Pilkada Kaltara
KPU Kaltara Anggarkan Rp 4 Miliar untuk Pelaksanaan Debat Cagub Cawagub 2020
KPU Kaltara menganggarkan miliaran rupiah untuk pelaksanaan debat pemilihan Gubernur Kaltara 2020, Jumat (31/7/2020) Termasuk siaran di TV Nasional
Penulis: Risnawati | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN-KPU Kaltara menganggarkan miliaran rupiah untuk pelaksanaan debat pemilihan Gubernur Kaltara 2020, Jumat (31/7/2020) Termasuk siaran di TV Nasional, Jumat (31/7/2020)
Anggaran ini juga termasuk dalam penyiaran pelaksanaan debat secara live di stasiun TV nasional.
"Karena nanti kan ada targetnya itu disiarkan secara live melalui TV nasional dan untuk TV nasional itu kan memang tidak kecil jumlah anggarannya, itu sampai miliaran.
Kami melakukan survey itu paling terkecil itu Rp 1,4 Miliar untuk 1 kali siaran," ujar Komisioner KPU Kaltara Divisi Sosilisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Haryadi Hamid.
Haryadi menambahkan penyiaran secara live melalui stasiun TV nasional saat pelaksanaan debat nantinya akan dilakukan 1 kali dan selebihnya akan dilakukan melalui stasiun TV lokal.
Baca juga; Hukum Shalat Jumat Setelah Shalat Idul Adha, Apakah Wajib Dilakukan? Ini Anjuran Ulama
Baca juga; Dirawat Sirajuddin Mahmud saat di RS, Zaskia Gotik Puji Sang Suami, Begini Kondisi Kandungannya
"Sisanya ( 2 kali debat ) memberdayakan TV lokal. Jadi di TV lokal ini kan agak lebih murah dari pada TV nasional," ungkapnya.
Tentu nantinya pelaksanaan debat ini kata dia, akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar secara keseluruhan.
Jika debat tahun lalu aturannya itu membawa para pendukung. Namun dengan adanya pandemi covid-19 ini, sesuai dengan PKPU Nomor 6 tahun 2020 terkait dengan debat akan dibatasi tidak ada lagi pendukung dan undangan.
"Yang ada hanya pasangan calon, dari KPU, dari Panelis lalu kemudian hanya bisa dihadiri oleh sebagian tim kampanye," kata dia
"Mungkin jumlahnya nanti kita atur apakah 7 orang atau 10 orang, maksimalnya kita lihat dulu kapasitas ruangannya," sebutnya.
Berkaca pada Pilgub 2015, semua pelaksanaan debat dilakukan di wilayah Kaltara, di Nunukan 1 kali, lalu kemudian di Tarakan 1 kali dan terakhir di Tanjung Selor.
"Ya mungkin nanti akan ada perubahan, mungkin diantara salah satu daerah ini tidak akan digunakan sebagai tempat debat kalau seandainya ada debat nanti yang dilaksanakan di pusat," jelasnya.
Namun, berkaitan pelaksanaan debat di pusat, KPU Kaltara juga masih mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19 di Ibu Kota Negara.
"Sekiranya di pusat itu tidak memungkinkan karena masih zona merah, kita akan alihkan itu tetap kembali ke daerah dengan tetap menggunakan maksimal siaran langsung dan menggunakan kanal-kanal yang bisa kita sampaikan informasinya," tutupnya.