Liga 1

'San Siro' jadi Pilihan Borneo FC Arungi Lanjutan Liga 1, Tapi tak Dipakai Ketika Menjamu PSS Sleman

Maguwoharjo International Stadium menjadi markas Borneo FC Samarinda selama mengarungi lanjutan Liga 1 musim 2020

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP
Skuat Borneo FC Samarinda pada Liga 1 musim 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Maguwoharjo International Stadium menjadi markas Borneo FC Samarinda selama mengarungi lanjutan Liga 1 musim 2020.

Klub berjuluk Pesut Etam ini bakal berbagi stadion dengan Persiraja Banda Aceh yang juga menggunakan Maguwoharjo sebagai stadion kandang.

Tidak hanya berbagi kandang dengan Persiraja Banda Aceh saja, namun juga dengan PSS Sleman. Pasalnya stadion Maguwoharjo merupakan markas tetap dari klub berjuluk Elang Jawa (julukan PSS Sleman) tersebut.

Banyak yang menilai, stadion Maguwoharjo mirip dengan stadion stadion di Eropa, bahkan tidak sedikit yang menilai stadion Maguwoharjo merupakan "San Siro" nya Indonesia, dengan ciri menara yang terletak di empat penjuru stadion.

Lanjutan Liga 1 Hanya Berlangsung 5 Bulan, Berikut Tanggapan Pemain Borneo FC Samarinda

Gubernur Kaltim Jadi Bahan Pertanyaan di Umpan Silang Borneo FC, Sultan Samma Sukses Taklukan Diego

Layaknya stadion di Eropa, stadion berkapasitas 40.000 penonton ini juga tidak terdapat lintasan atletik di pinggir lapangan.

Bahkan, selain stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta yang kerap jadi kandang Timnas Indonesia melakoni laga internasional, stadion Maguwoharjo juga kerap digunakan sebagai kandang Timnas Indonesia diberbagai kelompok umur.

Sementara itu, alasan Borneo FC memilih Maguwoharjo sebagai markas yakni karena letaknya tidak jauh dari pusat kota, selain karena Maguwoharjo sudah sesuai dengan standar kompetisi Liga 1.

"Stadion ini sudah sesuai standar kompetisi kita, letaknya juga tidak jauh dari pusat kota," ucap Head Media Officer Borneo FC Samarinda, Brilian Sanjaya, Selasa (21/7/2020).

Walaupun telah menetapkan Maguwoharjo sebagai home base, namun Borneo FC tidak akan menggunakan Maguwoharjo sebagai kandang ketika menjamu PSS Sleman.

Borneo FC pun mengajukan stadion Sultan Agung Bantul sebagai kandang ketika menghadapi PSS Sleman.

Penggawa Timnas U-19 asal klub Borneo FC Samarinda, Arya Gerryan Senyiur.
Penggawa Timnas U-19 asal klub Borneo FC Samarinda, Arya Gerryan Senyiur. (HO/MO Borneo FC)

"Maguwoharjo tidak akan kita gunakan ketika menjamu PSS Sleman, kita ajukan stadion Sultan Agung Bantul," imbuhnya.

Dirinya tidak pungkuri, ketika bermain di Maguwoharjo ataupun Sultan Agung, Borneo FC kerap menuai hasil positif. Hal itu juga lah yang diharapakan pihaknya agar Borneo FC dapat terus memperoleh hasil yang baik.

"Kalau historisnya sama saja, ketika di Maguwoharjo atau di Sultan Agung kita juga sering dapat hasil positif," pungkasnya.

Sebagai informasi, Liga 1 musim 2020 kembali akan bergulir pada 1 Oktober 2020 dan berakhir pada 28 Februari 2021.

Samarinda Terdapat Transmisi Lokal, Gelandang Borneo FC Ajak Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan

Liga 1 Berlanjut, Striker Muda Borneo FC Ulul Azmi Yakin Segera Dapat Menit Bermain

Karena kompetisi berjalan di tengah pandemi covid-19, PT LIB bersama PSSI memutuskan seluruh laga Liga 1 digelar di pulau Jawa.

Hal itu juga yang menyebabkan seluruh klub peserta Liga 1, terutama klub luar pulau Jawa diminta untuk berhome base di stadion yang terdapat di pulau Jawa, terutama di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.

Gelaran Hanya Berlangsung Lima Bulan

Berita sebelumnya. Beragam tanggapan dilontarkan pemain Borneo FC Samarinda mengenai kelanjutan Liga 1 2020 yang dimulai pada 1 Oktober mendatang, hingga 28 Februari 2021.

Lanjutan Liga 1 2020 akan berlangsung cukup singkat, yakni hanya memakan waktu sekitar lima bulan. Hal itu juga menuai sejumlah tanggapan. Walaupun demikian, semua pemain bersyukur dan menyambut baik mengenai kelanjutan kompetisi.

Andri Muliadi misalnya, palang pintu Borneo FC ini mengaku, singkatnya jangka waktu pelaksanaan kompetisi masih tergolong normal, terlebih seluruh laga nantinya dimainkan di pulau Jawa.

"Sebenarnya ini masih normal, apalagi sekarang kompetisi dilaksanakan di pulau Jawa, jadi jarak antara daerah untuk away maupun home tidak terlalu jauh. Berbeda jika kita bermarkas di Samarinda, kita butuh waktu perjalanan yang cukup lumayan jauh," ucapnya, Senin (20/7/2020).

Sementara itu, Sultan Samma tidak menyangkal dengan singkatnya waktu kompetisi dapat mempengaruhi performa tim, termasuk kualitas kompetisi.

Baca juga; Beragam Aktivitas Pemain Borneo FC Selama Liga 1 Dihentikan, Ada yang Mancing Hingga Main Game

Baca juga; Jelang Bergulir Liga 2, Adi Nugroho Pemain Mitra Kukar Jaga Kondisi Fisik dan Mental

"Dengan singkatnya waktu kompetisi memang berpengaruh terhadap performa tim, terlebih kita akan mulai lagi dari nol untuk persiapan tim. Mau tidak mau harus dihadapi, yang terpenting kita bisa lanjutkan liga, dan semoga kompetisi tahun selanjutnya bisa berjalan normal," sambungnya.

Terkait hal itu, Kevin Gomes mengaku, singkatnya waktu pelaksanaan kompetisi dapat tertutupi dengan semua laga dimainkan di pulau Jawa.

"Menurut saya bagus ya, karena hal itu untuk menghindari kita berpindah pindah kota. Memang lebih baik kita semua tetap di satu wilayah, untuk keamanan bersama juga," tutur eks Kalteng Putra tersebut.

Striker muda Pesut Etam-sebutan Borneo FC, Ulul Azmi menilai, dengan jadwal laga yang cukup berdekatan, menurutnya dapat mempengaruhi kondisi pemain. Selain kelelahan, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan pemain mudah cedera. "Kelelahan pasti, dan mengakibatkan cedera karena recovery yang kurang," jelasnya.

Baca juga; Isi Waktu Luang Selama Liga 1 Belum Bergulir, Pemain Borneo FC Terens Puhiri Pilih Memancing

Baca juga; BREAKING NEWS- Semua Pasien Covid-19 Sembuh, Kini Tarakan Nihil Corona

Sedangkan kapten Pesut Etam, Diego Michiels mengaku keputusan tersebut mau tidak mau harus diikuti, karena kondisi pandemi covid-19 yang masih terjadi.

"Memang tidak ideal, tapi ya mau bagaimana lagi. Kita paham dengan situasi yang lagi susah saat ini karena covid-19. Dan, opsi ini lebih baik dari pada tidak ada kompetisi sama sekali," jelasnya.

Dengan singkatnya waktu kompetisi, menurutnya juga bakal berpengaruh terhadap performa pemain, walaupun hal itu dapat diatasi dengan menerapkan rotasi terhadap pemain.

"Apalagi kita sudah beberapa bulan ini tidak main bola, pasti berpengaruh. Tapi, kita kan punya tim medis, ada fisio juga, dan pelatih kepala pasti rotasi pemain," tuturnya. 

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved