2 Ribu Ekor Tukik Dilepas ke Laut Dalam Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2020 di Berau

Sedikitnya 2 ribu ekor tukik jenis penyu hijau dilepas ke habitat aslinya yakni lautan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, IKBAL NURKARIM
Dua ribu tukik jenis penyu hijau dilepas ke habitat aslinya di Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Senin (10/8/2020). 

TRIBUN KALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sedikitnya 2 ribu ekor tukik jenis Penyu Hijau dilepas ke habitat aslinya yakni lautan dalam rangka memperingati Sedikitnya 2 ribu ekor tukik jenis penyu hijau dilepas ke habitat aslinya yakni lautan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional atau HKAN tahun 2020, Senin (10/8/2020).

Pelepasan ribuan tukik tersebut dilaksanakan di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan dengan diikuti oleh instansi terkait mulai dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, TNI-Polri, dan sejumlah relawan.

Hari Konservasi Alam Nasional yang diperingati setiap 10 Agustus itu rutin dilakukan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Seksi Konservasi Wilayah ( SKW) I Berau.

Kepala BKSDA SKW 1 Berau Dheny Mardiono mengatakan, seluruh tukik yang dilepaskan merupakan rangkaian kegiatan HKAN tahun 2020.

Tukik tersebut merupakan hasil penyelematan dari beberapa sarang penyu hijau yang terancam oleh pasang air laut yang kemudian diamankan dan ditaruh di penetasan semi alami hingga menetas.

Baca juga; Dukung Konektivitas Akses Pariwisata, Bupati Berau Terima Kunker Anggota DPRD Kaltara

Baca juga; Kapal Bermuatan Tabung Gas Mengalami Insiden Ledakan, Bupati Berau Pastikan Kondisi Korban

"Pada kesempatan ini pihak BKSDA berhasil mengumpulkan sebanyak dua ribu ekor tukik selama kurun waktu lima hari,” kata Dheny kepada awak media di sela-sela kegiatan.

Tak hanya itu, Ia juga menyampaikan kalau jenis tukik yang dilepaskan itu adalah salah satu upaya agar seluruh tukik tidak terlalu lama berada di bak penampungan sehingga sifat alaminya dapat kembali normal setelah dilepasliarkan.

“Segera mungkin akan dilepaskan selama persediaan pakan tukik ada di dalam tubuhnya. Jadi sesegera mungkin untuk melepaskan supaya sifat alaminya masih ada," imbuhnya.

Kepala BKSDA SKW 1 Berau itu menambahkan 2 ribu tukik yang dilepas merupakan tukik yang menetas sejak tanggal 5 hingga hingga 9 Agustus, bahkan ada juga yang baru menetas dan langsung lepaskan.

Baca juga; Begini Kondisi 3 Personel Ditpolairud Mabes Polri yang Berhasil Diselamatkan Usai Lakaair di Tarakan

Baca juga; Fahri Hamzah dan Fadli Zon Dapat bintang Jasa dari Presiden, Diberikan saat HUT RI ke ke 75

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar ) Berau Masrani mengatakan, dari sisi pariwisata kegiatan pelepasan tukik kehabitat aslinya merupakan salah cara mendukung kunjungan wisatawan.

"Karena dapat menjadi agenda yang nantinya akan dilaksanakan di pulau Derawan dan pulau Sangalaki," pungkasnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved