Liga Spanyol
Kabar Transfer, Pertahanan Rapuh Jadi Sorotan, Barcelona Ingin Pulangkan Si Anak Hilang ke Camp Nou
Rapuhnya lini pertahanan membuat Barcelona bertekad untuk memulangkan si anak hilangnya
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar transfer Liga Spanyol, Barcelona dikabarkan ingin si Anak Hilang pulang ke Camp Nou.
Pemain yang dimaksud tidak lain adalah amunisi muda milik Manchester City, Eric Garcia.
Kabar ini bukan tanpa alasan, pasalnya, rapuhnya pertahanan Barcelona tengah menjadi sorotan.
Hal ini lah yang membuat Barcelona bertekad untuk memulangkan si anak hilangnya.
Saat ini, Barcelona tengah membutuhkan tambahan amunisi di lini belakang.
• Bukan Hanya Arthur Melo, Juventus Berpotensi Wujudkan Duet Ronaldo - Messi, Legenda Barca Merespon
• Rumor Kapten Barcelona Lionel Messi ke Inter Milan Semakin Jelas, Saluran TV China Berikan Kode
• Revolusi Antonio Conte di Inter Milan, Selain Lionel Messi, 2 Pemain Barcelona Juga Diincar
• Tak Harmonis dengan Lionel Messi, Setien Bakal Dipecat, Barcelona Incar Rekan Zinedine Zidane
Klub asal Catalunya itu telah kemasukan 38 gol di sepanjang Liga Spanyol musim 2019/2020.
Hal tersebut ditenggarai karena kondisi Gerard Pique yang sudah tak setangguh beberapa musim lalu.
Pique kini sudah berusia 33 tahun dan Barca belum memiliki bek yang pantas untuk menggantikan posisinya.
Samuel Umtiti yang digadang-gadang sebagai the next Carles Puyol malah lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang perawatan karena cedera.
Maka dari itu, Pique membutuhkan sosok suksesor yang bisa menggantikannya menjaga pertahanan Barca suatu hari nanti.
Dilansir BolaSport.com dari Goal International, Jumat (31/7/2020), Barca dikabarkan ingin memulangkan Eric Garcia.
Garcia merupakan pemain asli didikan Barca yang bergabung ke Manchester City pada 2017.
Namun, ia masih kesusahan menembus skuad utama Man City hingga saat ini.
Barca pun mencoba memanfaatkan kondisi itu untuk meyakinkan pemain berusia 19 tahun tersebut agar mau kembali ke Camp Nou.

Inter Milan Perlu Uang Setara 50 Ribu Sapi Kurban Idul Adha Milik Jokowi Jika Rekrut Lionel Messi
Klub Liga Italia Serie A, Inter Milan perlu uang setara 50 ribu sapi kurban Idul Adha milik Jokowi jika ingin rekrut Lionel Messi dari Barcelona.
Rencana besar Inter Milan untuk merekrut Lionel Messi dari Barcelona, membuat heboh Liga Italia Serie A belakangan ini.
Namun rencana Inter Milan tersebut masih sebatas rumor, lantaran petinggi Nerazzurri tak mengiyakan sanggup membawa Lionel Messi ke Liga Italia Serie A.
Dipastikan Inter Milan perlu merogoh kocek yang tak main-main andai ingin merekrut Lionel Messi dari Barcelona.
Sejumlah media Eropa memang sedang semangat-semangatnya mengembuskan rumor transfer Lionel Messi dari Barcelona ke Inter Milan.
Rumor kepergian sang superstar menuju Italia jadi panas seiring situasi di Blaugrana yang disebut tidak kondusif lagi.
Kabar kepindahan Lionel Messi menuju Inter Milan semakin memanas dengan kabar terbaru dari La Gazzetta dello Sport.
Kata media yang berbasis di kota Milan itu, Inter Milan berencana membuka pintu negosiasi ketika kontrak Lionel Messi di Barca berakhir pada 2021.
BahkanInter Milan disebut siap menawarkan kontrak berdurasi empat tahun dengan nilai 260 juta euro atau Rp Rp 4,5 triliun.
Melansir BolaSport.com, nominal tersebut setara dengan 50 ribu ekor sapi untuk kurban Idul Adha yang baru saja dibeli Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi membeli seekor sapi berbobot 1 ton dan berharga Rp 90 juta dari peternak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk dijadikan hewan kurban Idul Adha 2020.
Kembali ke cerita awal, Inter Milan pernah berupaya mengangkut Lionel Messi dari Barcelona saat musim panas 2008.
Namun, loyalitas tinggi terhadap Barcelona membuat Lionel Messi enggan melangkah ke Liga Italia.
• Cetak Gol Indah di Liga Italia, Striker Inter Milan Lautaro Martinez Dekati Rekor Zlatan Ibrahimovic
• Bukan Calhanoglu, Pemain Top AC Milan Ini Terlempar Jika Aleksey Miranchuk Gabung, Skillnya Keren
• Soal Masa Depan Ibrahimovic dan Donnarumma, Direktur Olahraga AC Milan Akhirnya Angkat Bicara
• Mata Najwa Ungkap Editor Metro TV Yodi Prabowo Sempat Edit Berita Djoko Tjandra Sebelum Tewas
"Ya, kami berusaha mendatangkan Leo (Messi), tetapi dia tidak ingin meninggalkan Barcelona," kata mantan Direktur Teknik Inter, Marco Branca.
Rumor transfer Messi ke Inter Milan digaungkan oleh media sejak Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid pada 2018.
Memindahkan duel Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi dari El Clasico ke Derby d'Italia ialah skenario ideal guna membangkitkan gairah sepak bola Italia.
Rumor Lionel Messi berhembus kencang
Publik Italia, khususnya penggemar Inter Milan, dibikin cukup heboh dengan "kemunculan" Lionel Messi di Katedral Duomo di Milano.
Kemunculan Lionel Messi di katedral utama Kota Milan jelas bukan dalam bentuk fisik yang terjadi secara nyata.
Penampakan megabintang Barcelona itu terlihat dalam bentuk Siluet yang ditembakkan oleh sorot lampu ke arah bangunan katedral.
Gambaran ini adalah bentuk promosi untuk siaran laga pekan ke-37 Liga Italia antara Inter Milan vs Napoli, Selasa (28/7/2020), di saluran televisi China, PPTV.
PPTV merupakan stasiun televisi milik Suning Group, pemegang saham mayoritas Inter Milan.
Walaupun cuma gambar, hal ini diterjemahkan media Italia sebagai kode keras dari bos-bos Inter Milan terkait mimpi mereka mengangkut Lionel Messi dari Barcelona.
Beberapa bulan terakhir, rumor soal misi Inter Milan merekrut kapten Barcelona itu memang kencang di media.
Terlebih setelah ayah Lionel Messi memutuskan memindahkan bisnisnya ke kota Milan.
Disebut-sebut langkay ayah Lionel Messi itu semakin membuka jalan komunikasi dengan Inter Milan demi mendapatkan jasa megabintang Argentina.
CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta, sudah menegaskan minat Nerazzurri berkecimpung di bursa transfer untuk Lionel Messi adalah hal yang mustahil untuk saat ini.
Apalagi, manuver tim-tim buat menarik bintang sekelas Lionel Messi dipersulit dengan regulasi Financial Fair Play.
Aturan FFP membuat pemilik klub tak leluasa lagi mencurahkan dana dari kantong pribadi buat membiayai transfer seperti dialami calcio era 1990-an atau 2000-an awal.
"Tak ada klub Italia yang dapat merampungkan operasi transfer seperti itu tanpa pemilik klub yang memberikan kontribusi besar," kata Marotta, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Akan sangat luar biasa melihat pemain juara seperti Messi hadir di sini, tetapi itu cuma khayalan," imbuhnya.
Kemunculan Lionel Messi di katedral utama Kota Milan jelas bukan dalam bentuk fisik yang terjadi secara nyata.
Penampakan megabintang Barcelona itu terlihat dalam bentuk Siluet yang ditembakkan oleh sorot lampu ke arah bangunan katedral.
Gambaran ini adalah bentuk promosi untuk siaran laga pekan ke-37 Liga Italia antara Inter Milan vs Napoli, Selasa (28/7/2020), di saluran televisi China, PPTV.
PPTV merupakan stasiun televisi milik Suning Group, pemegang saham mayoritas Inter Milan.
Walaupun cuma gambar, hal ini diterjemahkan media Italia sebagai kode keras dari bos-bos Inter Milan terkait mimpi mereka mengangkut Lionel Messi dari Barcelona.
Beberapa bulan terakhir, rumor soal misi Inter Milan merekrut kapten Barcelona itu memang kencang di media.
Terlebih setelah ayah Lionel Messi memutuskan memindahkan bisnisnya ke kota Milan.
Disebut-sebut langkay ayah Lionel Messi itu semakin membuka jalan komunikasi dengan Inter Milan demi mendapatkan jasa megabintang Argentina.
CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta, sudah menegaskan minat Nerazzurri berkecimpung di bursa transfer untuk Lionel Messi adalah hal yang mustahil untuk saat ini.
• Debut di Liga Italia, Romelu Lukaku Jalani Musim Terbaiknya, Hingga Lewati Rekor Legenda Inter Milan
• 8 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan, Gadis Berusia 15 Tahun di Tabanan Laporkan Ayah Kandungnya
• Mahfud MD Bongkar Sosok Wanita di Kejagung, Paham Siapa Polri dan Jaksa yang Bantu Djoko Tjandra
• Usai Lempar Batu ke Mobil Ketua MUI Samarinda, Pelaku Lompat ke Jurang dan Menghilang
Apalagi, manuver tim-tim buat menarik bintang sekelas Lionel Messi dipersulit dengan regulasi Financial Fair Play.
Aturan FFP membuat pemilik klub tak leluasa lagi mencurahkan dana dari kantong pribadi buat membiayai transfer seperti dialami calcio era 1990-an atau 2000-an awal.
"Tak ada klub Italia yang dapat merampungkan operasi transfer seperti itu tanpa pemilik klub yang memberikan kontribusi besar," kata Marotta, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Akan sangat luar biasa melihat pemain juara seperti Messi hadir di sini, tetapi itu cuma khayalan," imbuhnya.
(*)