Live Streaming ILC TV One Malam Ini Kembali Bahas Kasus Virus Corona, Karni Ilyas Sindir Penanganan
Saksikan Live Streaming ILC TV One malam ini yang kembali membahas tema Virus Corona atau covid-19.
Presiden Jokowi menyaksikan secara langsung uji klinis tahap ketiga ini.
"Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha mengatasi pandemi covid-19. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang mencapai uji klinis tahap tiga," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Komite Penangan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) ini pun menjelaskan, saat ini tinggal menunggu prosesnya dalam enam bulan ke depan.
"Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini," tutur dia.
Jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, pihaknya akan menyiapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi massal dan bisa digunakan mengatasi virus covid-19.
• Beberapa Permasalahan Kulit yang Sering Muncul selama Pandemi Covid-19
• Emosi Dituduh Matre dan Disebut Tolak Lamaran 3 Kali, Ayah Lesty Kejora: Yang Penting Dede Cocok
• Jawa Timur Berani Gelar Sekolah Tatap Muka 18 Agustus, Khofifah Jelaskan Teknisnya, Zona Oranye Juga
• Karyawan Swasta Tak Ikut BPJS Ketenagakerjaan Bisa Akses Bantuan Pemerintah Ini, Nilainya Sama
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, dunia saat ini sedang membutuhkan vaksin covid-19.
Dari ratusan lembaga penelitian yang mengembangkan vaksin covid-19, tidak banyak lembaga penelitian yang sampai pada uji klinis fase 3.
Salah satunya Sinovac dari China.
"Diperlukan uji klinis tahap 3 sebelum vaksin covid-19 ini bisa diproduksi," ucap dia.
Vaksin ini sudah melalui beberapa tahap.
Mulai dari uji pre-klinis, uji klinis tahap 1 hingga uji klinis tahap 2 di China dan hasilnya sudah diketahui Badan POM RI.
Honesti mengungkapkan, Sinovac dipilih karena kesamaan platform produksi dengan Bio Farma yakni inactivated vaccine.
Alasan lainnya, Sinovac berpengalaman dalam hal pengembangan vaksin dalam kondisi pandemi, seperti vaksin SARS.
Sinovac juga sudah mempunyai produk yang memenuhi pre-kualifikasi WHO.
Produksi 250 Juta Dosis per Tahun