Liga Italia
Sisa 3 Game, Atalanta Bisa Rebut Juara Liga Italia, Jika Juventus Tak Segera Obati 'Penyakitnya'
Meski masih berada di puncak klasemen sementara Liga Italia bukan jaminan Juventus bakal menjadi juara musim ini.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Sisa 3 pertandingan lagi, Atalanta bisa saja merebut gelar juara Liga Italia yang sudah di depan mata Juventus.
Pasalnya dalam lima pertandingan terakhir Juventus, hasilnya sangat tidak memuaskan bagi tim sekelas klub berjuluk Si Nyonya Tua ini.
Meski masih berada di puncak klasemen sementara Serie A bukan jaminan Juventus bakal menjadi juara musim ini.
• Hasil Liga Italia, Kalah Lawan Udinese, Juventus Andalkan AC Milan untuk Segel Scudetto, Sisa 3 Laga
• Transfer Liga Italia, AC Milan Resmi Perpanjang Kontrak Stefano Pioli, Ini Sikap Agen Ralf Rangnick
• Bukan Inter Milan yang Samai Level Juventus di Liga Italia, Eks Pelatih AC Milan Beberkan Fakta Lain
• Hasil Liga Italia, Lazio Melempem, Cristiano Ronaldo Bawa Juventus Perlebar Jarak dari Inter Milan
Tim asal kota Turin ini bisa gagal juara Serie A jika dua 'penyakit' yang mereka hadapi saat ini tak segera diselesaikan.
Terdapat dua 'penyakit' dari Juventus yang dapat membuat dominasinya di Serie A Liga Italia terhenti.
Penyakit di sini yang dimaksud ialah masalah yang dihadapi oleh Juventus.
Cristiano Ronaldo cs kini mengoleksi 80 poin dari 35 pertandingan yang telah dilakoni.
Mereka hanya berjarak enam poin dari Atalanta yang menduduki posisi kedua.
Padahal Liga Italia di musim ini masih menyisakan tiga pertandingan.
Jika dua 'penyakit' Juventus ini tidak segara teratasi, maka mereka dapat mengatakan selamat tinggal terhadap dominasi yang dimiliki selama ini.
Lalu apa yang menjadi penyakit dari Juventus, sehingga hegemoninya selama delapan musim akan runtuh?
Masalah pertama ialah inkonsistensi penampilan.
Cristiano Ronaldo dkk memang menunjukkan permainan yang pentang menyerah sebelum Liga Italia dihentikan sementara waktu akibat pandemi covid-19.
Namun semenjak restart pada pertengahan bulan Juni lalu, penurunan penampilan dimiliki oleh anak asuh Maurizio Sari tersebut.
Paling signifikan, Juventus mengalami inkonsistensi permainan pada lima pertandingan terakhir.
Tim yang berjuluk Bianconeri itu membukukan dua kekalahan, dua hasil imbang dan sekali kemenangan.
Tentu catatan tersebut tergolong tak apik bagi tim sekelas Juventus.
Lantas masalah kedua yang dimiliki oleh Ronaldo dkk ialah faktor kelelahan.
Maurizio Sarri sendiri mengakui bahwa jadwal padat di Liga Italia sdikit banyak mengganggu kondisi fisik pemain.
“Sulit untuk menemukan keseimbangan saat ini, karena semua orang di setiap tim mulai lelah," tukas Maurizio Sarri seperti yang dikutip dari laman Football Italia.
Komentar itu diberikan oleh Sarri selepas kekalahan yang dialami oleh Juventus saat bersua dengan Udinese, Jumat (24/7/2020) dini hari tadi.
Berlangsung di kandang Udinese, Juventus harus mengakui tim tuan rumah lewat skor akhir 2-1.
Berkat kekalahan tersebut posisi Juventus di puncak klasemen tidak bisa dikatakan nyaman.
"Kami juga tidak seagresif itu, tetapi saya percaya organisasi lebih penting daripada agresi saat ini."
• Kode Redeem Free Fire Terbaru, Ada 3 Lagi, Sisa 5 Karakter Kelanjutan FF4M, Ini Bocorannya
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 25 Juli 2020, Gemini Egois dan Posesif, Virgo Waspada Orang Ketiga
• BLACKPINK akan Rilis Single Baru Lagi, Jisoo Bocorkan Teaser, Comeback dengan Single Tiga Bagian
• Dilengserkan DPRD Jember, Bupati Faida Sikapi Rencana Dewan Kirimkan Hasil HMP ke Mahkamah Agung
Lebih lanjut Maurizio Sarri menjelaskan kelelahan seprti apa yang saat ini tengah menghinggapi skuatnya.
"Ini lebih banyak kelelahan mental daripada fisik, karena kami kehilangan ketenangan setelah menyamakan kedudukan," tandas pelatih kelahiran kota Naples itu.
Jika dua 'penyakit' tersebut tidak teratasi dengan cepat, bukan tidak mungkin Atalanta akan memanfaatkan momentum tersebut.
Lantas mengapa Atalanta memiliki peluang besar untuk mengakhiri dominasi Juventus, jika dibandingkan dengan Inter Milan dan Lazio?
Jawabannya kembali lagi kepada konsistensi permainan.
Atalanta menjadi satu di antara klub Serie Ayang memiliki konsistensi permainan.
Tepatnya terhitung semenjak Liga Italia kembali bergulir Juni lalu.
La Dea yang merupakan julukan Atalanta mampu tak terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir.
Anak asuh Gian Piero Gasperini mampu membukukan tujuh kemenangan dan dua laga hasil imbang.
Juventus sendiri memiliki tiga pertandingan sisa di musim ini.
Praktis dari ketiga lawan yang akan dihadapi, hanya AS Roma di tas kertas yang mampu memberikan perlawanan pada Bianconeri.
• Peluang Atalanta Jadi Scudetto Makin Terbuka Lebar, Juventus Berharap Banyak Pada AC Milan
• NEWS VIDEO Kalah Lawan Udinese, Juventus Andalkan AC Milan untuk Segel Scudetto, Sisa 3 Laga
• Hasil Liga Italia, Kalah Lawan Udinese, Juventus Andalkan AC Milan untuk Segel Scudetto, Sisa 3 Laga
• Juventus Bisa Lebih Cepat jadi Scudetto Jika Skenario Ini yang Terjadi
Tiga Pertandingan Terakhir Juventus
Juventus vs Sampdoria (27/7/2020)
Cagliari vs Juventus (30/7/2020)
Juventus vs AS Roma (3/8/2020)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua 'Penyakit' Ini bisa Bikin Juventus Kehilangan Dominasinya di Liga Italia Musim Ini, https://www.tribunnews.com/superskor/2020/07/24/dua-penyakit-ini-bisa-bikin-juventus-kehilangan-dominasinya-di-liga-italia-musim-ini?page=all.