Pesan Pak Kades Sebelum Bunuh Diri: Lebih Baik Berdosa 1 X Lagi daripada Terpaksa Bohong Setiap Hari
Kepala Desa yang bunuh diri ini sudah sempat minta izin tinggalkan rumah untuk bagikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) ke warganya
Itu setelah tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban oleh pihak medis.
Kepala Puskesmas Rentebulahan Timur, Endang Hartini menuturkan, setelah memeriksa tubuh Pelipus, dia tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain bekas jeratan tali di lehernya.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, artinya semuanya normal dan murni gantung diri," ujar Endang sore tadi.
Seperti pada umumnya orang yang gantung diri lidahnya menjulur ke luar. Namun terhadap Pelipus, Endang mengaku tidak melihat hal itu pada Pelipus.
Meski begitu, Endang memastikan Pelipus tewas akibat gantung diri.
Selaras dengan itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mamasa, Iptu Dedi Yulianto menerangkan, berdasarkan fakta-fakta yang ia himpun, simpulkan bahwa Pelipus murni gantung diri.
"Sesuai yang kita lihat dan disaksikan sejumlah pihak, kepala desa ini meninggal murni karena gantung diri," terang Dedi keada wartawan.
3. Seutas Kabel Mikrofon di Pohon Kopi
Kabar duka menghebohkan warga Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) Senin (27/7/2020) pagi tadi.
Tak disangka, Kepala Desa Buangin, Pelipus yang akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga ditemukan tewas tergantung.
Pelipus ditemukan warga tergantung seutas kabel mikrofon di pohon kopi di Dusun Buangin.
Debelum ditemukan tewas tergantung, Pelipus rencananya akan melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga di Kantor Desa, di Dusun Buangin.
Pelipus meninggalkan rumah berboncengan dengan ponakannya bernama Alber.
Sebelum sampai di kantor desa, Pelipus meminta turun disalah satu jembatan dengan alasan hendak buang air besar.
Pelipus lalu menyuruh Alber untuk melanjutkan perjalanan ke kantor desa.