayu.
Lalu dua tersangka ini membawa korban keluar ke arah sungai.
"Saat di pinggir sungai, tersangka langsung memukul korban menggunakan kayu."
"Korban jatuh, dan tersangka langsung menenggelamkan kepala korban ke air sungai dua kali."
"Setelah mengira korban meninggal, tersangka bergegas meninggalkan sungai," jelasnya.
Menurutnya, tersangka sempat kembali ke sungai untuk memastikan korban ini meninggal dunia.
Tersangka sempat membenamkan lagi kepala korban ke dalam air.
"Setelah memastikan korban meninggal dunia, tersangka baru pergi."
"Sesuai analisa medis, korban meninggal akibat gagal atau kesulitan bernafas karena kepalanya dibenamkan ke air."
"Ada juga luka lebam di kepala bagian belakang karena dipukul kayu," sambungnya.
Sementara itu, Moch Tohir mengaku butuh uang sehingga membunuh cewek belia itu.
"Saya butuh uang untuk beli sosis dan kopi susu," kata Moch Tohir.
Tohir juga mengaku takut kepada orang tua korban.
"Makanya setelah saya rampas perhiasannya, saya bunuh korban."
"Kalau tidak, saya takut sama orang tua dia (korban)," sambungnya.
Tohir baru dua pekan menikah.
Tiga Kejahatan
Dua tersangka pembunuhan RR dari Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Pasuruan adalah tetangga korban.
Mereka adalah pasangan suami istri (pasutri) Moch Tohir (27) dan Ifa Maulaya (19).
Keduanya baru saja menikah dua minggu yang lalu.
"Ini adalah pasutri. Mereka baru saja menikah dua minggu yang lalu," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan.
Rofiq, sapaan akrab Kapolres mengatakan, keduanya ini sudah merencanakan pembunuhan terhadap korbannya tersebut.
"Kalau motifnya masih perlu pendalaman. Karena ada tiga kejahatan, yakni persetubuhan, perampasan perhiasan, dan pembunuhan," pungkas dia.
Fakta Lainnya
RR ditemukan dalam kondisi tewas di parit Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/7/2020) sore.
Mayat anak ketiga pasangan suami istri (pasutri) Sucipto dan Satuha itu pertama kali ditemukan warga yang akan mengairi sawahnya.
"Warga itu kaget melihat ada anak yang tubuhnya terlentang di tengah parit."
"Lalu warga itu melapor ke warga lain," kata AKP Sugeng Prayitno, Kapolsek Kejayan kepada SURYAMALANG.COM.
Pihaknya mendapat laporan sekira pukul 17.00 WIB.
Pihaknya langsung mendatangi lokasi penemuan mayat, dan membawa mayat korban ke RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong.
Mayat korban ditemukan sekitar 1 kilometer (KM) dari rumahnya.
"Korban sudah menghilang sejak siang," kata AKP Sugeng Prayitno.
Setelah menyadari korban tak kunjung pulang ke rumah, orang tua korban langsung mencari korban.
"Mayat korban ditemukan sekira pukul 16.30 WIB," terangnya.
Polisi belum mengungkap penyebab kematian Rara.
AKP Sugeng Prayitno mengaku masih butuh waktu untuk mengungkap penyebab kematian korban, dan butuh gelar perkara terkait kasus ini.
Pihaknya sudah mengumpulkan bahan dan keterangan dari lokasi penemuan mayat.
"Kami masih perlu dalami lagi. Kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit," terangnya.
Pihaknya tidak menemukan tanda kekerasan di bagian luar tubuh korban.
"Memang ada barang korban yang hilang," sambung dia.
Barang itu adalah perhiasaan.
Informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, korban ini biasa menggunakan perhiasan berupa anting, dan kalung.
"Kami masih cek dulu," sambung dia.
Saat di lokasi, polisi menemukan sandal, es krim utuh, dan kayu.
Namun polisi belum dapat memastikan barang-barang ini terkait kematian korban atau tidak. (*)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Gadis Madiun Minta Tolong Teman Cowok untuk Dicarikan Kerja, Eh Malah Belok ke Sawah dan Menodainya, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/07/12/gadis-madiun-minta-tolong-teman-cowok-untuk-dicarikan-kerja-eh-malah-belok-ke-sawah-dan-menodainya?page=all