Tahukah Anda, Ini Penyebab dan Gejala Asam Urat, Lengkap dengan Cara Mengontrol Kadar Asam Urat
Tahukah anda, Ini penyebab dan gejala asam urat, Lengkap dengan cara mengontrol kadar asam urat
TRIBUNKALTIM.CO - Tahukah anda, Ini penyebab dan gejala Asam Urat, Lengkap dengan cara mengontrol kadar Asam Urat
Tingginya kadar Asam Urat dapat menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
Dilansir mayoclinic.org, Jumat (31/7/2020) Asam Urat ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan dan nyeri tekan pada sendi, seringkali sendi pada pangkal ibu jari.
Tanda-tanda dan gejala Asam Urat tersebut sering terjadi secara tiba-tiba dan biasanya dirasakan pada malam hari.
Gejala Asam Urat
1. Nyeri sendi yang intens
Asam Urat biasanya akan mempengaruhi sendi besar pada jempol kaki, tetapi hal itu juga bisa terjadi pada sendi mana pun.
Sendi yang sering terkena termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari.
Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat sampai 12 jam pertama setelah dirasa.
• Usai Lempar Batu ke Mobil Ketua MUI Samarinda, Pelaku Lompat ke Jurang dan Menghilang
• Jadwal Pekan Pamungkas Liga Italia, Bagaimana Peluang AC Milan Lolos ke Eropa?
• Cara Masak Hewan Kurban, Tips Daging Kambing Empuk & Tidak Bau, Jangan Dicuci dan Pakai Daun Pepaya
2. Muncul rasa ketidaknyamanan
Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Serangan selanjutnya cenderung berlangsung lebih lama dan memengaruhi lebih banyak persendian.
3. Peradangan dan kemerahan
Sendi yang terkena atau sendi menjadi bengkak, lunak, hangat dan merah.
4. Rentang gerak terbatas
Saat menderita Asam Urat, penderita mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara normal.
Jadi rentang gerak mereka terbatas, jika digunakan untuk bergerak terlalu sakit, mungkin penderita hanya bisa beristirahat.
Penyebab Asam Urat
Dilansir Healthline, penumpukan Asam Urat dalam darah dari pemecahan purin akan menyebabkan Asam Urat.
Selain itu, kadanya kondisi tertentu, seperti darah dan gangguan metabolisme atau dehidrasi, juga dapat membuat tubuh Anda memproduksi terlalu banyak Asam Urat.
Sementara untuk masalah ginjal atau tiroid, atau kelainan bawaan, dapat mempersulit tubuh Anda untuk membuang Asam Urat berlebih.
Dilansir buku Solusi Sehat Mengatasi Asam Urat & Reumatik (2009), berikut cara mengontrol kadar Asam Urat:
1. Membatasi konsumsi protein
Dalam kondisi normal, konsumsi zat purin yang banyak terdapat dalam protein boleh mencapai 600-1.000 miligram per hari.
Namun berbeda bagi penderita Asam Urat, konsumsinya dibatasi hanya 120-150 miligram per hari.
Penderita Asam Urat hanya boleh mengonsumsi asupan protein antara 50-70 gram per hari.
Jika kadar Asam Urat di atas normal (lebih dari 7mg/dl), sama sekali tidak disarankan mengonsumsi asupan tinggi purin.
Sementata untuk asupan dengan kadar purin sedang masih boleh dikonsumsi, namun takarannya dibatasi.
Untuk daging, ayam, dan ikan hanya boleh dikonsumsi 50-75 gram per hari, sedangkan sayur dengan kadar purin tinggi seperti bayam, asparagus, atau kangkung sebaiknya dikonsumsi tak lebih dari 100 gram per hari.
Selain itu untuk tahu, tempe, dan oncom boleh dikonsumsi maksimal 50 gram per hari.
2. Menambah konsumsi karbohidrat kompleks
Penderita Asam Urat disarankan untuk menambah konsumsi karbohidrat kompleks lebih dari 100 gram per hari.
Karbohidrat kompleks bisa berupa nasi beras meras, ubi, singkong, dan roti gandum.
Selain itu, hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana sejenis fruktosa seperti permen, gulali, dan sirup.
3. Menyesuaikan asupan dan kebutuhan energi
Penderita Asam Urat perlu mengetahui jumlah kebutuhan asupan energi atau kalori yang dikonsumsi sehari-hari.
Jumlah tersebut biasanya disesuaikan dengan usia, tinggi badan, berat badan, dan jenis aktivitas sehari-hari.
Jika asupan terlalu banyak kalori dan menumpuk dalam tubuh, maka akan memengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan.
4. Mengurangi konsumsi lemak
Kurangi konsumsi lemak agar porsinya hanya 10-15 persen dari total kebutuhan kalori atau energi.
Makanan yang tinggi akan kandungan lemak seperti jeroan, makanan laut, makanan yang bersantan, mentega, hingga gorengan sebaiknya dihindari.
Makanan tinggi lemak tersebut dapat menghambat ekskresi atau pengeluaran Asam Urat melalui urine.
5. Menambah asupan cairan dan hindari minuman beralkohol
Penderita Asam Urat disarankan untuk menambah asupan cairan dengan meminum air putih 2,5 liter atau 10 gelas per harinya.
Tak hanya air putih, cairan juga bisa didapatkan dari buah-buahan yang mengandung banyak air.
Selain itu, hindari konsumsi minuman beralkohol karena dapat meningkatkan asam laktat plasma yang menghambat pengeluaran Asam Urat dari dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi obat dari dokter dan menjaga perilaku hidup sehat, Anda dapat menurunkan kadar Asam Urat.
(Tribunnews.com/Latifah)(Kompas.com/Mahardini Nur A.)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com