Tak Bisa Main-Main, Ahok Kini Bawa Masuk KPK dan PPATK ke Pertamina, Bebas Minta Data Apa Saja
Tak bisa main-main, Ahok kini bawa masuk KPK dan PPATK ke Pertamina, bebas minta data apa saja
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Tak bisa main-main, Ahok kini bawa masuk KPK dan PPATK ke Pertamina, bebas minta data apa saja.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau Ahok tak ingin terjadi Korupsi di Pertamina.
Hal inilah yang melatari Ahok membawa masuk KPK dan PPATK ke Pertamina.
Ahok menuturkan, dirinya di tempatkan di Pertamina untuk menyelamatkan uang perusahaan plat merah tersebut.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta kepada siapapun untuk tak mencoba Korupsi di perusahaan minyak plat merah itu.
Sebab, saat ini, kata Ahok, Pertamina telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK) untuk mengamati keuangan perusahaan tersebut.
• Klaim Risma Soal Zona Hijau Surabaya Disorot Epidemiologi, Khofifah Beber Kewenangan Penetapan Zona
• Jerinx Dapat Masalah, IDI Bali Lapor Polisi Soal Instagram Yang Sebut Kacung WHO, Bisa Kena UU ITE
• Akhirnya Jelas, Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Cair Pekan Depan, Setneg Proses ke Jokowi
• Update Terbaru Hadi Pranoto, Mau Dipanggil Polisi, Persilakan IDI Uji Klinis, Siap Buang Obat Herbal
“Jadi sekarang kita ada MoU dengan KPK.
KPK setiap saat bisa minta data apa saja dengan kita.
Kita mau kejar PPATK.
Jadi sekali lagi siapapun yang mau korup di Pertamina, hati-hati, Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK,” ujar Ahok dalam akun YouTube resmi Pertamina yang dikutip Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Ahok mengaku akan berupaya membuat Pertamina semakin transparan.
Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.
“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka.
Nah ini yang kita lakukan sekarang.
Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.
Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina.
Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina.
Ya sudah saya akan berupaya untuk lakukan.
Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir November 2019.
Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.
Penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sendiri terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.
Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDIP.
• Bukan Prank, Edo Putra Kini Pakai Borgol dan Baju Tahanan Polisi, Terancam Hukuman Tak Main-Main
Dalam siaran langsung Instagram @kickandyshow beberapa waktu lalu, Ahok secara terbuka menyebutkan gajinya sebagai Komut Pertamina cukup besar dibandingkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai Komut Pertamina, dia mendapatkan gaji Rp 170 juta per bulan.
"Kalau gaji, gedean komisarislah.
Jauh (dibanding sebagai gubernur).
Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar dia dikutip dari Kompas.com.
Namun, Ahok mengaku bahwa lebih enak menjadi gubernur atau kepala daerah, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.
Menurut dia, keuntungan menjadi gubernur tak lain karena bisa menolong orang banyak.
"Jadi gubernur lebih enak karena bisa menolong orang banyak," kata Ahok.
Dia mengemukakan, saat menjadi gubernur dia memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin.
Langsung ke rekening mereka masing-masing.
• Heboh Video Lawas Obrolan Anji dan Ariel, Vokalis NOAH Seperti Nasehati Obrolan dengan Hadi Pranoto
Ahok Maafkan Penghinanya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memastikan proses hukum tetap akan dilanjutkan.
Sebab menurut dia, proses hukum lah yang akan membuktikan apa yang dilontarkan orang yang diduga mencemarkan nama baiknya di sosial media Instagram adalah fitnah atau bukan.
Sebagai informasi, KS dan EJ, tersangka pencemaran nama baik terhadap Ahok dan keluarganya telah ditangkap.
Keduanya ditangkap di Bali dan Medan, Sumatera Utara, Rabu (29/7/2020) lalu.
“Situasi serba susah.
Karena kalau tidak diproses hukum, semua fitnahan mereka dianggap benar oleh publik,” ujar Ahok saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (1/7/2020).
Ahok juga kembali menegaskan apa yang diposting pelaku terkait dirinya dan keluarganya di sosial media adalah tidak benar.
“Itu jadi jelas bahwa Puput (Istri dari Ahok) bukan pelakor.
Yosafat (anak Ahok dan Puput Nastiti Devi, istri Ahok) juga bukan anak haram.
Mama saya juga bukan ibu kandung yang tidak benar karena biarkan saya bercerai dengan Vero dan menikah dengan Puput,” kata Ahok menegaskan.
Meski proses hukum tetap berjalan, ia mengaku telah memaafkan dua pelaku yang mencemarkan nama baik dan keluarganya.
Ahok juga menyerahkan sepenuhnya ke polisi terkait penyidikan lebih lanjut dua pelaku yang mencemarkan nama baiknya.
Terkait tindak lanjut apakah akan pencabutan laporan atau tidak, Ahok tak menjelaskan secara detail.
• Kisah Driver Ojol Wanita Buat 2 Begal Kabur Ketakutan dengan Celurit Pelaku, Polisi Beri Kejutan
“Intinya sedang menunggu hasil pemeriksaan.
Dari dahulu aku tidak pernah masalah dan tidak pernah dendam ke siapapun.
Aku diajarkan bahkan mencintai musuh.
Tetapi mereka lupa aku juga diajarkan berdiri untuk kebenaran, keadilan dan kejujuran serta perikemanusiaan,” kata dia.
Sementara Kuasa Hukum Ahok, Ahmad Ramzy mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan mediasi sebagai bentuk tindak lanjut usai permintaan maaf pelaku.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok: Saya Digaji untuk Menyelamatkan Uang Pertamina", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/08/03/204800626/ahok-saya-digaji-untuk-menyelamatkan-uang-pertamina?page=all#page2.