Sidik Jari di Pisau dan Temuan Rambut di Kasus Pembunuhan Editor Metro TV, Penjelasan Ahli Forensik

Ahli Forensik, Prof. dr. Agus Purwadianto memberikan pandangannya terhadap kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo yang masih menjadi misteri...

Kolase Youtube/Apa Kabar Indonesia tvOne/ Istimewa
Sidik Jari di Pisau dan Rambut dalam Kasus Pembunuhan Editor Metro TV, Ahli Forensik Beri Penjelasan 

TRIBUNKALTIM.CO - Polisi mengaku sudah mengantongi sidik jari di pisau yang diduga digunakan untuk membunuh Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Sidik jari tersebut kini masih diproses di Laboratorium Forensik Polri.

Selain sidik jari di pisau, polisi juga memeriksa sidik jari di barang pribadi milik Yodi Prabowo di Tempat Kejadian Perkara ( TKP). 

Polisi juga menemukan helaian rambut di TKP. Terkait temuan tersebut, ini penjelasan Ahli Forensik

Pembunuh Editor Metro TV Diduga Lebih dari 1 Orang, Ada Dugaan Yodi Prabowo Dibunuh di Tempat Lain

Fakta Baru Pembunuhan Editor Metro TV, Anjing K9 Berhasil Endus Pisau, Jadi Alat Bunuh Yodi Prabowo?

Akhirnya Ada Titik Terang Pembunuhan Editor Metro TV, Polda Metro Jaya Dapat Sidik Jari di Benda Ini

Rekan Kantor Diduga Terlibat Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi juga Temukan Rambut Misterius di TKP

Ahli Forensik, Prof. dr. Agus Purwadianto memberikan pandangannya terhadap kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo yang masih menjadi misteri.

Dilansir TribunWow.com, kabar terbaru pihak kepolisian bersama laboratorium forensik sedang melakukan pemeriksaan terkait adanya sidik jari di sebuah barang bukti.

Barang bukti tersebut adalah berupa sebuah pisau yang berada di lokasi kejadian yang diduga digunakan untuk membunuh Yodi Prabowo.

Hal itu diperkuat dengan adanya sisa darah di pisau tersebut.

Agus Purwadianto menilai jika kepolisian telah mampu mengungkapkan hasil sidik jari, maka kemungkinan besar kasus tersebut akan terbongkar.

Dikatakannya bahwa sidik jari merupakan bukti penting dan akurat dalam identifikasi atau pengungkapan sebuah kasus.

Dengan begitu maka bisa langsung dicocokkan dengan sidik jari yang berada di data e-KTP terhadap beberapa saksi maupun orang lain yang kemungkinan terlibat.

Namun dengan catatan, jika sidik jari tersebut sudah benar-benar akurat.

Karena sebelumnya pihak kepolisian mengatakan bahwa terdapat kesulitan dalam memeriksa sidik jari tersebut karena faktor waktu itu sendiri.

Seperti yang diketahui, jenazah termasuk barang bukti diketemukan tiga hari kemudian setelah korban diduga dibunuh pada Rabu (8/7/2020).

"Pertama sidik jari itu adalah termasuk identifikasi yang penting, selain dari DNA," ujar Agus Purwadianto.

"Jadi dengan sidik jari, dengan sekarang ini mustinya teman-teman di kepolisian sudah sangat canggih," jelasnya.

"Mungkin sudah ketahuan kali, karena dengan data yang ada di Dukcapil ( Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil- red)  biasanya sepanjang memang itu akurat langsung bisa diketahui," kata Agus.

Kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo
Kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo (Kolase TribunKaltim.co / Istimewa dan Tribun Jakarta)

Catatan lainnya lagi menurut Agus adalah jika pelaku tidak lantas memalsukan sidik jarinya untuk menghilangkan jejak.

"Tetapi bisa saja itu sidik jarinya sengaja dipalsukan, dengan demikian maka mungkin ada beberapa konfirmasi-konfirmasi tertentu yang terus dilakukan," terangnya.

"Sebetulnya kalau dari segi sidik jari, sepanjang memang akurat, artinya tidak ada yang rusak lembarannya dan juga jelas, itu sebenarnya dengan e-KTP sekarang ini, data itu mudah diketahui," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 2.15

Anjing K9 Lacak Pembunuh Editor Metro TV, Dua Kali Berhenti di Samping Warung, Ini Pengakuan Pemilik

Pesan Pembunuh Editor Metro TV Lewat Letak Pisau di Lokasi Kejadian, Ahli Viktimologi Ungkap Hal Ini

 Bukan Orang Sembarangan, Profil Irjen Napoleon Bonaparte, Moncer Sejak Kapolres OKU & Nasibnya Kini

 Kabar Prasetijo Utomo Usai Percakapannya dengan Djoko Tjandra Dibongkar Polri, Ini Kata Kabareskrim

Titik Terang Pembunuhan Editor Metro TV, Polda Metro Jaya Dapat Sidik Jari di Benda Ini

Akhirnya ada titik terang pembunuhan Editor Metro TV, Polda Metro Jaya dapat sidik jari di benda ini.

Upaya polisi mengungkap kasus pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo mulai menemukan titik terang.

Sebelumnya, anjing K9 mengendus senjata tajam yang diduga digunakan menghabisi nyawa Yodi Prabowo.

Kini, Polda Metro Jaya merilis penemuan sidik jari pada senjata tajam yang mungkin digunakan pelaku membunuh Editor Metro TV, tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan perkembangan terbaru dari kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Dilansir dari tayangan YouTube KompasTV, Sabtu (18/7/2020), Yusri Yunus mengatakan sudah ada titik terang terkait misteri kematian Yodi Prabowo.

Yakni melalui sidik jari di pisau yang berada di lokasi kejadian yang kemungkinan digunakan untuk membunuh Yodi.

Dikatakannya bahwa dalam mendalami kasus tersebut, tim penyidik sejauh ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 29 orang saksi.

Selain memeriksa saksi, juga mengumpulkan bukti-bukti penguat, seperti barang-barang yang berada di TKP hingga melihat tayangan CCTV yang ada di sekitar.

Termasuk satu di antaranya benda yang ditemukan di TKP dan bisa menjadi kunci adalah pisau yang kemungkinan digunakan untuk menghabisi Yodi.

Dikatakannya bahwa pisau tersebut sudah diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk dilakukan pemeriksaan mengenai sidik jari yang menempel di pisau tersebut.

Dikatakannya sudah ada titik terang mengenai pemeriksaan sidik jari yang dilakukan di Labfor.

Meski begitu, masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut untuk benar-benar memastikan.

"Sudah 29 saksi yang kita periksa," ujar Yusri Yunus.

"Kita masih menunggu. Mudah-mudahan secepatnya ini hasil labfor khususnya untuk sidik jari di pisau," jelasnya.

"Tapi insyaallah ada titik terang untuk sidik jarinya, tapi ini masih didalami. Kita akan memastikan nanti kalau labfor sudah bisa memastikan yakin bahwa itu sidik jari siapa baru bisa kita sampaikan," tambahnya.

 8 Kode Redeem Free Fire Terbaru, Bisa Dapat BUDI01 Gaming Permanent dll, Cek Cara Tukar Redeem FF

 Kabar Gembira untuk Guru! Rupanya Tak Semua Tunjangan Profesi Distop, Anda Masuk yang Dikecualikan?

 Jenderal dari Akpol 91 yang Bersinar, Jabat Kapolda hingga Kabareskrim, Ternoda Prasetijo Utomo

 ABG Bertarif Rp 2,5 Juta, Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Bawah Umur di Bontang Kalimantan Timur

Meski begitu diakuinya terdapat kendala dalam pemeriksaan pengungkapan sidik jari di pisau.

Yusri Yunus mengatakan kendalanya adalah karena jenazah ditemukan tiga hari setelah Yodi meninggal.

Menurutnya, Almarhum meninggal pada Rabu (8/7/2020) dini hari, sedang mayat baru diketemukan pada Jumat (10/7/2020).

"Memang ada terkendala sedikit. Jenazah ditemukan sudah hampir tiga hari di TKP," ungkap Yusri.

"Hampir tiga hari, diperkirakan sekitar tanggal 8 itu yang bersangkutan meninggal dunia, tanggal 10 ditemukan," sambungnya.

"Makanya ini agak sedikit mendapat kesulitan sehingga labfor terus mencari," katanya menutup. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Sidik Jari, Ahli Forensik Sebut Harusnya Kepolisian Mudah Ungkap Pelaku Pembunuh Editor MetroTV, https://wow.tribunnews.com/2020/07/19/soal-sidik-jari-ahli-forensik-sebut-harusnya-kepolisian-mudah-ungkap-pelaku-pembunuh-editor-metrotv?page=all.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved